5 Start (Praktek)

8 6 1
                                    

Bismillah, Ketuk di sini untuk mulai membaca

"Menolak takdir sama dengan kalian sudah menghancurkan keseimbangan dunia," peringat Namjoon

Kalimat-kalimat itu terus terngiang di dalam kepala mereka. Sialan, pikir mereka. Tak adakah yang lain? Mengapa harus kami! Bukan main-main tanggung jawabnya. Oleng sedikit saja bisa merusak posisi keseimbangannya

"Selanjutnya, apa yang ingin kalian lakukan sekarang?"

"Sudahlah, kita bahas ini besok lagi, Njoon," ucap Mak Jin mengakhiri cerita Namjoon, karna sudah terlampau lelah

Bukan Mak Jin saja yang lelah, tapi mereka juga lelah. Pikiran dan batin yang kelelahan, setelah tau kenyataannya. Terlarut dalam bayang-bayang itu tak baik

"Mendingan kita tidur saja," ucap Jimin dan diangguki mereka

"Hyung, rasanya aku ingin menangis," lirih Kookie

Jimin melihat mata dongsaeng-nya yang berkaca-kaca membuat hatinya ikut merasakan. Menarik kookie ke dalam pelukannya mungkin mampu meredam sedikit rasa itu, ya, meskipun hanya sedikit. Pergi menerima kenyataan takdir yang sudah ada bahkan sebelum mereka lahir ke dunia mungkin akan membuatmu sedikit kaget, ya sedikit. Lucu saja, pikir mereka

Semua orang sudah terlelap/mungkin, tapi Namjoon ia kini sedang ada di studionya. Dia sedang mengerjakan sesuatu yang mungkin akan berguna saat mereka akan pergi memulai takdir. Membuat portal untuk pergi ke dunia mereka. Dunia di mana para Demigod berada. Para Demigod yang harus berlatih menguasai kemampuan yang dimiliki mereka

Meski kantuk terus menyerang Namjoon, tapi ia tak kan pernah berhenti sebelum proyeknya selesai. Karena besok adalah hari penting baginya dan juga saudara-saudaranya. Menghalau kantuk dengan segelas kopi mungkin dapat mengurangi sedikit rasa kantuk

"Perlu bantuan?"

"Eoh, sejak kapan kau ada di sini, Seok?" Tanya Namjoon pada Hoseok yang sedang bersandar di pintu studionya

"Baru saja," ucap Hoseok lalu duduk di samping kursi Namjoon

"Hmm, sepertinya kau perlu bantuan. Lihatlah pekerjaan ini, pasti sulit. Right?" Lanjut Hosea alias Hoseok

Haruskah? - batin Namjoon

"Baiklah, mari kita mulai dari mana dulu?" Sebelum Hosea bicara suara orang-orang di belakang Hosea dan juga Namjoon menyela

Ya, para member Bangtan yang lain pun tak bisa tidur. Mengapa? Karena terus dihantui rasa penasaran dan kini mereka semua lengkap sudah ada di studio milik Namjoon. Mereka segera duduk melingkar untuk berunding soal proyek yang sedang Namjoon buat tadi

"Cepatlah, njoon!" Seru Yoongi membuat Namjoon kaget

"Wae? Memangnya kalian bisa?"

"Kau meremehkan kami, Hyung?" Tanya Kookie balik sinis

"Fine, mari kita mulai!" Seru Namjoon

Mereka kemudian mengerjakan proyek dengan khidmat. Di sela-sela mengerjakan proyek ada saja candaan yang terlontar. Mereka tak bisa jauh-jauh dari tingkah konyolnya. Eoh, lihatlah! Kini Kookie tengah mengikat kabel ke leher Taehyung

"Lepaskan aku, kookie!" Ujar Tae dengan nafas terengah-engah

"Kookie, lepasin Taenya kasian dia."

Mendengar Mak Jin yang bicara kookie segera melepaskan ikatan kabel pada leher Taehyung tadi

"Hehe, mian, hyung," ucap Kookie yang menggaruk tengkuknya

Semua member terkekeh di sela-sela menyelesaikan proyek. Namjoon tak menyesal telah mengizinkan mereka membantunya, sebab dengan begini pekerjaannya jadi lebih cepat, ringan dan tak membosankan. Lihatlah, raut wajah Tae yang kesakitan tadi!

"Aduh! Tuh kan, jadi luka, deh."
Suara milik Hosea membuat mereka mengalihkan atensinya pada Tae

"Wae? Tak apa, Hyung. Lagi pula ini tidak sakit, kok," ucap Taehyung meyakinkan

"Cuma sedikit, kok, sakitnya," lanjut Taehyung diakhiri kekehannya

Mak Jin berpindah duduk dekat Tae. Mengecek apakah lukanya serius atau tidak. Kookie jadi merasa bersalah setelah melihat luka di leher Tae. Berulang kali kookie meminta maaf dan Tae yang berusaha meyakinkan Kookie bahwa ia sudah memaafkannya

"Hyung, kau cobalah sembuhkan luka lehernya," ucap Namjoon pada Mak Jin

"Bagaimana caranya, njoon?" Sahut Mak Jin yang merotasikan matanya

"Kau sentuh saja lukanya dan kau baca tulisan ini, Hyung," ucap Namjoon sambil memberikan secarik kertas yang sudah ia beri tulisan mantra penyembuh

Mak Jin melakukannya dan foila! Mantra itu berhasil luka yang ada di leher Tae sedikit demi sedikit menghilang. Mereka menatap takjub dengan keajaiban yang baru saja terjadi. Oh, ayolah! Berhenti bersikap konyol, pikir Namjoon

"Hey, kalian juga bisa, kok"

Atensi pun berpindah objek. Namjoon sudah malas melihat raut wajah konyol membernya. Kookie yang paling terlihat begitu antusias diantara yang lainnya

"Baikalah, apa ada yang ingin berpartisipasi?"

Makna Line yang heboh ingin mencoba kemampuan yang mereka miliki. Berlomba mengangkat tangan lebih dulu. Bergelombang layaknya di film kartun

"Untuk Tae maaf, karena kau telah terluka tadi jadi belum bisa dipraktekkan. Jungkook, kekuatan mu akan sangat berbahaya. Jadi kuputuskan biar Jimin saja," ujar Namjoon panjang lebar sambil menumpahkan kopi miliknya

"Eoh, kau membuatnya jadi berceceran kemana-mana, njoon!" Omel Mak Jin yang tak suka dengan lantai kotor sekarang

"Tenang saja kan aku punya kalian," kekeh Namjoon

"Hm, ini mantra mengembalikan air pada tempat semula."

Jimin menerima kertas itu lalu melakukanya. Perlahan, tapi pasti. Kopi itu kembali ke tempat semula. Kini lantai studio musik milik Namjoon sudah bersih seperti sedia kala. Hampir tengah malam mereka belum mengantuk, malahan lebih terlihat bersemangat

"Sudah malam dan proyek sudah selesai. Sebaiknya kita istirahat. Karena energi dan mental kalian diperlukan untuk besok,"

Usai mengatakan itu mereka pergi ke kamar masing-masing. Beristirahat untuk hari esok. Hari di mana perjalanan itu dimulai

To be continue

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KNJ And Friends_(Bangtan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang