01 | [T]he Prince, Hyunsuk.
Enjoy!
"WOI PARTY!"
Pagi-pagi Hyunjin udah rusuh di kelasnya. Sambil naik-naik meja ruang kelas, Hyunjin membagikan sebuah amplop kecil berwarna hitam kepada teman-temannya.
"WOI ANJENG MALEM INI BANGET APA?! GUE ADA BALAPAN!" Teriakan lain menyaut diikuti bunyi kursi yang ditendang.
Hyunjin langsung menoleh.
"HEH KUTIL MENDING DIEM LO! AWAS LO GA DATENG KE PARTI GUE!" Mereka malah balas teriak-teriakan.
"Hoon, gue duluan." Sosok di sebelah Jihoon berucap, sosok itu kemudian berjalan menuju mejanya. Meninggalkan Jihoon yang asik adu bacot dengan Hyunjin.
"Oit tunggu gue!" Jihoon menyusul temannya itu, Hyunsuk.
Hyunsuk hanya diam, berjalan menuju tempatnya dan duduk dengan tenang di sana. Baru saja sedetik duduk, ada seorang perempuan berkuncir dua dengan mata sipit menghampirinya.
"Suk! Dateng ya ke ulangtahun gue! Pokoknya lo harus dateng! Gue gamau tau!" Yeji menyerahkan amplop pink yang sangat kontras dengan undangan milik Hyunjin—kembarannya.
"HEH YEJI BANGSAT! KAN UDAH GUE BILANG, COWO-COWO GUE YG NGUNDANG! LO NGAPAIN NGASIH HYUNSUK AMPLOP WARNA PINK BEGO GELI!"
Hyunjin teriak tepat dihadapan Yeji, membuat Yeji kesal dan menjambak rambut Hyunjin.
"BODO ANJING KAN UDAH GUE BILANG, HYUNSUK GUE YANG NGUNDANG."
Setelah itu, pasangan kembar siam itu malah jambak-jambakan di depan meja Hyunsuk, membuat Hyunsuk menghela nafasnya kesal dan meraih airpods miliknya.
Ada alasan kenapa Yeji berkata seperti itu. Tentu saja! Siapa yang tidak menganggumi sosok Nevaine Hyunsuk Hartiantoro? Hyunsuk adalah pewaris tunggal keluarga Hartiantoro, pemilik perusahaan elektronik dan hotel bintang lima yang tersebar di seluruh Indonesia. Belum lagi akhir-akhir ini H Corp. mulai melebarkan sayapnya ke dunia perfilman dan tayangan. Singkatnya sih, orang terkaya nomor satu di Indonesia.
Dan Hyunsuk sendiri memiliki semua kharisma yang dimiliki kedua orangtuanya. Dia pintar, peraih juara satu di angkatanya. Dia tampan, memiliki aura dingin dengan mata tajamnya. Dia atletik, peraih mendali emas untuk perlombaan panahan di National Champion.
Pokonya, Hyunsuk ini incaran seluruh perempuan di satu sekolah.
Namun sayangnya, Hyunsuk itu terlalu dingin dan irit bicara. Dia juga hanya dekat dengan satu orang, Keanu Jihoon Bimasena. Teman Hyunsuk dari zaman mereka masih menjadi zigot.
Keluarga Hartiantoro dan Bimasena memang terkenal bersahabat. Ibu Hyunsuk dan Jihoon adalah teman baik waktu kecil. Kalau saja salah satu dari mereka perempuan, sudah pasti kedua keluarga itu bersatu.
Sayangnya sampai saat ini juga, tak ada perempuan yang berhasil menarik perhatian Hyunsuk. Dia terlalu dingin untuk dihadapi.
"Woi." Jihoon duduk di kursinya. Jihoon ini sosok yang berbanding 180° dengan Hyunsuk. Sosok itu sangat aktif dan banyak bicara. Di sekolah ini, tak ada yang tidak mengenal sosok Jihoon. Jihoon juga berteman dengan banyak orang, termasuk Hyunjin dan kawan-kawannya yang lain.
"HAHAHHA LO DAPET AMPLOP PINK?!" Jihoon menatap penuh ejek ke arah amplop pink yang tergeletak di atas meja Hyunsuk.
Hyunsuk melirik ampol itu tajam, tak berniat mengambilnya sama sekali. Ia lalu menatap Jihoon dengan mata tajamnya.
"Ish, galak amat lo!" Jihoon menarik pipi Hyunsuk, membuat pipi itu membentuk sebuah lengkungan. Hyunsuk langsung menepis tangan Jihoon dan berdecak sebal.
