03

1.5K 112 21
                                    

Dimensi yang berbeda. (part 1)

Rated; T

Latar; AU Fantasy ( tidak mengikuti series )

Zoro!vampire x Sanji!human
----

Suatu hari ibuku pernah menceritakan kepada ku sebuah kisah. Kisah yang pedih antara sepasang kekasih. Karena mereka berdua hidup di Dimensi yang berbeda.

Di Dunia ini terdapat Dimensi lain yang hidup dengan Dimensi dimana kita tinggal. Dimensi tersebut diberi nama Revenge. Di sana hidup banyak sekali Makhluk hidup lain kecuali Manusia.

Didalam cerita disebut bahwa Manusia perempuan yang bernama Reina dan Seorang Vampir laki-laki bernama Jefri.

Mereka berdua bertemu di dalam semua cermin. Cermin besar itu mempunyai corak bunga yang amat indah. Permata dan emas yang dipadukan. Menurut ahli Cermin itu sekarang tidak diketahui keberadaannya.

Entah kenapa ciri-ciri dan corak yang sama dengan yang ada di rumah ku. Kali ini aku sangat penasaran dan melancarkan aksi untuk melihat cermin yang berada di ruangan tertutup.

Malam ini orang tua ku tidak berada di rumah. Ketiga kakak ku dan adik ku juga entah dimana mereka. Aku berjalan diam-diam. Walaupun mereka tidak ada disini, tetapi banyak sekali penjaga dan CCTV yang mengawasi.

Aku tetap berhati-hati sampai ke lantai atas, ruangan itu berada di tengah-tengah ruangan lainnya. Saat masih kecil aku pernah kesini tidak sengaja setelah itu aku dimarahi Ayah agar tidak kembali ke ruangan ini.

Aku membuka pintu dengan perlahan. Pintu ini memang sudah rusak jadi tidak dikunci dari luar. Ruangannya sangat gelap dan kotor. Banyak sekali debu yang menyambut ku.

Di tengah-tengah ruangan aku melihat cermin itu. Aku menatap kagum dengan arsitek yang sangat indah. Persis sekali dengan yang dibuku.

Aku memegang kaca dari cermin yang sudah berdebu, lalu mengusapnya. Entah kenapa sinar mentari memasuki lensa mataku. Aku menutup mata lalu membukanya secara perlahan.

Siapa sangka bahwa pemandangan di depan Cermin adalah pemandangan taman bunga yang sangat indah. Kupu-kupu berterbangan tanpa arah. Hati ku berdebar sangat kencang.

Tanganku kembali mengarah ke arah pemandangan itu. Dan lagi-lagi siapa sangka bahwa tangan ku memasuki ke cermin. Layaknya sebuah portal yang ada di komik kakak ku.

Aku gatal ingin pergi ke sana, aku pun membersihkan cermin dengan hati-hati menggunakan sapu tangan yang dari awal aku sudah menyiapkannya.

Dan kali ini aku bisa melihat jelas pemandangan lain di dalam cermin. Seperti negeri dongeng yang indah, benar-benar membuatku takjub.

Aku perlahan-lahan memajukan kakiku, lalu berjalan berhati-hati. Mataku seperti menerpa sebuah sinar terang yang membuatku sedikit menyipitkan mataku.

Lalu setelah itu aku merasakan tubuhku dibawa angin sepoi-sepoi. Aku juga mencium bunga yang sangat wangi. Aku sangat terkejut.

Bahwa kini aku benar-benar berada di dalam cermin. Cermin yang sebelumnya juga memperlihatkan sisi dari ruangan dari rumahku.

Ini benar-benar terhubung!!

Aku berdiam-diam melirik kanan kiri, mencari keberadaan tentang Makhluk lain selain diriku. Tidak ada selain taman bunga dan juga sebuah kastil tua yang sepertinya tidak dihuni.

Aku berjalan menuju kastil tua itu, dinding luarnya sudah dipenuhi oleh tumbuhan merambat. Bahkan sudah seperti rumah hantu.

Tapi aku seperti mengenal rumah ini, tapi entah dimana. Aku sebenarnya ingin membuka pintu tapi malah pintu itu yang terbuka dari dalam.

Dan memunculkan seorang pria besar berbadan cukup tinggi. Rambutnya berwarna hijau seperti lumut dan wajahnya yang tegas. Begitu pula dengan mata bagian kiri yang terdapat bekas lupa memanjang kebawah.

"Marimo...?"

Aduh mulut kasar ku tidak bisa dihentikan. Laki-laki hijau itu kini menatapku dari atas ke bawah. Aku mulai mengambil ancang-ancang bertarung takut kalau Laki-laki hijau itu menyerang ku.

Laki-laki hijau itu menghela nafas dan menatapku, kali ini tatapannya lebih santai dari sebelumnya.

"Kau manusia bukan? Kemari lah masuk" Laki-laki hijau itu membuka pintu dan menyuruhku masuk.

Aku bingung, kenapa laki-laki ini bisa mengetahui bahwa aku seorang manusia. Aduh kepalaku makin pusing jika membuat sebuah teori.

Aku masuk ke dalam kastil tua ini, ruangan utamanya sangat besar dan benar-benar sebuah kastil yang sangat indah. Padahal dari luar sangat tua, tapi bagian dalam masih seperti baru.

"Namaku Roronoa Zoro, kau boleh duduk di manapun kau suka" Laki-laki hijau yang memperkenalkan dirinya dengan nama Zoro itu pergi ke arah lain, dan aku meliriknya kalau arah kiri dari ruangan utama adalah sebuah dapur.

Karena aku yang bercita-cita ingin menjadi seorang koki, aku mengikuti langkah Zoro. Zoro melirikku bahwa aku mengikutinya, tapi dia diam saja. Seperti tidak masalah bahwa aku mengikutinya.

Dapur miliknya sangat besar, bahkan lebih besar dari rumahku. Kalau bisa dibilang layaknya dapur restoran, hati ku tambah berdebar melihat dapur ini.

"Wahh!! besarnya!!" Aku bersemangat mengelilingi dapur ini, melihat-lihat alat dapur yang sungguh indah dan cantik.

Zoro yang dibelakang ku hanya menatapku dan aku melihat dia tersenyum?? aku segera menatapnya dan dirinya ikut menatapku.

"Kau tersenyum..." Wajahnya terkejut lalu tertawa terbahak-bahak, lalu wajahku memerah seketika.

Kenapa jantungku berdetak lebih kencang?

"Kau anak manusia yang unik, aku akan menceritakan tentang ku dan kau juga boleh menceritakan tentang dirimu" Zoro mengambil sebuah cemilan di rak paling atas. Cemilan itu adalah sebuah permen dan coklat.

Mataku langsung tertuju kearah permen dan coklat, bagaimana Zoro bisa tau tentang makanan kesukaan ku. Zoro mengajakku ke arah ruang utama sebelumnya.

Aku menyadari bahwa terdapat sofa besar yang menghadap ke arah perapian yang cukup besar. Banyak sekali interior mewah, mungkin terbuat dari emas atau permata.

Aku kini duduk di sofa, nyaman sekali rasanya. Aku bahkan hampir tertidur, untung saja aku mengingat tentang makanan kesukaan ku.

Aku langsung memakannya, Zoro menatapku lembut. Aku juga menatapnya dan aku langsung mengetahui bahwa aku sangat tidak sopan.

"Ah... anuu.. maafkan aku" Aku memberinya beberapa coklat dan permen, aku benar-benar tidak sopan.

"Tidak apa-apa.." Zoro mengusap kepalaku dan aku merasa nyaman. Sentuhannya seperti ibu, aku merindukan ibu ku tiba-tiba.

"Namamu siapa?" Zoro menaruh tangannya di kepalaku dan aku menatapnya yang berada samping kanan ku.

"Namaku Vinsmoke Sanji !! 13 tahun !! Salam kenal Zoro !!" Aku tersenyum manis dan Zoro menatapku terkejut. Apa karena umurku yang masih kecil nya.

Zoro terkekeh kecil dan kembali mengusap kepala dengan lembut. Aku sangat merasa nyaman disini.

-

Kini aku kembali ke dalam ku, dan aku baru mengetahui bahwa waktu di dunia Zoro dan diriku berbeda. Padahal aku di sana sudah hampir 2 jam mendengarkan cerita Zoro yang menyenangkan.

Tapi di dunia ku hanya terlewat 2 menit, benar-benar aneh. Aku kembali ke kamar ku dan tertidur pulas. Sebelum tidur aku tersenyum karena perkataan Zoro sebelum aku kembali.

"Kau boleh kembali kesini terserah yang kau inginkan"

Aku terkekeh puas dengan cerita yang diceritakan ibu. Aku harus menyimpan rahasia ini dari siapapun.

tbc.

Sebenernya aku pengen langsung selesai tapi karena terlalu banyak takut kalian bosen T____T maafkan aku ....

One Day - ZoSan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang