Part 3

18.9K 2.7K 26
                                    

"Naomi? Ada apa dengan wajahmu?" Honim dan Woshik yang menunggu Naomi didepan pintu markas tekejut melihat keadaannya. 

"Kau habis menangis?" Tanya Woshik. 

"Wah! tidak bisa dipercaya. Seorang Naomi menangis?" Ucap Honim. 

"Diam! Minum saja alkoholmu!" Naomi memberikan botol alkohol yang ia dapat dariKabu.

"Dan kau masih sempat-sempatnya memberikan ini?" 

"Ini untuk paman" Naomi mengeluarkan bingkisan kecil dari bajunya. 

"Apa ini?" Woshik tak ingat menitip sesuatu pada Naomi. 

"Sapi panggang, bukankah paman suka daging sapi?" 

"Kau ini" Woshik merasa tersentuh Naomi mengingat makanan kesukaannya. 

"Ini yang terakhir kalinya, mulai besok dan seterusnya aku tidak bisa membawakan makanan dan minuman kesukaan kalian" 

"Apa maksudmu?" Ucap Woshik dan Honim serentak. Mereka saling menatap satu sama lain dan berakhir mantap sosok kecil Naomi. 

"Aku akan di kirim ke Negeri Yang. Sebagai hadiah perdamaian" 

"APA?" Sekali lagi ucap Woshik dan Honim serentak. 

"Sudahlah, aku lelah. Besok aku akan berangkat pagi-pagi, tolong bangunkan aku, paman, maniak" Naomi berjalan gontai memasuki markas. 

"Hah, Naomi, Naomi, nasibmu buruk sekali" Honim duduk sembari meminum alkohol yang di berikan Naomi. 

"Ku harap, dia bisa hidup lebih baik di Negeri Yang" 

"Saat melihatnya seperti tadi aku tiba-tiba lupa bahwa dia anak yang memenggal kepala orang" Pipi Honim mulai merah karena pengaruh alkohol. 

"Bagaimanapun juga dia masih lima belas tahun. Ah! Tunggu bukankah dia sebentar lagi akan ulang tahun yang ke enam belas?" Woshik teringat tanggal ulang tahun Naomi. 

"Em, pada saat itu kita sudah tidak bisa melihat Naomi. Besok dia sudah berangkat ke negeri Yang" 

"Tak apa, ayo ke pasar malam membeli hadiah untuk ulang tahun Naomi. Kita berikan besok sebelum kepergiannya!" 

"Ya, ya, paman tercinta Naomi" 

*** 

"Pangeran Je Eun, aku benar-benar merasa menyesal atas kejadian kemarin malam. Aku tahu kabar itu tadi pagi dari Jenderal Shu" Yang Mulia Raja membicarakan penyerangan yang terjadi tadi malam. 

"Tidak apa-apa Yang Mulia. Berkat Naomi saya tidak terluka sedikitpun" Posisi Naomi yang ada di sisi Pangeran Je Eun hanya diam. Naomi melihat Jenderal Shu yang ada disebelah Yang Mulia Raja sekilas, tidak ada ekspresi menyesal di wajah Jenderal Shu. 

"Baiklah, saya akan memulai perjalanan. Saya akan mengabarkan pada kakak saya bahwa jamuan perdamaian berjalan dengan baik" Ucap Pangeran Je Eun. 

"Stt, Naomi!" Honim dan Woshik bersembunyi di balik semak-semak yang jaraknya tak jauh dari Naomi. Naomi langsung mendekat ke arah mereka. 

"Ini!" Masing-masing dari mereka memberikan bingkisan kecil pada Naomi. 

"Apa ini?" 

"Hadiah. Meskipun ulang tahunmu masih beberapa hari lagi, kami memberikannya sekarang" Naomi tersenyum melihat penampilan kedua orang terlihat koyol. 

"Terima Kasih, sampai jumpa" Ucap Naomi. Pangeran Je Eun memasuki tandu, sedangkan Naomi menaiki kuda dan berjalan beriringan dengan tandu Pangeran Je Eun. 

The Death Girl [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang