13

8.1K 824 146
                                    

Setelah ikat pinggang terlepas jennie menggigit benda panjang itu di bibirnya sembari merangkak ke atas ranjang, hal itu membuat seorang gadis semakin ketakutan, lisa terus menyeret tubuhnya mundur sampai dia menyadari dirinya sudah mentok di tembok.

" Berikan tangan mu!" Gertak jennie namun lisa menggeleng menyembunyikan kedua tangan di punggungnya.

" Sialan"

jennie menarik paksa kaki gadis itu sehingga membuat lisa terbaring, tak menunggu lama langsung jennie menindih tubuhnya,  menarik kedua tangan lisa ke atas ke kepala dan mengikat dengan ikat pinggangnya.

..

" Ahhrkk sakit, " lisa hanya bisa meringis, dia tak punya kekuatan untuk melawan jennie karena jujur kepalanya sekarang sangat pusing dan juga dia merasa mual.

Sudut bibir jennie terangkat saat dia melihat ketidakberdayaan lisa di bawah sana.

" Jennie aku mohon jangan lakukan ini" lirih lisa.

" Siapa jennie?" Balasnya, jennie memilih beranjak dari atas tubuh lisa lalu berjalan menuju laci.

Lisa sedikit membuka matanya untuk melihat gerak gerik jennie, menggerakkan  kedua tangannya berharap ikatan nya terlepas.

" Jangan paksakan dirimu lisa, nanti pergelangan tangan mu sakit" ucap jennie, hembusan asap keluar dari mulutnya.

Jennie menghisap kembali batang rokok itu lalu berjalan mendaratkan bokongnya di sisi ranjang.
" Gimana? Kau suka dengan kejutan ku?" Lisa mendengus kesal mendengar nada mengejek dari wanita itu.

" Kau gila!"

" Ya memang" balas jennie enteng lalu melanjutkan menghabiskan rokoknya.
" Lisa lisa" jennie menggeleng menyayangkan gadis itu berani bermain main dengan dirinya.

" Kau mau?" Jennie menawarkan bungkus rokoknya.

" Sinting!!"

Jennie terkekeh karena sedari tadi lisa hanya mengeluarkan kata-kata kasar.
" Jangan terlalu banyak berteriak sisakan energi mu nanti untuk mendesahi namaku"

Lisa tersentak bukan main.
" Apa maksud mu? Jangan macam-macam jennie" dia sangat was-was dan terus berusaha melepaskan diri dengan menggigit bagian ikatan itu.

Jennie sudah menghabiskan rokoknya lalu dia menghampiri lisa.

Fyuhh...

" Uhuk... Uhukk" gadis yang tengah berbaring itu terbatuk-batuk akibat asap tebal menerpa wajahnya. Lisa kembali memberontak merasakan jennie kembali menindihnya.

" Lepasin, kau menyakiti ku jen"

Rintihan lisa tak membuat jennie berhenti, dia mendorong tangan lisa agar berada di atas kepala.
" Aku tidak akan begini jika kau mau mendengarkan ku bukan malah melaporkan ke polisi" jennie semakin mencengkram erat pergelangan tangan lisa.

" Dan satu lagi, aku tidak akan menculik mu waktu itu jika kau tidak dating dengan orang lain "
" Kenapa kau tak bisa fokus saja dengan karir mu lisa, dengan begitu aku juga bisa fokus menjadi fans mu dan hal ini tak akan terjadi" ucap jennie merendah kan tubuhnya.

" Kau hanya fans, kau gak punya hak, lagipula itu hanya media play"  lirih lisa, suaranya tiba-tiba bergetar merasakan wajah mereka yang berdekatan.

" Begitukah? Apa kau lupa kita sudah menikah jadi sekarang aku bukan hanya fans mu sayang" bisik jennie lalu memberi kecupan basah di sekitar tengkuk lisa.

Keringat lisa semakin bercucuran dia sudah tak tahan lagi dengan keadaan ini. " Hikss..hikss aku mohon jangan" pinta lisa yang mulai menangis.

" Kau pikir aku akan terbuai dengan air mata busuk mu itu? Tidak lagi" jennie tidak menghiraukan lisa, dia masih menahan tangan gadis itu sehingga dirinya dengan leluasa menikmati wajah lisa.

crazy fans (jenlisa) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang