First time we meet

358 100 37
                                    


Maaf jika ada perubahan tokoh atau pun cerita, proses revisi akan dilakukan beberapa Minggu untuk memperbaiki kualitas cerita yang agak berantakan.

Silahkan baca ulang

Pagi ini aku bangun dengan keadaan yang kacau karena pesta malam tadi, kamar yang berserakan juga baju dress yang belum ku ganti sejak tadi malam.

"Astaga udah kaya buronan aja sih muka" aku terheran heran seraya menatap kearah cermin di depan ku.

Seperti biasa aku akan pergi ke sekolah untuk pertama kali nya semenjak libur panjang aku sekarang duduk di bangku smp.

Kata nya sih masa masa kita bakal fall in love sama seseorang tapi entah kapan aku belum pernah merasakan nya.

Katanya rasanya semanis permen, benarkah?

"Denallie turun sini sarapan" panggil mama, setiap pagi kami semua akan di kumpulan di ruang makan yang cukup besar.

Dengan cepat aku berlari menuruni anak tangga, menghampiri asal suara.

"Iya ma" sahut ku sambil tergopoh-gopoh memasukkan buku ke dalam tas sambil berlari, mama yang melihat ku langsung menunjukkan wajah sebal nya.

"Kenapa ga minta bibi aja sih dek" kata mama sambil membantu ku membereskan buku yang berserakan di lantai.

"Hehe ga papa ma, denallie bisa sendiri kok" sahut ku sambil tersenyum ke arah mama.

Setelah perbincangan kecil tadi denallie juga keluarga kecil nya mulai menyantap hidangan yang ada di meja besar itu. Entah kenapa aku tidak nafsu makan aku hanya meminum susu dan memakan roti ku, walau sudah dibujuk berkali kali tetap saja aku enggan menguyah makanan itu.

"Ma dede berangkat dulu" teriak ku, dan memasuki mobil dan sopir pribadi ku akan mengantarkan ke sekolah.

Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai di depan gerbang sekolah, hari ini aku akan berdiam diri dikelas saja.

"Oke non ini udah nyampe" ucap sopir ku sambil membukakan pintu mobil

"Makasih pak" kata ku sambil tersenyum lalu berjalan pergi ke depan gerbang.

Disana ku lihat banyak sekali anak anak yang sepantaran dengan ku tetapi mereka semua terlihat sangat kaya dan elegan.

Ada juga beberapa circle anak anak elite dari daerah sini, insecure? Tidak aku tidak mengenal apa itu insecure.

Tapi tatapan ku tertuju pada salah satu circle yang hampir semua anggota user ip.

"Hi sini gabung" ajak salah satu dari mereka, wah demi apa dia menyapa ku lebih dulu.

Ku hampiri mereka bertiga, sambil melambaikan tangan begitu juga mereka.

"Ikut circle kami ya" ajak Kimberly, ketua circle itu sambil memberikan gantungan kunci berbentuk kelinci.

Aku menerima nya dengan senyuman, seperti nya aku akan nyaman berada di sekolah ini. Kami berempat ternyata satu kelas ouh syukurlah.

Aku berjalan bersama mereka dan semua sorot mata memandang kearah kami, pastinya aku kebingungan Entah apa yang mereka pikirkan.

"Eh nama kamu denallie kan?" Tanya Chika sambil merangkul ku.

"Iya, kok kamu tau?" Tanya ku lalu menoleh kearah nya, aneh nya dia tertawa.

"Name tag kamu" jawab nya, dan aku baru menyadari jika seragam ini memiliki name tag bodohnya diriku. Pertama kali nya aku memiliki circle seperti ini rasanya seperti sorotan.

"Nanti kita duduk nya paling belakang aja" ucap lena

Sesampainya dikelas kami berempat langsung memilih tempat duduk di bagian belakang, kelas kami berada di lantai dua paling pojok.

Great Love Lost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang