01

2.6K 206 42
                                    

Sarapan.

Rated; T

Latar; Setelah Time Skip (mengikuti series)
----

Sinar matahari mulai menampakkan diri. Kapal Sunny Go kini dipenuhi sinar kekuningan. Bagian dalam kapal sangat ribut. Entah asmara putra atau putri, keduanya saling ribut satu sama lain.

"MAKAANN!! MAKANN!! BERIKAN AKU DAGING!!"

"Aduh!! luffy kau hampir menampar wajah tampan ku"

"AKKK!! PANGGIL DOKTER!! ah iya aku Dokternya"

"Yohohoho~~ enaknya masa muda"

"SUUUPEEEERRR!!! SELAMAT PAGI!!"

"Pagi franky, kau sudah semangat ya fufufu"

"HEY LUFFY!! JANGAN BERLARI-LARI!!"

Sang koki, Sanji yang mendengar Nakamanya datang seperti biasa tersenyum simpul. Walaupun tau siapa saja yang tidak datang untuk sarapan pagi.

"Selamat Pagi Sanji-kun" Navigator mereka, Nami tersenyum ke lawan bicaranya.

"AAAAAAH NAMIIII-SWANNN~~ DAN JUGA ROBINNN-CWANN SELAMAT PAGII~~ Hari ini aku membuat Sarapan spesial untuk kalian berdua" Dengan gaya khas berputar-putarnya.

"Sanjii!!!~ punyaku manaa!!" Kini yang berbicara Luffy si Kapten yang otaknya rada miring.

"Benar!! Mana punya kita!!" Tidak lupa dengan Usopp yang ikut-ikutan.

"YAAA!!" Si Dokter kecil manis dan polos, Chopper juga ikut-ikutan Usopp dan Luffy.

Sanji dengan perempatan imajiner yang cukup banyak, membuat Luffy dan Usopp harus menerima Pukulan cinta di kepala mereka.

"Maafkan kami..."

Chopper khawatir dengan keadaan Luffy dan Usopp, tapi segera di tenangkan oleh Si arkeolog cantik, Robin.

Franky, pengurus kapal mereka tertawa begitu juga Brook, si tulang pemusik.

"SUPERRR!!! Lebih baik kalian meminum cola" Franky menyodorkan cola ke pada Luffy dan Usopp dan mereka berdua menerima dengan baik. (maaf! kalau tidak kanon ya)

"Yahohohoho~~ Kalian akan kuberikan musik yang menyenangkan!!" Mata Luffy, Usopp dan Chopper langsung berbinar. Tidak sabar dengan lagu Brook.

"Ini makanan kalian" Sanji tetap mengerjakan pekerjaannya untuk menyediakan makanan nakamanya. Dan mereka mulai makan dengan tenang walaupun sedikit berantakan khususnya para lelaki.

Sanji menatap temannya satu persatu, kekesalannya sudah diujung batas. Seperti biasa Roronoa Sialan Zoro si pendekar pedang yang otaknya hanya otot dan pedang tidak hadir dalam sarapan paginya.

Padahal sarapan pagi itu sangat sehat apalagi untuk pertumbuhan otot. Sanji menghela nafas panjang, Robin yang peka kini menatap Sanji.

Robin mengerti apa yang Sanji pikirkan, hanya saja dia tidak ingin ikut masalah Sanji takut hanya memberi beban.

Kalau dalam ucapan hatinya 'Biarkan pasangan muda itu saling mengetahui isi hati mereka' dan tidak lupa senyum manis khas Robin.

One Day - ZoSan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang