CHERRY BLOSSOMS (1)

409 25 2
                                    

🐻🐻🐻

Title : CHERRY BLOSSOM (SPIN OFF FROM SPRING DAY)

Credit : Mintdandelion

Rate : 16+

🐻🐻🐻

"Myoui Mina!" Panggil seorang pria dengan suara baritonnya. Gadis yang sibuk melamun itu pun mendongak ke arah sahabatnya yang menatapnya khawatir.

"Ne, Kim Taehyung." Jawab Mina, masih menatap Taehyung. Yang ditatap hanya mendengus kesal.

Sambil meletakkan sendoknya, Taehyung kini mengambil alih nampan berisi makanan milik Mina yang masih utuh, namun sudah berantakan karena hanya diaduk-aduk oleh si empunya.

"Aaaa!" Paksa Taehyung.

Taehyung tahu, kata-kata nasihat tidak akan mempan. Ia harus beraksi, seperti menyuapi gadis ini misalnya.

"Sirheo." Ucap Mina. Taehyung mendecakkan lidahnya, kemudian kini tangan kirinya sibuk menjepit kedua pipi Mina, memaksa agar gadis itu membuka mulutnya.

"Khim Thaehyuuungh! Akhu tihak mahu makhan!" Pekik Mina. Taehyung dengan gigihnya terus menyendokkan makanan ke dalam mulut Mina.

"Aku lelah sedari tadi memanggilmu tanpa adanya jawaban, noona. Makanlah, aku akan menunggumu makan. Sampai habis." Tegas Taehyung.

Mina hanya mengangguk patuh, karena ia kenal betul sifat sahabatnya yang berbeda setahun dengannya itu. Sekali ia bilang akan menungguinya makan, maka ia akan menunggu Mina meskipun makan waktu berjam-jam. Apalagi satu kata panggilan - noona - yang meluncur dari mulutnya itu menambah kesan tak terbantahkan. Taehyung hanya memanggilnya noona jika ia sedang marah.

"Good girl," kata Taehyung sambil mengacak rambut kecokelatan Mina, membuat Mina menatap namja bersurai merah itu dengan jengkel. Taehyung hanya menatapnya dengan tatapan tak bersalah, membuat Mina semakin sebal dan mulai menyendokkan makanannya dengan malas.

"Jadi, bagaimana?" Tanya Taehyung di tengah-tengah acara 'kunyah-malas' Mina. Mina seketika berhenti mengunyah. Ia tahu, apa maksud Taehyung.

Gadis itu masih patah hati.

Setelah sekian tahun, pohon cherry blossom di hatinya masih layu.

"Begitulah," kata Mina. Entah mengapa, makanan yang ada dihadapannya saat ini lebih menarik untuk dipandang.

"Tell me, please." Pinta Taehyung.

Mina hanya tersenyum, sahabatnya yang satu ini sungguh bertingkah seperti pelindungnya.

"Okay then. But let me eat this first, okay?" Mina segera memakan makanannya dengan cepat. Nafsu makannya tidak kembali, namun ia merasa harus membuat dirinya kenyang terlebih dahulu sebelum bercerita.

.

.

.

"Okay, now tell me." Kata Taehyung setelah Mina selesai menghabiskan makanannya. Mina mengangguk sambil mulutnya menyeruput lemon tea milik Taehyung.

"I will let him go." Kata Mina. Tangannya memutar-mutar gelas lemon tea yang hangat, sehangat si empunya, Taehyung. Taehyung mengerutkan alisnya, membuat wajah tampannya semakin mempesona.

"Kau tidak salah dengar, Kim Taehyung. Aku sudah berjanji padamu bukan, kalau saat itu adalah terakhir kalinya aku menjemputnya?" Tanya Mina, dan Taehyung mengangguk.

Taehyung ingat itu, walaupun sejujurnya pria berambut merah itu tidak berharap apapun dari janji sahabatnya. Selama ini, sahabatnya itu selalu mengingkari janji dengan mengatakan 'ini yang terakhir' hingga Taehyung lelah sendiri untuk menghitungnya.

"Aku melepaskan Kim Seokjin... sebagai cinta pertamaku. Aku sudah siap. Sebenarnya, aku sudah memikirkan hal itu sejak lama, dan aku telah menjalani prosesnya. Sekarang, aku sudah tidak apa-apa." Kata Mina sambil memilin jari-jarinya.

"Kau tahu, Taehyung-ah? Melihat saat kakak kandungmu bersama dengan orang yang kau cintai... Rasanya sangat sakit, bukan? Seakan pohon cherry blossom di hatiku akan layu dan mati. Dan aku tidak tahu... apakah warna bunga dari pohon itu akan sama seperti saat ia pertama kali mekar," Mina kembali menghisap lemon tea itu melalui mulutnya yang bergetar.

"Di sini," Mina menunjuk letak jantungnya dengan tangan kanannya, "rasanya sedikit lega. Hanya saja... mengapa rasanya... hiks... hiks..." Mina tidak tahan lagi untuk berpura-pura. Mina sudah lelah dengan semua ini. Ia tak memedulikan tatapan pengunjung restoran yang meliriknya dan Taehyung dengan tatapan ingin tahu. Ya, awalnya Mina bertekad untuk terlihat kuat di hadapan Taehyung. Namun entah mengapa, tatapan Taehyung yang teduh dan menenangkan membuat Mina tidak jadi berakting sok kuat. Malah sebaliknya, air matanya tumpah begitu saja.

"Hey, Mina-ya. Kau membuatku terlihat seperti pria brengsek yang membuat kekasihnya menangis," Taehyung gelagapan bingung.

Mina tertawa disela-sela isak tangisnya. Ia pun berhenti menangis, beranjak berdiri dari bangkunya dan memeluk Taehyung.

"Sekarang sudah tidak lagi kan?" Tanya Mina sambil terkekeh. Taehyung mengangguk.

"Sekarang kau membuatku terlihat seperti pria manis yang membuat kekasihnya menangis terharu." Taehyung mengusap pundak Mina yang memeluknya.

"Gomaweo, Tae. You are the best." Kata Mina sambil mengangkat kedua jempolnya dan tersenyum. Matanya yang sembab kini ikut tersenyum, dan itu membuat Taehyung bisa bernafas lega.

"No problem Mi. I'm your bestfriend, remember?" Kata Tae dengan tenang sambil tersenyum. Mina tak membalas senyuman namja bersurai merah itu.

.

.

.

.

Bestfriend.

.

.

.

.

Sahabat.

Entah mengapa, secuil rasa tidak nyaman terselip di hati Mina.

Dan tanpa gadis itu sadari, ranting-ranting pohon cherry blossom yang usang itu mulai menumbuhkan kuncup-kuncup bakal calon bunga berlapis kelopak kehijauan yang sangat kecil, sekecil rasa tidak nyaman yang perlahan mulai berakar dalam hatinya.
.....

Dan tanpa gadis itu sadari, ranting-ranting pohon cherry blossom yang usang itu mulai menumbuhkan kuncup-kuncup bakal calon bunga berlapis kelopak kehijauan yang sangat kecil, sekecil rasa tidak nyaman yang perlahan mulai berakar dalam hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Votement!!!

ONESHOOT (KTH×MMN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang