12

807 64 1
                                    


BRAAKK

1

2

3

DUUWAARRRRRR

"Beres bos"

"Kembali ke markas"

Sebuah mobil yang melaju kencang di tabrak dari arah berlawanan dengan truk yang besar yang sedang memuat kayu kayu.

Entah bagaimana bisa kayu sebanyak itu terbakar dengan api yang berkobar besar, seperti sudah diberi minyak agar mudah terbakar.

"ISSSYAANAA" Teriak amel dan adel

Mereka membuntuti mobil milik aldo dan menyaksikan sebuah kecelakaan besar.

"Doni itu gak mungkin isyana kan,Isyana

Isyana tadi masih sama kita" ucap adel menangis di pelukan doni

"Tenang dulu nanti kita selidikin" ucap doni menenangkan adel

"Itu bukan mobil nya aldo kan kak" ucap amel dengan mata berkaca-kaca

"Aldo gak mungkin celakain isyana, tadi dia udah janji" amel

"Isyana masih hidup kan"

"JAWAB KAK JAWAB... ISYANA MASIH HIDUP KAN" ucap amel sambil menumpah kan air mata nya

Aal dan Rendi menghampiri mobil yang sudah hancur untuk memastikan apakah benar mobil atau bukan.

Adel merogoh saku dan mencoba menghubungi isyana dan aldo.

Dan

Hasilnya

NIHIL

Hanya suara operator yang terdengar

Bentar kok kayak ada yang janggal??

Harusnya kan

Hp nya ngak bisa dihubungi....

Tapi ini kok ????

Adel melirik tempat sekitar

Ohhh begitu ternyata

Adel tersenyum miring dan melanjutkan aksinya.

"Gue gak mau tahu pokok nya kita harus selidiki siapa yang bunuh isyana" Aal tegas

"Dia udah mati" ucap adek ketus sambil menatap kosong ke arah depan

"Lo gila del, isyana belum mati bego" amel

"Buka mata lo lebar lebar... Tu mobil udah hancur gak ada yang tersisa" ucap adel membentak amel

"Mereka berdua udah gak ada" adel

"Lo" tunjuk amel ke adel dengan tatapan tak percaya

Semua menatap ke arah adel dengan mata yang kecewa

"Lo nyerah gitu aja del?" Ucap aal tak percaya

"Kita bahkan belum tahu kebenaran nya dan sekarang lo berpikir kayak gitu???.. lo bukan adel yang gue kenal" ucap rendi dengan nada kecewa

Adel hanya mengangkat bahu tak acuh.

"Gue gak peduli" ucap adel meninggalkan mereka semua

"LO PENGKHIANAT DELL" teriak aal dan rendi

Adel hanya mengangkat jempol dan berlalu pergi dari sana.

"Gue pergi" doni menyusul adel

Amel menambah kencang menangis nya di pelukan kiky.

Transmigrasi  (VAKUM DULU MAAF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang