CHERRY BLOSSOMS (2)

181 19 2
                                    

                                    💞💞💞

Musim gugur telah tiba. Di dalam sebuah ruangan yang penuh dengan kesibukan, seorang gadis dengan rambutnya yang kini dipangkas sebahu sedang sibuk mengumpat. Dahinya terantuk meja dengan keras hingga membuat suara 'buk' yang membuat ngeri pendengarnya.

"Myoui Mina, ada apa denganmu?" Tanya suara bariton yang sangat ia kenal semenjak masih menjadi mahasiswi.

"Ah, animnida Sajangnim." Kata Mina sambil sedikit menundukkan kepalanya memberi hormat.

"Kudengar tadi kau terantuk meja. Biar aku lihat," kata namja tinggi berkulit tan itu. Ia mendekati Mina, kemudian memeriksa dahinya. Namja itu menundukkan wajahnya sedikit, menyamai tinggi Mina. Para staff kantor tempat Mina bekerja sibuk memperhatikan mereka berdua.

Mereka berpikir, untuk apa sajangnim mereka itu memeriksa luka seorang staff biasa?

"Tidak perlu seperti ini, sajangnim." Ucap Mina dengan sopan. Bossnya itu tak memedulikan tatapan para staffnya yang terlihat ingin tahu.

Ia mengusap dahi Mina pelan, yang membuat yeoja itu mengernyit kesakitan.

"Dasar pabo, ceroboh." Bisik pria itu dengan suara lirih dan rendah pada Mina. Mina hanya merengut kesal.

"Diam kau, Tae." Bisik Mina dengan sebal, sementara Taehyung hanya terkekeh pelan.

"Ikut aku," kata Taehyung sambil menggamit lengan Mina dengan lembut. Taehyung membawa Mina ke ruangannya, sementara Mina berusaha melepaskan dirinya. Jelas saja Mina kalah dengan kekuatan Taehyung yang seperti bulldozer itu. Taehyung mendudukkan Mina di sofa, kemudian tangannya sibuk mencari kotak P3K yang ia simpan di dekat meja kerjanya.

"Aww! Appo Tae," rintih Mina. Taehyung berusaha mengobati memar Mina selembut mungkin.

"Tahan sebentar, pabo. Lagipula, kau sungguh ceroboh. Myoui Mina pabo," Taehyung dengan serius mengobati Mina. Mina yang sedari tadi menutup matanya kini membuka matanya dengan kesal, hendak memaki Taehyung ketika ia menyadari betapa dekatnya posisi Taehyung saat ini. Mina menahan nafasnya sejenak, berusaha memandangi fitur wajah sahabatnya itu sementara pria yang kini bersurai dark chocolate itu sedang serius mengobati dahinya yang Mina yakin pasti sudah benjol sebesar telur.

"Nah, selesai. Dahimu sungguh menawan, Mi-ya!" Taehyung tertawa. Mina mencoba bercermin di standing mirror yang terletak di sudut ruangan Taehyung. Ia dapat melihat benjolan sebesar telur puyuh disana.

"Aish, jinjja!" Rutuk Mina.

Taehyung masih sibuk menertawakan Mina, ketika pintu ruangan diketuk oleh sekretaris Taehyung.

"Sajangnim, sebentar lagi akan ada meeting dengan client kita." Sekretaris Taehyung, Kim Yugyeom, mengingatkan dari balik pintu.

"Baiklah, lima menit lagi aku akan keluar," kata Taehyung. Yah, para staff di perusahaan Kim kecuali sekretaris Taehyung - Yugyeom - tidak mengetahui ikatan persahabatan antara Taehyung dengan Mina. Mina hanya berusaha untuk tidak memunculkan gossip yang berdasarkan omong kosong. Ia diterima bekerja dengan ujian yang sepatutnya dan menurut regulasi perusahaan. Bahkan, Taehyung baru dua bulan ini diangkat menjadi pemimpin perusahaan menggantikan ayahnya yang memutuskan untuk fokus mengurusi perusahaan pusat di Jepang. Sebelumnya Taehyung menjabat sebagai General Manager. Posisi mereka yang terpaut jauh membuat Mina menolak untuk berinteraksi dengan Taehyung di dalam perusahaan. Maka dari itu, jangan heran dengan tatapan ingin tahu para staff yang seakan menguliti Mina. Mereka tidak tahu kalau sebenarnya Mina dan Taehyung bersahabat sejak memasuki universitas.

"Thanks for your nice treat, Tae." Kata Mina dengan nada sarkas yang kuat. Taehyung tersenyum geli sambil melambaikan tangan mengisyaratkan 'tak masalah'.

Mina melangkahkan kakinya hendak memutar kenop pintu ketika suara Tae menghentikannya.

"Jangan lupa makan siang. Sepertinya aku harus makan siang dengan client diluar, so don't skip your lunch." Kata Taehyung.

"Kau membuatku seakan tidak mau makan kalau tidak denganmu, Tae. Tentu saja aku akan makan. And good luck for your meeting." Kata Mina sambil membuka kenop pintu dan kembali ke ruangannya.

Mina merasakan saku roknya bergetar. Ia segera mengambil ponselnya dan melihat nama eonnienya tertera disana. Ia segera menerima panggilan dari eonnie satu-satunya tersebut.

"Ne, eonnie." Katanya. Sudah enam bulan ia tidak bertemu dengan eonnienya yang kini pindah ke Jepang bersama dengan suami dan anaknya, serta orang tua Mina. Ya, sudah enam bulan Mina sendiri di Seoul, walaupun sebenarnya sejak kuliah Mina sudah tidak tinggal bersama dengan orang tuanya.

"Kami akan mengunjungimu di Seoul," kata Nayeon dengan semangat. Mina dapat mendengar suara Seokjin yang sedang bermain bersama dengan Minseok.

"Wah, kapan?" Mina tak sabar untuk segera bertemu dengan Minseok, keponakan lelaki satu-satunya.

"Dua minggu lagi, Mina-ya. Dan jangan lupa, kenalkan pria bermarga Kim itu pada appa dan eomma kita. Mereka penasaran dengan pria yang selalu dekat denganmu itu." Kata Nayeon yang membuat Mina terbatuk dengan tiba-tiba.

"Maksud eonnie… Taehyung?" Tanya Mina. Seingat Mina, ia tidak pernah membawa Taehyung ke rumahnya sendiri karena memang ia sudah tidak tinggal bersama dengan orang tuanya semenjak mengenal Taehyung. Selain itu, orang tuanya adalah tipe orang tua kolot yang tidak mengijinkan anak gadisnya lebih banyak bergaul dengan namja daripada yeoja.

"Ah, iya. Kim Taehyung, si tampan itu…" Kata Nayeon dengan terkekeh jahil.

"Tapi eonnie, dia bukan…"

"Bukan kekasihmu? Ayolah, kami melihat foto kalian di instagram si Kim itu. Kalian sangat dekat, sudah seperti soulmate. Appa dan eomma bisa mengamuk kalau kau bilang ia bukan kekasihmu." Tegas Nayeon. Mina mendecak kesal.

"Eonnie, lain kali saja aku mengenalkannya pada kalian. Ngomong-ngomong, dimana Minseok? Aku kangen sekali padanya." Kata Mina sambil berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Minseok sedang bermain dengan appanya. Ah, Minseok menangis. Sudah dulu, ya. Dan jangan coba-coba menghindar, bawa si Kim kerumah." Kata Nayeon menutup pembicaraan.

"Aaaaargh eonnieee!" Pekik Mina tertahan, menghindari keributan karena para staff sedang sibuk bekerja.
....

"Aaaaargh eonnieee!" Pekik Mina tertahan, menghindari keributan karena para staff sedang sibuk bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTEMENT!!!

ONESHOOT (KTH×MMN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang