Chapter 1

3K 139 4
                                    

-Image of Raka-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Image of Raka-





BRUM! BRUM!

Suara tepuk tangan terdengar riuh.

"Wuih seperti biasa, lo menang lagi Ka." Ujar Kevin memberi selamat.

"Hmm... gue pulang. Hadiahnya lo bawa dulu aja Kev."

"Oke siap lo ngga usah khawatir, gue bakal jaga motor baru punya lo itu." Balas Kevin nyengir.

Raka segera menancap gas kembali ke rumahnya setelah berpamitan ke Kevin dan Adit.

"Ati-ati Ka!" Ucap Adit agak keras karna jarak yang yang udah jauh.

Sesampainya di rumah....

"Raka pulang." Teriaknya sedikit keras.

"Raka, baru pulang?" Mama nya yang baru saja mendatangi nya langsung bertanya.

"Raka mampir ke rumah temen."

"Yaudah, kamu mandi trus makan malem ya."

"Iya Ma."






"Sekolah kamu gimana?"

"Biasa aja."

"Gamau bawa temen atau pacar ke rumah gitu?"

"Raka gaada pacar ma."

"Ya nyari dong."

Raka berhenti mengunyah.

'Ngapain nyari kalo udah ada banyak yang ngantri buat dapetin gue?' batin Raka.

Dengan malas ia menjawab...

"Kapan-kapan Raka bakal bawa."

"Oh iya Mama mau ngasih tau kalo-"

Tring!! Perkataan Mama nya terpotong oleh bunyi ponsel yang terdengar sangat keras di meja.

"Bentar Mama angkat telpon, kamu habisin makannya lalu belajar dulu ya sebelum tidur."
Perintah Mama nya tanpa menatap anaknya yang kini menatap datar makanannya.

"Iya Ma." Raka mengangguk mengiyakan.

Sudah biasa hal seperti ini terjadi, Mama nya orang yang sibuk dengan pekerjaan kantornya sedangkan sang Papa memilih bercerai dan pergi menikah dengan perempuan yang lebih muda saat Raka masih berusia 3 tahun. Di mana hal itu membuatnya marah kepada sang Papa karena meninggalkan ia dan Mama nya sendirian untuk mencari nafkah.

Raka sebenarnya cukup muak, setiap ia ada waktu dengan sang Mama selalu saja ada telepon dari kantor yang mana membuat Mama nya kembali sibuk. Seperti tadi, Raka cukup senang Mama nya bertanya tentang sekolahnya namun karena telepon itu waktu kebersamaan nya dengan sang Mama lenyap begitu saja.

Salahkah jika ia ingin diperhatikan walaupun sedikit?

Dengan perasaan campur aduk Raka kembali ke kamar, tidak peduli lagi dengan makanan nya yang masih banyak itu. Menurutnya berbaring di kasurnya jauh lebih enak dari pada ditinggal makan sendirian.

MA BOYFRIEND!! [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang