He is not a Sugar Baby

5K 402 25
                                    

✔️RATE✔️KOMENT✔SHARE️✔️ HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✔️RATE
✔️KOMENT
SHARE
️✔️ HAPPY READING

Chapter 7

Paris membuka kelopak matanya, setelah tertidur beberapa jam akhirnya Paris merasakan tenaganya pulih kembali. Demi Tuhan, Paris tidak Sudi lagi bercinta dengan Shane, pria itu tidak cocok untuk dijadikan teman ranjang. Bahkan jika harus menghadapi kemarahan Arsen nanti Paris lebih baik menjinakkan Arsen dibanding tunduk di bawah ancaman Shane. Sekali lagi, Paris sangat yakin Arsen pasti akan percaya dengan mulut manisnya di banding perkataan Shane kelak.

Paris membersihkan tubuhnya, merendamnya di dalam bathub yang berisi air hangat sambil membuka media sosial melalui ponselnya. Besok ia telah merencanakan untuk berfoto di beberapa tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan di Tokyo.

Ia telah menghubungi fotografer ternama di Tokyo. Setelah air mulai dingin Paris keluar dari bathub. Ia mengenakan celana jeans dan blouse sederhana berwarna putih lalu menyisir rambut hitamnya yang lurus. Paris mengenakan flat shoesnya kemudian meraih tas tangannya. Memastikan ponsel dan card holder serta beberapa lembar uang tunai berada di sana lalu melangkah pergi meninggalkan kamar tempatnya menginap. Ia memiliki janji untuk bertemu dengan seorang sugar baby yang ia pesan melalui Rachel tadi siang. Ia akan berpesta malam ini, menyantap buruannya ketimbang tidur di ranjang yang dingin sendirian.

***

Samuel Alejandro. Pria itu terlalu tampan jika hanya menjadi pria biasa. Hidup dengan santai menikmati kebebasannya di Tokyo. Dia memiliki usaha cafe kecil dan toko alat musik yang kebanyakan pengunjungnya adalah anak-anak muda. Menghisap rokoknya sambil bekerja dengan laptopnya, bangun tidur saat matahari telah berada di atas kepalanya, berpesta dengan gadis-gadis liar dan alkohol bersama teman-temannya. Kebebasan seperti itulah seperti surga baginya.

Berawal dari hobinya pergi menjelajah seluruh dunia dan semua berakhir di Tokyo. Saat tiba di sana ia merasa enggan untuk beranjak hingga memutuskan untuk menetap di Tokyo dan waktu bergulir tanpa terasa. Sudah satu tahun ia hidup di Tokyo bahkan juga mencoba peruntungan dengan membuka usaha untuk menyambung hidupnya untuk membunuh kejenuhan daripada hanya berdiam diri.

Malam ini mencari teman untuk kencan satu malam sepertinya akan menyenangkan.

Pria bermanik mata cokelat almond itu meraih dompet dan ponselnya. Berjalan menuju pintu keluar lalu menyambar jaket dan kunci mobilnya sebelum melesat menuju sebuah lounge di mana ia biasa mencari para wanita yang bisa ia ajak untuk melakukan one night stand.

Samuel setengah bersiul memasuki lounge yang merupakan fasilitas yang tersedia di dalam hotel bintang lima yang sangat ternama di Tokyo bahkan mungkin di seluruh dunia.

Sexy Paris (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang