20. "Mahal Na Mahal Kita"

1.8K 52 2
                                    

Hari ini hari sangat bahagia yang Ica rasakan, pasalnya Arkan sudah benar-benar berubah dan ingin mengulang semuanya dari awal. Ica berjanji pada dirinya jika ia sudah pulih ia akan merawat Arkan sampai Arkan kembali bisa jalan. Kedua orangtua Ica dan Arkan yang melihat dua sejoli tertawa bahagia ikut merasakan bahagia dan lega. Tak ada lagi air mata yang keluar, jika keluar itu adalah air mata kebahagiaan.

Saat ini Arkan sedang menyuapi Ica makan walaupun dengan susah payah tapi Arkan tetap menyuapi istrinya tersebut. Ica yang melihat Arkan antusias menyuapi dirinya tersenyum bahagia.

"Sini gantian aku yang suapin kamu," ujar Ica dan mengambil alih piring yang ada di tangan Arkan.

Arkan mengangguk sebagai pertanda setuju.

"Oh ya kata Satria kapan kamu bisa kembali bisa jalan?" tanya Ica disela saat ia menyuapi Arkan.

"Aku harus ikut terapi biar aku bisa jalan kayak dulu lagi," balas Arkan.

"Kapan?"

"Lusa,"

"Aku akan menemani kamu sampai kamu sembuh, karena kaki aku kaki kamu juga. Jadi kalau kamu butuh apa-apa tinggal panggil aku aja," ujar Ica tersenyum.

Arkan melihat Ica tak percaya, padahal Arkan sudah sangat jahat pada Ica tapi kenapa perempuan ini masih baik sekali? Orangtua Arkan tak salah pilih perempuan, nyatanya Ica memanglah perempuan yang sangat baik bak bagaikan malaikat.

Ica yang merasa ditatap mengkerutkan dahinya tak mengerti. "Kamu kenapa?" tanya Ica.

"Hati kamu terbuat dari apa sih? Kenapa kamu masih sangat baik sekali sama aku? Padahal aku sudah terlalu sering menyakiti kamu," tanya Arkan lirih.

Ica menaruh piring di nakas tepat berada disampingnya. "Mas, kamu itu masih sah suami aku. Jadi apapun keadaan kamu aku akan merawat kamu sebaik mungkin, karena saat kamu mengucapkan ijab qobul di depan ayah aku dan disitu aku berjanji pada diri aku sendiri untuk patuh sama kamu dan aku akan merawat kamu jika kamu sakit atau segala hal dan aku akan menemani kamu kala kamu jatuh," jelas Ica sambil memegang wajah Arkan yang sudah tirus tidak seperti dulu lagi.

Arkan tersenyum mendengar ucapan Ica, Arkan menggenggam tangan Ica. "Makasih ya? Aku bersyukur karena kamu jadi istri aku dan aku bahagia banget bisa miliki kamu,"

"Sama-sama Mas, aku juga beruntung memiliki kamu sebagai suami aku. Aku janji aku akan selalu menemani kamu selamanya,"

Arkan memeluk Ica sangat erat dan Ica membalas pelukan Arkan tak kalah erat sambil tersenyum senang.

👀👀👀

Bunyi suara Dj yang begitu kencang memenuhi tempat ini yang tak lain adalah tempat dugem dan disinilah Jennie berada, entah sudah berapa kali Jennie minum tapi baginya belum merasa puas. Jennie sangat sakit hati telah di bohongi oleh Arkan dan tidak mendapat restu dari kedua orangtua Arkan.

"ARGHHHHHH!!!! LO LIAT AJA ARKAN GUE AKAN BALAS DENDAM SAMA LO KARENA LO UDAH BERANI BOHONGIN GUE!!!" teriak Jennie yang membuat semua memperhatikannya.

PRANG!!!!

Jennie melemparkan benda yang ada di depannya membuat semua orang yang berada disana terkejut atas tindakan Jennie.

"KALAU GUE NGGAK BISA SAMA LO SEMUA ORANG JUGA NGGAK AKAN BISA DAPATIN LO!!!"

"KENAPA KALIAN SEMUA LIATIN GUE HAH?!" bentak Jennie yang merasa ia menjadi pusat perhatian semua orang.

"Inget Kan, lo udah berani nyakitin gue dan lo akan tau akibatnya!" desis Jennie tajam dan berlalu dari tempat itu.

👀👀👀

I Will Go Out Of Your LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang