Aku adalah gadis remaja yang tidak beruntung, bergelantungan di jalan tidak memiliki tempat tinggal untuk ku singgahi. Lalu bagaimana aku bisa hidup di malam yang gelap?
My little wife 🌹
.
."Bunda, ayah ..... Ara takut" gadis itu bergumam, sembari melangkah dengan tangan menenteng tas besar yang mungkin berisi pakaian milik nya.
"Ini dimana sih?..." mata melirik kesegala penjuru jalan, jalan yang terlihat sepi dan sesekali kendaraan melewati nya yang berjalan di pinggir trotoar.
Merasa lelah, ia memutuskan untuk berhenti sejenak dan meluruskan kaki nya saat duduk di kursi taman yang terlihat sangat sepi.
"SH..... Dingin" gadis itu memeluk diri nya sendiri, guna memberikan kehangatan pada tubuh nya.
"Ara takut bunda...." Kiara nur Hidayat, biasa di panggil Ara, memejamkan mata nya serta semakin kuat memeluk diri nya sendiri.
"Hi, cantik" Ara tergelak langsung membuka mata nya.
"Sendirian aja nih?" Ara langsung berangsur mundur, dan mata nya mengelilingi jalan yang sepi.
Ara takut.....
"Ngak ada siapa-siapa Disini, mending ikut kita ja gimana?" Kedua teman seseorang yang mengatakan itu mengangguk serta tertawa.
"Ayok neng." Ara berdiri memeluk tas nya dengan kuat.
"Pergi!!!" Mereka bertiga saling bertatapan, lalu berikut nya mereka tertawa keras.
"Ngak usah takut gitu, ayo ikut kita." Hendak meraih tangan Ara, Ara lebih dahulu menjauhkan diri. Kaki nya kembali mundur namun naas salah satu laki-laki itu berhasil menghadang diri nya dari belakang.
Siapa pun tolong aku ....
Kini tangan Ara berhasil di tarik oleh laki-laki berkepala botang, hingga tas nya terjatuh ke tanah.
"Tolong lepaskan aku..." Lirih nya dengan air mata yang sudah turun dari mata cantik nya. Tubuh gadis itu bergetar hebat menandakan jika ia sangat ketakutan ketika di cekal oleh tiga laki-laki yang tidak ia kenal. Bahkan laki-laki sudah mengelus pipi Ara, dan hal itu membuat Ara merinding
"Bro, kita lepasin?"
"Ya jangan lah sayang, bawa ke rumah kosong sana, Mayan buat kita nikmati malam ini" Mendengar itu Ara membulatkan mata, ia semakin memberontak. Namun tenaga nya tidak cukup buat berlari dari mereka.
"Ku mohon lepaskan aku..."kini suara Ara sudah paruh, namun berengsek nya mereka menarik tangan Ara untuk menuju rumah kosong yang di maksud.
Kumohon siapapun tolong aku.... Ayah... Bunda..... Ara lebih memilih mati dari pada di sentuh oleh laki-laki ini.
Batin Ara menejerit lirih, tubuh nya masih berusaha memberontak namun lagi-lagi kekuatan tubuh kecil itu masih tak berararti.
Bruk!!!
Ara tersentak ketika salah satu laki-laki itu tersungkur kedepan, refelek kedua dari mereka berbalik untuk menatap siapa yang berani menganggu mereka.
"Berani nya kalian menganggu gadis yang tidak berdaya!" Ucap nya dengan marah.
"APA URUSAN MU HAH!" satu alis nya terangkat menatap jijik laki-laki yang masih mencekal tangan gadis malang itu.
"Lepaskan tangan mu dari gadis itu!" Mereka bertiga saling tatap lalu tertawa bersama, mata laki-laki yang baru datang menatap mata sayu gadis itu.
Tolong aku ku mohon...
Itu yang laki-laki itu tangan ketika mata mereka beradu.
"Baiklah nona akan ku bantu." Dengan cepat laki-laki tampan itu menghajar salah satu dari mereka, lalu di susul dengan kedua nya hingga ketiga orang itu langsung tergeletak lemah. Semudah itu?
"Terim---"
"Nona!" Ara tidak tau setelah nya semua nya gelap.
🌈
"Egh..." keluh Ara, sembari memegang kepala nya yang merasa sangat pening, mata nya mengerjab berapa kali berusaha menetralkan cahaya yang menembus mata nya.
"Diaman aku?" gumam Ara, menatap ruangan yang ia tempati. Tunggu! Seperti nya Ara berada di sebuah kamar, mewah?
"Kau sudah bangun?" Suara berat berhasil membuat Ara terlonjak kaget, dengan cepat ia duduk untuk menatap seseorang itu.
"A-anda s-siapa?"Ara terbata mengatakan nya, mata melirik takut kepada seseorang itu.
"Aku yang menyelamat kan mu apa kau lupa?" Ara kembali mengingat nya, benar jika laki-laki di depan nya ini yang menyelamatkan diri nya dari laki-laki jahanam itu.
"Siapa nama mu nona?"
"Kiara" laki-laki itu mengangguk pelan.
"Mengapa kau berada di luar sana?" Ara memilin bibir nya.
"A-aku baru saja di usir dari kosan ku" lirih Ara.
"Keluarga mu?"
"Mereka sudah tiada." laki-laki itu terdiam sejenak, menatap gadis yang terlihat menyedihkan.
Entah kenapa hati nya meringis melihat kondisi gadis yang berada di depan nya, dia terlihat sangat kacau, terlihat seperti trauma.
Dan keadaan nya sama seperti diri nya, sama-sama di tinggal oleh orang tua. Dan.... Saat melihat nya dia teringat seseorang yang sangat ia rindukan.
"Nama ku Reyza, panggil saja aku rey kau bisa tinggal di apartemen ku sampai kau menemukan tempat tinggal." Ara menatap tak enak rey, handak membantah namun Rey lebih dahulu berdiri.
"Tidur lah, aku tidak akan menyakiti mu." Setelah nya Rey langsung meninggalkan Ara yang terdiam menatap kepergian Rey.
.TBC
Follow Ig gue yak!!!
@uriyakidd
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife
Romance"hidup ku hancur, apakah mas berniat untuk pergi?" Ara menatap kosong Rey. "Tidak, aku ini laki-laki bagaimana aku bisa lari dari tanggung jawab ku? Menikah lah dengan ku" Ara terdiam menatap lekat Rey yang nampak serius. "Apakah pernikahan ini akan...