03. \/ tidak diinginkan.

18 6 2
                                    

Happy Reading ayank-ayank >< 

Muach;*)


***


"Kau ini! hanya bisa membuat masalah saja! Dasar tidak tau di untung!" teriak seorang pria paru baya pada seorang lelaki muda.

Pria yang diteriaki menatap tajam pada pria parubaya itu. Sudah jelas bukan salahnya. Tapi kenapa dia yang disalahkah?!

"Itu bukan kesalahanku! Sudah jelas-jelas anda sendiri yang menyenggolnya! Kenapa kau selalu menyalahkanku?!"

Pria itu semakin geram. "Dasar tidak memiliki atittude! aku ini lebih tua darimu! Apa orang tuamu tidak mengajarkan tata krama?!"


Dibentak saja Taehyun mungkin masih bisa menahan diri. Tapi kalau sudah membawa orang tua darahnya justru mendidih. Ya, pria yang dibentak itu namanya Taehyun.


"Ja-" sebelum Taehyun mengeluarkan kata-kata mutiara, seorang wanita sudah menariknya ke belakang membuat ia makin marah.

Setelah sampai di tempat sepi, wanita itu segera mendorong Taehyun ke tanah lalu tersenyum mengejek, "Lihat. Kau itu memang sial. Dimanapun kau berada tidak akan ada yang peduli padamu. Karena pada dasarnya kau itu sampah."


Taehyun menatap gadis itu datar. Untung saja dia masih menghormatinya sebagai perempuan. Jika tidak, sudah dipastikan mental wanita itu tidak akan baik-baik saja karena kata-katanya.

Taehyun bangkit berdiri. Ia ingin pergi namun wanita itu menolaknya dengan tenaga penuh membuat ia  kembali  jatuh.

Taehyun menatap wanita itu datar tanpa ekspresi. Lalu kembali bangkit dan berkata, "Aku tidak akan mengucapkan terima kasih padamu jika itu yang kau mau."

Wanita itu tertawa hambar. "Aku tidak butuh terima kasihmu. Aku butuh permintaan maafmu dan juga...," ia menjeda kalimatnya. "Pengakuan ibumu."

Taehyun mengangguk lalu berkata, "ucapan maafku mahal. Dan, aku tidak peduli dengan hal yang terakhir."

Wanita itu menatap nyalang ke arah Taehyun. "Karena kau keluargaku berantakan! Ibumu itu jalang tidak berguna!! Terlebih kau! Brengsek tidak tau diri!! KALIAN SAMA SAJA!!"

"KIM JISSO, AKU TIDAK ADA SALAHNYA DISINI!! JANGAN LIBATKAN AKU LAGI! AKU CAPEK!" Taehyun segera berbalik dengan mata memerah. Kenapa semua orang suka menyalahkannya? Ia menarik napasnya dan menghembuskan dengan kasar seraya pergi dari sana. Tidak memperdulikan teriakan wanita gila itu.


Dia tidak bersalah. Kenapa tidak pernah ada yang berpihak padanya? Dia bahkan tidak pernah meminta dilahirkan di dunia. Kalau mau bermain jujur-jujuran seperti bocah, maka dia akan berkata hal yang paling ia sesali adalah terlahir kedunia bodoh ini. 

Lagi pula tidak ada yang bisa dia banggakan. Orangtuanya? Apa yang mau di banggakan? Kebodohan mereka? Kelakuan brengsek mereka? Hah, benar-benar tidak ada. Dirinya? Apa yang bisa di banggakan dari dirinya, seorang pembawa sial dan penjual senjata ilegal. 


Taehyun berjalan menuju gang sepi. Ia memasuki gang itu lalu belok ke kiri, setelah itu ia berjalan pelan menuruni tangga di ujung jalan. Tangga itu membawanya pada tempat seperti apartemen bawah tanah.

Ia menuju pintu dengan tulisan, "Go Away Bhitch! ". Ia mengetuk pintu lalu berucap, "musuhmu." lalu dengan sekejap pintu itu terbuka. Menampilkan gadis cantik, berambut pendek, dan berombak.

Just Free || slow updateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang