Flashback

358 45 3
                                    

17 Maret 2021, 00.03
Sendai, Prefektur Miyagi.

Tap...

Tap...

Tap...

Seorang pria berbadan tambun asyik tertawa bahagia sembari menghitung jutaan lembaran Yen yang ada dihadapannya. Tak ada raut lelah di wajahnya hanya tampang licik tanpa kasih yang terlihat disana.

"Hahaha dasar orang-orang bodoh berikan saja terus uang kalian pada ku, dan akan ku pastikan aku semakin kaya!" Ia tertawa terbahak-bahak seorang diri.

Kriet...

Suara pintu terbuka terdengar.

"Siapa itu?!" Bentak pria itu. "Kazuki kah? Bukankah sudah kubilang jangan menggangguku!"

Hening. Tak ada jawaban selain keheningan malam.

Raut heran terpampang jelas di wajahnya.

"Kazuki?"

"Kazuki! Berhenti main-main!" Teriaknya.

"Kazuki ada ap- Kau?!" Pria tambun itu terkejut melihat orang itu membawa sebuah palu ditangannya.

"Apa yang kau lakukan disini?!"

"Aku datang menjemput mu!" Sosok misterius itu mendekat dan memukul pria besar itu dengan palu yang ia bawa hingga terjatuh dengan kepala berdarah. Tak cukup sampai disana ia menghantam kepala pria berbadan besar itu berkali-kali tanpa ampun hingga hancur dan tak dikenali.

"Hahaha ini lah karmamu" gumam sosok misterius, sebelum pergi ia melemparkan sebuah kertas lalu melangkah menuju keluar ruangan dan menghilang dalam kegelapan malam.

21 Mei 2021, 03.40
Sapporo, Prefektur Hokkaido.

"Ne Anata... Bisakah pelan sedikit, jangan terlalu kasar" tawa seorang gadis manja terdengar dari dalam sebuah kamar hotel.

"Tapi aku kedinginan..." Bisik pria yang berada di atas gadis itu. Lagi-lagi mereka tertawa dan terus bersenggama.

lap.

Tiba-tiba terjadi pemadaman listrik.
"Mou! Bagaimana bisa terjadi pemadaman listrik saat lagi senang-senangnya ya kan sayang" Rajuk gadis itu.

Hening tak ada jawaban.

"Sayang?" Panggil gadis itu, seketika pria itu ambruk diatas gadis itu.

"Apa kau kelelahan sayang?" Tanyanya terkekeh. "Tapi aku belum puas!"

Hening.

"Sayang..." Saat itu lah sang gadis merasa mencium bau anyir dan basah yang membasahi dadanya.

Lap.

Lampu kembali nyala, saat gadis itu melihat warna merah darah membasahi dadanya ia menyadari bahwa pria itu telah mati.

"Kyaaa!"

Saat gadis itu berteriak, sebuah kertas terjatuh dilantai.

01 Juni 2021, 22.00
Osaka, Prefektur Osaka.

Hahahaha...

Tawa memenuhi Midnight Bar malam itu. Sekumpulan karyawan kantoran mengadakan pesta atas naiknya jabatan pemimpin mereka. Senda gurau dan cengkrama merebak nuansa bahagia.

"Kanzaki Kaicho! Selamat atas kenaikan jabatan nya!" Ucap pria berkaca mata dengan kumis tipis.

"Hahaha Arigatou Hanzo-kun" pria yang merupakan ketua itu tersenyum.

"Kaicho jangan lupa dengan kami ya!" Kali ini wanita dengan beauty mark di atas bibir sebelah kanan.

"Hahaha hai' hai'... Pasti!" Lagi-lagi pria itu tertawa.

"Nah mari kita bersulang!" Ujar pria bernama Kanzaki itu.

"Canpai!" Teriak mereka lalu menenggak habis bir ditangan mereka, lalu tiba-tiba Kanzaki memegang lehernya dengan raut kesakitan.

"Kanzaki Kaicho!" Teriak mereka saat melihat Kanzaki mengeluarkan buih dari mulutnya lalu tiba-tiba.

Bruk.

Kanzaki tergeletak tak bernyawa.

"Kyaaa!"

"Kaicho!"

Suasana berubah kacau hingga tak ada yang menyadari sebuah kertas yang menjadi kunci melayang di kekacaun tersebut.

05 Juli 2021, 05.30
Kagoshima, Prefektur Kagoshima.

Seorang wanita berpakaian rapi duduk dengan berkutat pada lembar-lembar ujian milik muridnya. Ia tersenyum sinis.

"Haa... Enaknya menjadi seorang guru.." ia melihat salah satu lembaran jawaban milik muridnya tertera disana.

"Ayuzawa Sasaki"

"Pfft beraninya gadis seperti mu bertingkah naif! Apa yang bisa kau lakukan? Kau menuduhku didepan kepala sekolah bahwa aku menjual kunci jawaban soal ujian? Siapa yang percaya pada mu jika kau tak memiliki bukti... Jangan salahkan aku mendorongmu pada kematian!" Wanita itu tertawa lagi, ia mengemas barang-barang milik gadis bernama Ayuzawa itu kedalam sebuah kotak.

"Kali ini aku akan memerankan guru baik dan tabah meski difitnah oleh muridnya sendiri!" Wanita itu berdiri dan membawa kotak milik Ayuzawa tersebut. Saat ia membuka pintu ruang guru tiba-tiba...

Syung.

Sebuah peluru menancap pada kening wanita tersebut. Wanita itu tumbang dan bersimbah darah. Sedangkan orang misterius yang menembaknya mendekatinya perlahan, lalu memijaknya dengan brutal seakan-akan ia dipenuhi kebencian yang mendalam.

Tak hanya itu ia mengangkat lagi pistol yang dipasang peredam dan ia menghabiskan peluru yang tersisa dengan menembaki anggota tubuh lainnya milik wanita itu.

"Aku akan menunggumu di neraka!" Ujar orang misterius tersebut lalu ia melempar sebuah kertas begitu saja dan melangkah pergi.

Tak ada yang menyangka bahwa keempat kasus ini didalangi oleh orang yang sama
"UK"

"Uncrowned King"

TBC.

Continue : Flashback 2

Uncrowned KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang