03,5

1.1K 112 23
                                    

Dimensi yang berbeda. (part 2)

Rated; T

Latar; AU Fantasy ( tidak mengikuti series )

Zoro!vampire x Sanji!human
----

Kini umurku sudah beranjak 20 tahun, sejak 7 tahun yang lalu aku selalu mengunjungi kastil milik Zoro.

Zoro banyak sekali memberitahuku tentang dunia ini. Aku juga pernah diajak pergi ke pasar tradisional, di sana banyak sekali makhluk yang biasanya hanya di dongeng.

- flashback on -
Hari ini Zoro dan aku yang berusia 15 tahun akan pergi ke pasar tradisional dekat rumah Zoro. Dada ku kembali berdebar, takut jika ada yang mengetahui kalau aku manusia.

Sebelum berangkat Zoro memberiku sebuah parfum, katanya itu akan membuat aroma manusia ku hilang sementara dan berubah menjadi aroma vampir seperti Zoro. Dan tidak lupa sebuah jubah hitam yang hampir menutupi seluruh tubuhku.

"Jangan lepaskan tanganku, ini dunia yang berbeda dari dunia asal mu. Aku tidak ingin mencari mu jika kau menghilang"

Zoro bilang seperti itu tapi kenapa telinganya malah memerah, Bodoh! kalau kau ingin menjaga ku tinggal bilang.

Wajahku menekuk kebawah, Zoro yang mungkin mengetahui kalau aku tidak menjawab langsung mengangkat tubuhku di gendongannya.

"Lebih baik begini..."

Wajahku memerah seketika, aku langsung memeluk leher Zoro. Sialan aku malu sekali. Pemilik leher itu hanya tertawa melihatku.

Aku melihat punggung Zoro yang seperti mengeluarkan sesuatu, aku memperhatikannya dan lalu keluar sebuah sayap hitam.

Aku menatap takjub kepada Zoro, Zoro hanya tersenyum dan berkata.

"Pegangan yang erat"

Aku segera memegang lehernya dengan erat, lalu sayap itu bergerak dan makin lama tubuh Zoro ke angkat layaknya ingin terbang.

Aku sangat menikmati pemandangan saat terbang bersama Zoro. Benar-benar sangat indah dari atas, Aku bisa melihat pekarangan Rumah Zoro dari atas.

Dan melihat hutan yang sangat besar yang terdapat pohon besar dengan rumah yang berada di bagian batangnya. Aku juga melihat sungai yang mengalir deras, Aku juga tidak sengaja melihat para bidadari yang sedang mandi di sungai.

Pipiku memerah ketika melihat sesuatu sedikit mesum, Zoro tau tanpa melihat apa yang aku pikirkan. Laki-laki hijau itu hanya tertawa.

Sesampainya di depan pasar tradisional, Zoro menurunkan ku dari gendongannya. Dan langsung memegang tanganku dengan erat.

Aku kini sangat fokus kepada pasar tradisional yang bisa di bilang sangat rapi dan juga indah. Banyak sekali bahan makanan yang segar disini.

Aku buru-buru menarik Zoro untuk mengajakku berkeliling. Tentu saja Zoro menerima permintaan ku ini.

"Berhati-hatilah"

Walaupun tangannya menggandengku tetap saja Zoro seperti mengkhawatirkan ku. Matanya tidak lepas dari ku, cukup risih dilihat pria tampan seperti Zoro.

Eh! aku bilang apa!?! Aduh menyebalkan!! Zoro menyebalkan!!

Aku menghentakkan kaki ku untung saja Zoro tidak memperhatikan, lalu kaki kecilku menuju sebuah cafe yang bernuansa eropa kuno.

One Day - ZoSan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang