03 - 🔆

1.1K 195 22
                                    

Sunoo memasuki rumahnya dengan senyuman yang tidak pernah luntur. Wonwoo yang lagi asik nonto televisi Jadi heran, anaknya kenapa?

"Anak bunda udah pulang?" Tanya Wonwoo, ia melongo ketika melihat anaknya malah lanjut berjalan tanpa menjawab pertanyaanya.

Tumben.

Sunoo menutup pintu kamar tidak lupa juga untuk menguncinya, dia meloncat kekasur lalu menegelamkan kepalanya kebantal dan berteriak dengan keras.

Dino yang ada didalam kamar sunoo kaget.

Kasur yang awalnya rapi kini menjadi berantakan dalam beberapa detik karna ulah sunoo, bahkan bantal dan guling aja langsung pindah tempat.

Flashback on.

Ni-ki berhentiin motornya tepat didepan rumah sunoo lalu menyuruh sunoo agar segera turun.

"Ini kenapa gak bisa dilepasih?!" gerutu sunoo ketika kaitan helmya gak bisa dibuka, ni-ki yang peka menyuruh sunoo agar mendekat kearahnya.

Sunoo menatap muka ni-ki yang dekat banget sama muka dia.

"Ganteng." ucap sunoo tanpa sadar, ni-ki terkekeh mendengarnya.

"Lukanya belum diobatin?" tanya ni-ki ketika dia udah melepas kaitan helm-nya. ni-ki menyingkirkan poni yang menutupi jidat sunoo.

"Tadi ejii ngasih handuk sama es batu ke sunoo tapi pak Jihoon keburu masuk, terus juga esnya udah cair, jadi gak sempat ngobatinya." Jawab sunoo, ni-ki mengangguk paham lalu mengusap lembut kepala sunoo membuat sunoo tertegun.

Ni-ki yang sadar langsung menarik tanganya kembali, "y-yaudah masuk gih." kata ni-ki, sunoo mengangguk lalu tersenyum.

"Makasih ni-ki."

Flashback off.

"—AAAAAA"

Bruk!

Dino melempar bantal tepat di wajah sunoo. "Jangan teriak bego!" Ujar Dino kesal membuat sunoo hampir kejengkang.

Sunoo memundurkan badanya sampai nomplok di tembok.

dia kaget

"Sejak kapan abang ada disini?!" teriaknya panik.

1⌇ditolak? ; niksunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang