- Make A Wish

11K 998 57
                                    

6. Make A Wish

-

Playlist : NCT U- Make A Wish

Jangan lupa di putar, biar ga terlalu sepi:")

-

Buatlah permohonan yang tak pernah di lupakan.

~ Na Jaemin

-

Happy reading!

***


Besok nanti Jaemin ulang tahun yang ke tujuh belas tahun. Jaemin senang karna umurnya bertambah, sangat. Tapi, di ulang tahun nya yang ke tujuh belas tahun mengapa Jaemin harus mengalami ini? Sudahlah Jaemin muak saat mengingatnya.

“Na, kamu bawa apa?” tanya Doyoung saat melewati Jaemin lalu matanya melihat Jaemin membawa box yang lumayan besar.

“Eh, ini aku bawa surat undangan nih,” ujar Jaemin seraya tersenyum.

“Mau ku bantu?” tawar Doyoung.

Jaemin menggeleng sebelum menjawab, “nggak usah, nanti ngerepotin kamu.” tolak Jaemin halus.

“Gak sama sekali, kebetulan aku lagi nggak ada kerjaaan,” ujar Doyoung seraya mengambil alih box itu.

“E-ehhh,”

“Udah ayok!” ajak Doyoung. Jaemin pun berjalan di sisi Doyoung.

“Sisil!” panggil Doyoung kepada segerombolan anak perempuan.

Yang bernama Sisil menghampiri Doyoung dan Jaemin seraya membungkuk sebagai bentuk penghormatan. Begitu pun dengan Doyoung dan Jaemin.

“Maaf ada apa ya, Kak Doy, Kak Nana?” tanya Sisil.

“Ini loh kamu mau bantuin Kak Nana nggak?” tanya Doyoung.

“Bantu apa, Kak?” tanya Sisil.

“Bagiin surat ultah ke kelas 10,” ujar Doyoung.

“Widih siapa yang ultah?” tanya Sisil jelas antusias.

“Nana,” jawab Doyoung.

“Widih! Mau Kak! Cie Kak Nana, Sisil dapet gak nih?” goda Sisil.

“Dapet kok semuanya,” ujar Jaemin seraya tersenyum.

“Kak Doy, Kak Nana, Windy boleh ikut gak?” tanya Windy.

Jaemin dan Doyoung mengangguk. “Boleh.” ujar keduanya bersamaan.

Sisil dan Windy saling tatap dan tersenyum.

“Cie bareng cie,” goda Sisil.

“Jodoh ini mah fiks!” timpal Windy. Sementara keduanya hanya tersenyum dengan pipi yang merona.

“Ayok!” ajak Jaemin.

Sepanjang jalan mereka membagikan surat itu kepada yang mereka temui di sepanjang jalan. Lalu membagikan surat itu ke seluruh kelas sepuluh, lalu ke kelas sebelas. Kini bagian kelas dua belas, Jaemin agak takut jika bertemu dengan Jeno. Karna dirinya melukai Jeno dan Jeno pun tidak pulang kerumah.

Kelas dua belas sudah, tinggal satu kelas Jeno. Kelas dua belas IPA 3. Karna Jaemin sengaja mendahului kelas dua belas yang lain dulu, karna sedang mempersiapkan hatinya.

Terdengar dari luar kelas dua belas IPA 3 sangat ramai dan juga Jaemin mendengar suara aneh. Tidak! Bukan hanya Jaemin yang mendengar, ketiganya juga pun mendengarnya. Kelas dua belas IPA 3 tuh memang seperti ini. Padahal kelas IPA 3.

Cklek..

Doyoung membuka pintu kelas tersebut, “permisi,”

“Ada apa Doy?” tanya Lia.

“Mau bagiin surat ultah nih,” ujar Doyoung. Lalu beberapa siswi mengangguk dan memintanya masuk.

Saat Jaemin masuk ke kelas dua belas IPA 3 melihat Jeno yang sedang melakukan hal yang tak pantas di pojokan sana. Saat Jaemin melihat kesana, Jeno pun menyudahi aktivitasnya.

“Lia, tolong bagiin ya,” pinta Doyoung.

“Iya. Siapa yang ultah Doy?” tanya Lia.

“Doyoung?” tanya Wendy.

“Nana,” jawab Doyoung.

“Widih Nana bertambah umur!”

“Nana makanan banyak kan?”

“Otak lo makanan aja setan!”

“Yeh biarin dari pada selangkangan!”

“Datang yah semuanya,” ujar Jaemin tersenyum yang di angguki mereka antusias.

“Doy, lo kapan ultah ke sembilan belas tahun nya?” celetuk Kun.

“Setelah aku keluar sekolah, Ayok!” ajak Doyoung kepada Jaemin, Windy, dan Sisil.

“Makasih,” ujar Doyoung, Jaemin, Windy, dan Sisil sebelum pergi.

“Sama-sama,” jawab nya serempak.








***

Tepat malam minggu ini Jaemin merayakan ultah nya, semua tamu serempak mengatakan tiup lilin nya dan bertepuk tangan, jangan lupakan nyanyian happy birthday dengan suara yang bahagia.

Jaemin sedikit membungkuk, lalu di tahan oleh Irene dan Siwon. Jaemin menatap keduanya.

“Kenapa?” tanya Jaemin.

“Make A Wish dulu,” ujar keduanya seraya mengusap pucuk kepala Jaemin.

“Aku ingin Jeno mati, jika tidak. Aku ingin berpisah dengannya cepat atau lambat.” ujar batin Jaemin.


Fyuhh....




Dengan sekali tiupan beberapa lilin di atas kue itu padam di iringi suara tepukan tangan.

Kini suara tepukan tangan dan mengucapkan kata potong kue nya. Jaemin memotong kue nya dan menyuapkan potongan itu kepada Siwon dan Irene.

Mereka memberikan kado dan ucapan selamat kepada Jaemin. Dan setelah nya Siwon menyuruh para tamu menikmati hidangan yang ada serta bersenang-senang.


Jaemin melihat Jeno menghampiri nya seraya membawa kotak berukuran sedang. Jaemin menahan nafasnya saat Jeno menyimpan kotak nya di tumpukan kado, dan berbisik.

“Gue pastiin malam ini lo gak akan bisa tidur,”

Setelah mengucapkan itu Jeno pergi, meninggalkan Jaemin yang ketakutan.









TBC!


BRUM...BRUM...🚓🚓

Bakal up lgi klo vote nya agak nambah

Part nya agak pendek, jgn lupa votment, dan juga di putar playlist nya😉😉

*Ijozen_huang

Suamiku Psikopat: Nomin✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang