Episode 10

458 91 19
                                    

Jihyo POV

"Apa Kalian yakin tidak ingin menginap?" Tanya Eomma Tzuyu.

"Tidak Eomma. Aku besok harus menemani Jihyo untuk meriset program baru"Jawab Tzuyu.

"Ah, begitukah? Apa Kalian juga akan membuat program anak? Dijaman sekarang seperti ini memiliki anak sebelum menikah tidak ada masalag"

"Uhuk.. Uhuk.." tiba-tiba Aku tersedak saat mendengar kata-kata Eomma nya.

"Eomma"

"Hehe, Mian. Eomma hanya bercanda" kata nya.

"Oh ya, Eomma. Appa kemana? Saya tidak enak jika belum berpamitan dengannya" Kataku.

"Ah, Appa. Dia kelelahan setelah Kami melakukan beronde-ronde" Katanya.

"Ronde?" Bingungku.

"Sudah jangan didengarkan. Sebaiknya Kita pulang" Kata Tzuyu.

"Eo-Eomma Kami pulang" Kata ku.

"Ne, hati-hati Honey" Ucap Eomma sambil melambaikan tangannya.

Sepanjang jalan menuju mobil "Ya, apa tidak masalah Aku tidak berpamitan ke Appa mu?" Tanya ku ke Tzuyu.

"Tidak masalah. Jangan terlalu dipikirkan. Tapi Aku ingin berterima kasih padamu sudah membantuku hari ini" katanya.

"Hmm, mau tidak mau Aku harus membantu mu. Karena Aku ada disana saat Eomma mu datang. Ya, mungkin kalau Aku tidak disana (apartemenmu) Aku tidak akan membantumu" Kata ku.

"Hah, dasar"

"Tzuyu, Aku ingin tahu yang dimaksud Eomma mu beronde itu apa" Kataku penasaran.

"Ya, Tidak boleh. Kau tidak boleh mengetahuinya" katanya.

"Hmm? Wae?"

"Karena Kau masih kecil" jawab nya.

"Mwo? Aku masih kecil? Ya, Aku dan Kau saja cuma selisih satu tahun. Malah Kau yang lebih muda dari Aku. Aish, menyebalkan" Kesalku.

"Haha, Aku hanya bercanda. Kalau Kau ngambek seperti ini terlihat sangat lucu" Tiba-tiba Tzuyu mencubit pipi ku. Dan lagi-lagi jantungku tak karuan.

Dag.. Dig.. Dug..

'Astaga, jantungku' Dengan cepat Aku menarik tangannya dari pipi ku. Bisa-bisa kalau dibiarkan jantung ku bisa copot.

"Ya, sakit" Bohong untuk menutup malu ku.

"Oh, Mian" Kata nya sambil tertawa.

"Kalau begitu sebaiknya Kita pulang. Aku ingin segera tidur setelah hari yang panjang ini" Kata Tzuyu sambil menjalankan mobil nya.

'Kenapa sih jantungku ini. Apa mungkin Aku? Tidak mungkin. Ini pasti karena Aku sering minum kopi? Maka nya jantung ku mulai berdebar seperti ini. Ah, ya mungkin saja' batin ku.

▪︎▪︎▪︎▪︎

Keesokkan harinya,

"Apa tidak masalah Kita meninggalkan mobil disana?" Tanya ku.

"Tidak masalah. Aku sudah membayar sejumlah uang untuk Mereka" Katanya.

"Oh, Oke" Kami terpaksa meninggalkan mobil Tzuyu karena Kami akan menyebrang pulau. Tzuyu menyarankan untuk menaikkan pariwisata disebuah pulau kecil.

"Perahu akan segera berangkat" Seorang petugas kapal berteriak memanggil penumpang yang akan naik.

"Ayo, Kita naik" kata Tzuyu.

Friends (With) Benefit [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang