E/laborate person, Jihoon.

6K 738 88
                                    

3 | [E]laborate person, Jihoon.

Enjoy!

"A-aw!" Hyunsuk merintih kesakitan. Ia berusaha menarik balik tangannya yang dicengkram oleh sosok lain.

Namun seperti kesetanan, sosok itu tak melepaskan Hyunsuk. Ia malah menarik Hyunsuk semakin menjauh dari kerumunan, dari dalam gedung.

BRUKK

Badan Hyunsuk terdorong masuk ke dalam mobil. Seketika kepala Hyunsuk berputar dengan hebat. Pusing dan mual menjadi satu.

"Ji..." Hyunsuk merintih. Palanya benar-benar terasa terputar saat ini. Salahkan alkohol sialan yang tak sengaja ia minum.

Yang dipanggil tak menjawab, ia malah memasangkan seatbelt di badan Hyunsuk dan masuk ke dalam melalui sisi pengemudi.

"Jihoon." Hyunsuk berusaha memanggil sahabatnya lagi. Belum ada respon. Mobil malah melaju kencang membelah jalanan ibu kota di malam hari.

"Ah... huft..." Hyunsuk berusaha menahan peningnya dengan sekuat tenaga. Jujur, dia benar-benar tidak kuat. Dia butuh air!

Jihoon tak mengindahkan Hyunsuk yang kesakitan. Ia semakin mempercepat lajunya menuju apartemennya. Apartemennya berada tak jauh dari lokasi mereka. Jihoon fikir akan lebih cepat pergi ke sana.

Brukk

"Ayo jalan!" Jihoon menarik Hyunsuk kasar. Menyuruh pemuda yang masih berkunang-kunang itu mengikuti langkah lebarnya.

Hyunsuk tak menolak, ia mengikuti langkah Jihoon dengan terseok.

Di dalam lift, badan Hyunsuk merosot ke bawah. Ia menyenderkan tubuhnya dan menelusupkan wajahnya di antara lututnya yang ditekuk.

Jihoon menghela nafas melihat keadaan Hyunsuk saat ini. Kalau dilihat-lihat juga Hyunsuk memang sedang lemas. Hati Jihoon melembut melihat keadaan Hyunsuk, ia tak tega.

Ia menghela nafas panjang, berusaha meredam emosinya yang bahkan ia tidak tau kenapa ia emosi.

"Suk." Jihoon mengguncang bahu Hyunsuk, dibalas deheman kecil oleh Hyunsuk.

Karena tak tega, Jihoon putuskan untuk mengangkat Hyunsuk ala pengantin menuju unit apartemennya.

Untungnya unit apartemen Jihoon tak begitu jauh dari lift. Walaupun Hyunsuk enteng, repot juga mengangkat bayi besar itu.

"Huwek!" Hyunsuk langsung berlari ke kamar mandi begitu sampai di dalam unit.

"Huweekk! Huwekk!" Hyunsuk memuntahkan semua isi perutnya. Badannya bergetar hebat dan keringat mengucur dari keningnya.

"Tunggu sini, gue mau ke bawah." Jihoon mengusap surai Hyunsuk lembut lalu meninggalkan Hyunsuk yang terduduk lemas di depan closet toilet.

Tak butuh waktu lama, Jihoon kembali dengan sebuah kresek di tangannya.

Ia membantu Hyunsuk lebih dulu bangun dari kamar mandi. Ia meletakan Hyunsuk dengan hati-hati di atas kasur.

"Ganti baju dulu suk, gue ambilin baju ganti." Hyunsuk hanya mengangguk lemah mendengar ucapan Jihoon.

Jihoon mengambil salah satu hoodie miliknya. Ia membantu Hyunsuk untuk berganti pakaian.

Glup

Jihoon menelan salivanya kasar kala tubuh shirtless Hyunsuk terpampang jelas di depan wajahnya.

"Sshh." Hyunsuk mendesis. Ia kedinginan. Jihoon tersadar, ia buru-buru memakaikan hoodienya kepada Hyunsuk.

twerk. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang