Angin yang lembut
Walaupun hanya sejenak.Mina memegang dada kirinya.
Apa-apaan.. Perasaan nostalgia ini.
. .
Tangan itu mencengkram erat kertas ditangannya.
Mina menatap Jaehyun lama.
"Ada apa?" Jaehyun kan jadi salting.
Mina tersenyum, "Bukan apa-apa."
Wush~
Angin berhembus.
Kkrrryuuuuuuttt
"Kenceng banget suaranya ya." Ucap Mina sambil menatap Jaehyun.
"Ya, kau sebegitu lapar ya, Mina?" Tanya Jaehyun.
"Seharusnya aku yang bertanya, kan?" Mina tersenyum.
Jaehyun merutuki perutnya.
Mina tertawa kecil.
"Oh, sebentar deh." Mina mengeluarkan sesuatu dari tote bag nya. Ia mengeluarkan tempat makan, membukanya, lalu terlihatlah beberapa makanan bolong disana.
"Donat?" Tanya Jaehyun.
"Ya, buatanku." Mina tersenyum simpul.
Mendengar itu, Jaehyun terpaku.
Donat .. buatan .. Mina?
Mina menyodorkan tempat berisi donat itu pada Jaehyun.
"Kau sudah melukisku tadi, maka terimalah."
"Silahkan.." Ucap Mina ramah.
Jaehyun hanya mengangguk kecil.
Ia mencoba mengambil satu untuk dicicip-cicip.
Hari makin senja.
Langit mulai orange setiap detiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Alive
RomanceJaehyun selalu penasaran dengan gadis yang selalu duduk sendirian dibawah pohon rindang ditaman setiap sore. Sampai akhirnya ia menghampirinya, dan itulah awal mula ceritanya bersama Mina.