08.

9.8K 1K 162
                                    

Update ceunah

Jeno turun kebawah untuk membuat susu untuk bayi kecilnya yang baru 2 tahun ia adopsi bersama Jaemin, suaminya.

Saat sedang menuang air hangat, ia mendengarkan langkah kaki di belakangnya, ia sedikit memutar tubuhnya dan langsung menemukan Jaemin yang sedang menggendong anaknya disana.

"Papaa ayah sama adek baru main pesawat-pesawatan nii!"

Jeno hanya tersenyum melihat kedua orang yang ia cintai sedang bersama.

Saat Jeno sudah selesai membuatkan susu untuk anaknya ia langsung menghampiri dua oarng yang masih saja asik bermain.

8 langkah dari dapur ia salah fokus ke seseorang yang berada di atap gedung sebelah penthousenya.

Ia langsung menjatuhkan botol susu anaknya ketika melihat orang itu menampakkan snipernya.

Tangannya bergetar, lututnya terasa lemas Jeno ingin bergerak melindungi keluarga kecilnya tapi kakinya terasa kaku dan bibirnya seperti dikunci rapat, ia berganti menatap Jaemin dan anaknya yang masih bermain dengan bahagia di depannya.

Air mata Jeno sudah mengalir deras tapi ia sendiri tak mengetahui itu.

Ia menatap lagi seseorang yang tadi dan ia shock karna orang itu sudah hampir menarik pelatuknya.

"JAEMIN AWAS!"

Jaemin langsung menatap Jeno kebingungan dan

DORR

Timah panas itu menembus kepala Jaemin dengan cepat dan disaat itu lah seperti ada slow motion disana, Jeno membenci ini semua.

Jaemin langsung ambruk dan anaknya terjatuh tak jauh dari Jaemin.

Ia berlari menuju ke anaknya tapi ia tidak tepat waktu.

DORR

Suara tembakan terdengar lagi di telinganya.

Jeno gagal.

Jeno gagal melindungi keluarga kecilnya.

Ia melihat suami dan anaknya sudah berlumuran darah, ia tidak bisa melakukan apapun selain melihat jasad keduanya.

Pintu penthouse terbuka, Jeno menoleh dan mendapati seseorang bersama 10 anak buahnya menyunggingkan senyum kepadanya.

Jeno langsung terbangun dari mimpinya, peluh memenuhi tubuhnya, dadanya naik turun.

Sialan.

Ia langsung mengambil phonselnya yang ia taruh di nakas dan langsung menghubungi Na Jaemin.

Masa bodo dengan ia yang masih membenci pria itu, ia panik sekarang

"Halo Jen gimana?"

"Kau dimana? Apakah kau baik baik saja?"

"Hey tenang lah, aku berada di kantor dan aku baik baik saja sedari tadi, memang ada apa? Kenapa suaramu bergetar?"

"A-akan ku ceritakan nanti tapi kumohon bisakah kau ke apartemen ku? I need you right now..."

"Ok tunggu 3 menit."

"Hm, see you"

"Too Na Jeno"

Jeno ingin protes tapi Jaemin sudah mematikan sambungannya terlebih dahulu.

"Brengsek, bisa bisanya ia berkata seperti itu disaat aku sedang panik begini."

Sugar Daddy - JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang