Emang susah yah tinggal negara panas ini, umur 30 tahun harus udah punya istri plus anak, eh jangan kan 30 yang 20 aja udah di tanya kapan nikah...
Kek nya emang bener tinggal di korea aja deh.Happy rendang....
"Bro!" Rey menghentikan kegiatan nya, untuk menatap siapa yang memanggilnya di saat jam kerja seperti ini.
"Kau ini, di jam kerja seperti ini ngapain di sini?" Orang itu yang beru saja duduk di hadapan rey, mengertukan dahi.
" jam kerja?" Mata nya melirik arloji mahal milik nya.
"Ini sudah hampir lewat jam istirahat rey." Rey sepontan melirik arloji milik nya, lalu ia menghela nafas lelah.
"Ayo makan siang, ada yang ingin ku bicarakan juga dengan mu." Rey memijat pangkal hidung nya.
" bicara lah Di, aku sedang tidak ingin makan." Mahardi, biasa di panggil Adi. Ia teman masa kecil rey.
"Baik lah, masalah hotel...."
"Wait!" Ucapan Adi terpotong oleh dering ponsel rey yang tiba-tiba berbunyi.
"Halo ma?"
"Rey, bisa-bisa nya kamu punya istri ngak kasih tau mama! Mana masih sekolah lagi!"
"Hah!!" Mampus....
"Mama ngapain ke apartemen rey?"
"Menurut kamu? Cepetan kesini! Kalo ngak, mama suruh papa kamu pulang buat nikahin kamu sekarang juga!"
"Oke, tunggu rey!"
Rey mematikan ponsel nya dengan kesal.
"Ada apa?"
"Mampus aku! Bakal nikah ini aku." Adi menaikkan satu alis nya.
"Di jodohin lagi?" Rey menggeleng. Ia berdiri dengan gelisah.
"Kita lanjutkan obrolan nya nanti Di, aku harus menyelesaikan masalah hidup dan mati ku dulu." Adi terkekeh.
"Semonga aku cepat di kasih adik ipar!" Teriak Adi saat rey telah meninggalkan ruangan nya.
🖤🖤🖤
Sedangkan di sisi lain Ara sudah keringat dingin, di tatap intens oleh wanita paruh baya Yang terlihat sangat cantik saat di pandang.
"Kamu...."
"Saya Kiara Bu.." Ayu mama nya Rey mengangguk.
"Kamu siapa nya anak saya?"Ara meneguk kasar luda nya, tangan memilin pelan ujung baju sekolah yang ia kenakan.
Tadi sepulang dari sekolah Ara langsung pulang ke apartemen Rey, karna Rey yang memberi nya tempat tinggal sementara. dan sebagai ganti nya Ara harus membersihkan apartemen Rey, ya bisa di bilang Ara itu pembantu di rumah Rey.
"S-sa.."
"Mama!"
Pintu terbuka dan menampilkan wajah Rey yang terlihat kalut, serta nafas yang terhengal.
"Ma..." Rey masih berusaha ngatur nafas nya, ia kini sudah berdiri di depan ayu_mama nya.
"Mama, ngapain sih ke sini?"alis ayu terangkat satu.
"Memang nya mama ngak boleh datang ke apartemen kamu?"Rey merotasikan mata nya. Ia enggan membalas karna bagaimana pun balasan nya ia akan tetap kalah.
"Lalu... Siapa gadis ini?" Rey ikut menatap Ara yang semakin gugup. Sial, ingin sekali Ara pergi dari sini sekarang juga.
"Dia, pembantu Rey" dahi ayu mengkerut, ia menatap Ara dari bawa sampai atas. Tidak ada tampang pembantu dalam diri gadis ini, apalagi dengan seragam yang di pakai oleh gadis ini, itu menandakan jika Ara masih pelajar.
"Kamu bercanda, dia masih pelajar Rey" Rey menghela nafas pelan, ia duduk di sebelah mama nya.
"Dia baru di usir kemarin malam dari kosan, saat di jalan dia di kejar oleh pereman. Dan hal hasil Rey yang nolongin dia." Ara hanya diam mendengarkan penjelasan Rey.
"Orang tua nya?" Rey menatap Ara sebentar, ia takut menyinggung. Namun Ara mengisyaratkan bahwa tak apa.
"Sudah meninggal ma" ayu terdiam sebentar, Dan suasana pun menjadi hening seketika.
"Kok pada diem sih?" Ayu berusaha memecahkan keheningan, ia tersenyum menatap Ara.
"Yaudah kalo gitu kamu tinggal aja di sini, berhubung Rey juga ngak pernah lagi pulang ke apartemen nya" kiara hanya mengangguk pelan.
"Ma...." Ayu memicingkan mata, ketika rey memanggilnya dengan lembut.
"Kenapa?" Rey tersenyum dengan manis, namun ayu memutar mata malas.
"Laper, mau mau makan masakan mama." Nah kan, ayu memutar mata malas.
"Mangka nya cari istri rey! Biar ada yang urus." Gerutu ayu membuat rey mengucutkan bibir nya.
"Itu terus yang di bahas."
"Yaudah mama masakin!" Ayu hendak berdiri, namun Ara lebih dahulu mencegah ayu untuk berdiri.
"Tante, mau masak?" Ayu mengangguk.
"Biar saya aja yang masak, itung-itung balas Budi karna udah kasih saya tempat tinggal" senyuman terbit di bibir ayu.
"Kamu bisa masak?" Ara mengangguk.
" bantuin tante aja masak yuk, kebetulan tante juga mau ngerasain masak sama anak perempuan." Ara hanya tersenyum menanggapi ucapan ayu.
"Rey, kayak nya mama mau dia aja deh buat jadi mantu mama." Bisik ayu kepada rey, saat Ara sudah berjalan menuju dapur.
"Ma...."
TBC!!!!
Jangan lupa follow ig gue yak!!!!
@uriyakidd
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife
Romance"hidup ku hancur, apakah mas berniat untuk pergi?" Ara menatap kosong Rey. "Tidak, aku ini laki-laki bagaimana aku bisa lari dari tanggung jawab ku? Menikah lah dengan ku" Ara terdiam menatap lekat Rey yang nampak serius. "Apakah pernikahan ini akan...