- Tersesat

359 10 0
                                    

Kim Woo Bin. Pria itu terus berlari menerobos kerumunan para pejalan kaki yang melewati tratoar jalan kota Cheonggyecheon, yang memang selalu dipadati dengan manusia di malam hari.

"Hosh! Hosh! Apa mereka masih ngejar juga???" Katanya menolehkan kepalanya kebelakang sembari tetap berlari.

Di kejauhan sana, terlihat segerombolan anak sekolahan dan lainnya yang berlari mengejar dirinya. Kebanyakan dari mereka adalah beberapa perempuan yang berteriak-teriak memanggil nama Kim Woo Bin, seperti seakan-akan ingin memakannya hidup-hidup. Itu tentu saja membuat Kim Woo Bin ketakutan.

"Oppa!!!! Aaak Oppa!!!"

"Oppa! Jangan lari!! Aku mau tanda tanganmu!!!"

Terdengar pekikan dari para perempuan yang berlari di belakangnya, membuat Kim Woo Bin semakin melebarkan langkah kakinya agar bisa menghindar dari mereka.

Sebenarnya Kim Woo Bin mau saja menghampiri mereka dan memberikan fans service seperti yang biasa dilakukannya saat bertemu fans dijalan. Tapi...

Bagaimana jadinya jika dia harus memberikan fans service untuk 1000 orang lebih seperti sekarang, tanpa pengawasan bodyguardnya??? Woo Bin tidak tahu persis jumlah fans yang berlari mengerjarnya. Tapi dia merasa mereka kayak datang satu kampung untuk mengejarnya.

Jika saja Kim Woo Bin mendekatkan badannya barang sejengkal saja di depan mereka. Dia pasti sudah habis. Bisa-bisa pulang kerumah nanti udah tinggal pakai boxer doang. Saking banyaknya fansnya yang menjambak-jambak dirinya bagaikan ingin memakannya hidup-hidup. Kan serem. Dia harus hati-hati.

Soalnya Woo Bin tahu, negaranya, Korea Selatan adalah dimana ditemukannya banyak para fans Idola bertindak fanatik seperti layaknya supporter bola di negara lain. Mereka rela melakukan hal apapun untuk bertemu idolanya, walaupun harus tinggal di tenda sebulan lamanya di depan rumah idola.

Sama dengan fans Kim Woo Bin, para fansnya tidak segan mendirikan tenda di depan apartemennya untuk di tempati. Maka jangan heran, kalo pagi-pagi ahjushi satpam di apartemen sering mengomeli Kim Woo Bin menyuruhnya mengusir fansnya sendiri. Serba salah juga, kalau di usir nanti dikira sombong. Tapi untungnya menejer Park langsung buru-buru bertindak cepat untuk mengusir mereka semua dengan cara halus dan baik.

Mengingat tentang menejer Park, Woo Bin jadi sebel sendiri. Kemana gerangan ahjushi berumur 45 tahun itu??? Seharusnya menejer Park sudah stand by di samping dirinya supaya meredam antusias para fans fanatiknya yang mengejarnya seperti zombi kehausan di belakang.

"Argh! Sial! Kalo aja gak kelupaan bawa hp pasti bisa telepon hyungnim!" Gerutunya dalam hati sambil mengutuk-ngutuk sifat pelupanya --- Jadi gimana sekarang?? Masa aku harus terus lari sepanjang aliran sungai Han?? Kan gak mungkin. Yang ada besok-besok malah masuk infotaiment dengan judul berita Tragis Kim Woo Bin ditemukan pingsan tak sadarkan diri karena Berlari Tanpa Henti!! Aigoooo!! Habis karir aku!!.

"Tidak! Tidak! Jangan sampai itu terjadi!!!" Pekik Woo Bin dalam hati saat membayangkan tubuhnya sendiri yang tepar di samping sungai Han dan tersebar di berita Infotaiment. "Haduh! Jadi kemana lagi aku harus berlari?? Apa harus ngumpet???" Lanjutnya kebingungan ketika dia sudah berada di pertigaan jalan raya. Di dekat persimpangan jalan, terdapat berbagai bangunan toko baju, restoran dan salon  yang berdiri saling berdekatan.

"Oppa!! Aaaak Oppaa!!!"

Woo Bin harus cepat-cepat memutuskan apa yang harus dia lakukan sekarang. Pasalnya para fansnya di belakang sudah berlari semakin mendekat.

"Argh! Baiklaaah!! Aku terpaksa harus mengumpat masuk ke dalam restoran!!" Kata Woo Bin akhirnya. Ia berlari cepat mendekati daun pintu berwarna hijau dan memasuki sebuah restorant di persimpangan jalan. Yang tak pernah ia kunjungi sebelumnya.

Bruaak!!

Tanpa Woo Bin sadari, tubuhnya menabrak seseorang di depannya. Mungkin karena tadi berlari cepat saking ketakutannya jadi tidak liat ke depan kalau ada yang lewat.

"Ah! Sorry!!" Kata sebuah suara di depan Woo Bin yang sudah lebih dulu meminta maaf. Padahalkan yang salah Woo Bin.

"Anio. Aku baik-baik aja kok" Balas Woo Bin ramah sembari menoleh ke pemilik suara tadi di depannya. Ia kini melihat seorang perempuan yang mamakai penutup kepala sehingga rambutnya tidak keliatan. Yang Woo Bin tahu, mungkin perempuan itu seorang turis dari Arab karena memakai penutup kepala.

Perempuan di depannya bukannya tersenyum untuk membalas senyuman manis Woo Bin, sebaliknya melihatnya dengan wajah kebingungan,  "Yahh?? Sorry, i cant speak Korean well. So i didn't understand what you said..."

Kim Woo Bin langsung menepuk keningnya cepat. Dia lupa, kalau di depannya ini sudah jelas-jelas seorang turis, seharusnya dia tadi tidak memakai bahasa Korea. "Well. That okay. I can speak english well. I am-------"

Belum selesai Woo Bin berbicara, di belakangnya sudah terdengar ribut-ribut lagi, "Aaaah!!!! Oppa!!!"

"Aiigooo!!!" Pekik Woo Bin ketakutan. "Please help me!! Tolong bilang kalau mereka mencari aku. Bilang aja gak liat. Ok? Kau mau kan membantuku???" Pinta Woo Bin ke arah perempuan di depanya. Dia berbicara dengan cepat menggunakan bahasa inggris. Saking cepatnya sepertinya grammar tata bahasa inggrisnya jadi belepotan.

"Okay. Baik-baiklah..." Jawab perempuan itu sambil tersenyum manis. Dan untungnya dia ngerti ucapan Woo Bin barusan. "Lebih baik kau masuk saja ke dalam restoran. Aku akan berpura-pura berdiri di depan. Kalau mereka bertanya nanti."

"Baik! Ide yang bagus!" Woo Bin kemudian membuka pintu masuk restoran dan masuki restoran. Setelah sampai di dalamnya, detik itu juga Woo Bin langsung mengumpat di belakang pot bunga berukuran besar.

Dari pintu restoran yang transparan. Woo Bin bisa liat, kalau para fansnya sudah ada di depan restoran. Salah satu dari mereka tiba-tiba saja berbicara kearah turis perempuan yang tadi bertemu Woo Bin. Dari gerak-gerik turis perempuan itu, Woo Bin tahu, jika perempuan manis itu tidak memberitahukan keberadaannya. Dengan terus-terusan menggelengkan kepala cepat. Untungnya, para fansnya percaya dan langsung pergi begitu saja dari depan restoran.

"Huft! Akhirnya...." Sahut Woo Bin menghela napas lega juga bisa terlepas dari kejaran para fansnya.

Eits! Tapi sepertinya satu masalah lagi belum terselesaikan. Seorang pelayan restoran tiba-tiba saja mendekati Kim Woo Bin. Mungkin heran melihat orang aneh yang nyelonong masuk restoran langsung jongkok dan grasak-grusuk di depan pot bunga.

"Anyeong haseyoo... ada yang bisa saya bantu tuan???" Sapa pelayan restoran itu ramah. Tapi dari kilatan matanya terlihat jelas, sedang-apa-kau-dengan-pot-bunga-itu???? Tatapnya sangar ke arah Woo Bin.

Glek!

Gawat!!

Kota Seribu Warna. Part pertama selesai saat mikrolet yang ku tumpangi berhenti.

Something Different {Kim Woo Bin Fanfiction}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang