kita putus" cowok berlesung pipi 2. Ia menatap cewek bertopi didepan nya dengan heran.
Tak ada raut wajah kesedihan di wajah nya hanya ada wajah datar lebih tepat nya kekecewaan... Yang pasti wajah yang dibuat buat buat oleh sang cewek
"Oke" jawab...
"Siapa yang mau jelasin ini semua?" Tanya isyana di ruang keluarga yang sedari tadi hanya ada keheningan.
Ada bu jem, Aal, aldo dan papa isyana tentu nya.
"Saya ini papa kamu" ucap papa dedi lalu menghela nafas
"Dan dia momy kamu" ucap papa dedi sambil menunjuk bu jem
"Papa gak bisa bertemu kamu, emm enggak seharusnya papa nemuin kamu.
Mungkin musuh papa saat ini sedang menyusun rencana untuk menculik kamu isyana" ucap papa
"Dan momy itu berhasil menyamar selama 17 tahun sebagai asisten rumah tangga di rumah mu, kita ngak mau kejadian 12 tahun yang lalu kembali lagi"
"Ada apa di 12 tahun yang lalu?" Isyana
"Kamu di culik isyana" ucap papa hampir menetes kan air mata
"Cuma di culik doang kan ngapain sampek papa ngumpet segala.... Terus momy... Momy sampek rela jadi asisten rumah tangga kenapa??" Isyana
"Kamu gak bakal ingat isyana" momy
"Ya kalau aku gak ingat harusnya kalian kasih tahu isyana. Isyana biar belajar jaga diri dari kecil pah.. bukan malah papa hilang bertahun tahun... Buktinya sekarang isyana tetep bakal kena bahaya kan. "
"Kalo papa ngak menghilang dan pura pura mati satu keluarga KAMU UDAH GAK BAKALAN HIDUP SEKARANG"
"Kamu gak tau betapa hancur nya papa lihat kamu di taruh box kecil terus di tenggelam in di laut " ucap papa sambil menangis tersedu-sedu
Isyana dan aldo terkejut mendengar pengakuan papa
"Maaf" ucap isyana pergi menuju kamar nya sambil berlari dan menangis.
Ceklek
Isyana masuk dan duduk di kursi dekat jendela sambil melamun
"Si isyana pernah mati juga gitu?" Ucap nya sendiri
"Miris banget idup lo na"
"Terus gue sekarang harus ngapain??. Nangis nangis gitu?? Apa musuhin papa sama momy kayak di novel² gitu ya" isyana
"Ahhh elahh bingung gue, nelpon amel sama adel aja suruh kesini" isyana
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Martabak gue mana nyet" ucap isyana sambil memelototi adel dan amel
"Huuhh emang ya cewek tuh kalo sedih terus marah selalu aja makanan jadi pelampiasan" aal tiba tiba muncul dari balik pintu
"Yee si tuyul main keluar aja" amel
"Ngadi ngadi ni bocah... Tampan kayak gini di kira tuyul" aal
Adel dan amel sudah mengetahui kondisi isyana saat perjalan ke sini mereka di telpon Aal dan dijelaskan semua.
"Yok lah gue bawa banyak" adel merangkul isyana untuk duduk di sofa kamar nya