kembali dan terakhir

319 93 21
                                    

Hinata Shoyo kembali tak sadarkan diri setelah Kejadian itu. Sekarang sudah 3 Minggu dan ia hanya terbaring di kasur rumah sakit nya tanpa makan dan minum.

Semakin banyak alat terpasang di tubuhnya, keadaan Shoyo saat ini sangat tidak memungkinkannya bertahan lama. Hanya Elektrokardiograf yang menjadi Penentu bahwa ia masih ada di sana.

Setiap harinya Kageyama tidak lupa membawakan Barang yang Hinata mau Saat ia masih Sadarkan diri. Ini sudah 23 hari di rumah sakit, rasanya membosankan. Apalagi lawan bicara kita tidak menjawab pertanyaannya.

Hari ini tepat ulang tahun nya Hinata Shoyo, Kageyama membawakan syal yang ia minta untuk hadiah ulang tahun nya.

"Selamat ulang tahun, Shoyo." ucapnya sambil mencium kening Hinata yang masih tak sadarkan diri hari ini.

"Aku ingin berjalan-jalan sebentar, hadiah nya ku taro di samping mu. tetaplah disini jangan pergi dulu." bisik nya pada tubuh Hinata yang masih terbaring lemah.

Begitulah Kageyama ketika sudah nyaman sama orang, ia akan melakukan apapun demi orang yang ia suka, tapi, sopankah begitu depan jomblo hah!?

Tidak lama Kageyama Mencari Udara segar dengan berkeliling Rumah sakit. Ia kembali memasuki lorong berbau obat itu tapi saat Kageyama ingin memasuki ruangan tempat Shoyo berada Dokter, perawat berlari terburu buru ke arah kamar tersebut.

Kageyama mengintip dari balik pintu karena penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata Hinata telah sadarkan diri  namun Tubuhnya mengalami kejang kejang yang luar biasa.
Tubuh perawat melindungi jarak pandang ia dengan Hinata sampai ketika Hinata berhenti Bergerak.

Kageyama memaksa masuk karena ia khawatir pada orang yang ia suka pada saat itu.

Tapi sayangnya, air mata Kageyama tidak tertahan ketika mendengar Suara keras dari alat Elektrokardiograf menandakan garis Lurus  yang berarti Hinata Kecilnya itu sudah tidak ada di tempat itu lagi.

"Shoyo. kamu bohong." Kageyama tidak sadar bahwa air matanya kini telah membasahi semua pipi nya.

Dokter mencoba menenangkan Kageyama namun tidak berhasil.

"Tenang dulu, aku tahu ini berat tapi, dia sekarang sudah tidak merasakan sakit lagi kan? Harusnya kamu senang karena dia sekarang tidak perlu bolak balik cek lagi kan. Iklaskan ia," ucap dokter sambil tersenyum pada Kageyama.

Sedangkan Perawat-perawat itu masih mencabut satu persatu alat pada tubuh Hinata dan menutup tubuh nya dengan selimut putih.

"Ha ha iya, dia sekarang sudah ga sakit lagi," Mungkin itu cara Kageyama agar ia terlihat kuat di hadapan orang-orang.

"Sebenarnya Sebelum ia tak sadarkan diri dan kamu tidak ada. Hinata sempat berbicara dengan ku agar meminta mu membuka laci loker dekat kasur nya. Baik saya tinggal dulu ya. Turut berduka cita." lanjut Dokter tadi.

Setelahnya Dokter dan Perawat itu keluar dari tempat mereka berada, Kageyama kembali memandangi wajah Shoyo untuk terakhir kalinya. Kageyama memeluk erat-erat Hinata yang kini meninggalkan kenangan terindah baginya.

"Kau bohong. Kau benar-benar bohong, mana janjinya untuk sembuh? Kenapa sakarang malah ninggalin." ujarnya yang tak bisa menahan derasnya airmata kala itu.

"Aku membenci mu Shoyo, benar-benar membencimu."

"Bangun! Tidak usah kau memasang wajah mu itu saat ini,"

"Kamu sendiri yang berjanji untuk tetap disini bukan? Tapi, kamu sendiri yang mengingkari nya,"

"Apa maksud wajah mu selama ini shoyo? Seakan tidak akan terjadi apa apa,"

"Bukankah hari ini ulang tahun mu?"

"Aku membawakan nya, ya! Aku membawa boneka yang kau mau boke,"

"Bangun dulu yok, liat bonekanya. Dia lucu, kaya kamu. Mirip!"

Berkali kali Kageyama berbicara sendiri di hadapan tubuh Hinata yang kini orang nya sudah tidak ada di ruangan itu.

"Ini kan? Ini kan yang kamu mau?"

Kageyama menaruh boneka tepat disamping Shoyo saat itu.

"Beristirahat dengan tenang Shoyo dan Selamat ulang tahun."

"Kamu hebat soal ini.  berpura-pura bahagia di depan orang lain sedangkan diri mu saja memiliki masalah yang dihadapi sendiri,"

Air mata kageyama membasahi selimut yang menutupi Tubuh mungil Shoyo tersebut, Namun ia kembali teringat akan pesan Hinata yang di sampaikan lewat perantara dokter tadi.

Kageyama berdiri dari duduknya untuk mencapai laci yang terletak tak jauh dari sana. Di dalam Laci tersebut hanya terdapat sebuah foto mereka dan bersamaan dengan punya Hinata tadi dengan selembar kertas yang bertulisan tulisan Boke.

Isi tulisan di dalam kertas:

_______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________________________

"Boke, Terbanglah bersama dengan Daun Daun Musim gugur hari ini, Aku menyayangimu Hinata Shoyoo,"

"Boke, Terbanglah bersama dengan Daun Daun Musim gugur hari ini, Aku menyayangimu Hinata Shoyoo,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Last Day [ Kageyama Tobio- Hinata  Shoyo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang