banyu

44 7 4
                                    


Jam menunjukkan pukul 2 pagi. Kamar- kamar yang ada di barak B masih tertutup rapat, namun berbeda hal dengan kamar milik barak A. 

Karena banyaknya prajurit barak A beragama islam, tiap menjelang subuh mereka beriringan berjalan ke masjid yang ada di dekat parkiran depan.

Tami dan aray yang duduk di dekat ruang makan hanya diam melihat banyak tentara setu letting mereka atau diatasnya berjalan melewati keduanya. Tak jarang mereka mendapat sapaan singkat.

"Bang banyu kok nggak pernah ke masjid ya bang?" heran tami menatap aray yang masih sibuk mengunyah makanannya

"Ngapain tanya ke abang.." jawaban Aray membuat tami kesal sendiri

Keduanya tiba- tiba diam, mata mereka mengikuti sosok yang terlihat di pos depan. Itu letkol Ijat. 'Waktunya melakukan misi.'

Aray melempar bungkus makannya asal lalu mengikuti tami yang berlari senyap ke arah gerbang.

Memposisikan tubuh menempel dengan dinding didekat pintu pos. Mereka siap dengan misinya.

Diam.

Diam.

Diam

"DORR!!" 'BRUKK!'

Letkol Ijat terjatuh dengan tidak elitnya di depan pintu, menjadi pusat perhatian beberapa orang yang ada di depan masjid juga di pos.

"Jan anak e edy ki lho kurang ajar tenan! Reneo koe he..!! Tak sate wengko!!"

Letkol Ijat mengejar tami dan aray masih dengan ocehan yang terdengar. Mereka kembali masuk menuju barak b membuat letkol ijat mengurungkan niatnya untuk mengubah dua anak itu menjadi sate.

"Awas ae leh mengko nek ketemu. Tak sate kabeh kon." ucapnya lalu meloloskan keduanya

...

"Bang... Abang kalau waktunya ibadah, ibadah apa nggak?" gama, aray, ariel sontak menoleh ke tami

Sedangkan yang menjadi pusat perhatian justru sibuk menjilati jarinya yang terkena lelehan es krim coklatnya.

"Ngapa? Mau ikut?" banyu santai sesekali mengunyah roti ditangan nya

"Ya enggak sih, cuma tami belum pernah liat bang banyu ke masjid." tami melempar stik es ke atas meja

"Kamu aja tidur kek kebo." tangan banyu terulur mengambil botol mineral yang ada di depan gama

"Apa? Tami sama bang ray aja subuh ada di dapur maka-" mulut tami di bekap oleh tangan aray supaya diam

"Makan tros... Lari udah kek siput gitu masih aja ngeyel." ejek ariel ke adiknya itu

Beberapa bulan terakhir Aray benar- benar gila makan sampai bobotnya naik 7 kilo, itu berakibat ke fisiknya yang menjadi lemah dan mudah capek.

"Iya kagak lagi dah.." Aray membela diri

"Balik yok, ada letkol ijat!!!" teriak Aray berlari ke arah lapangan belakang di ikuti tami

Gama, ariel dan banyu diam menunggu letkol ijat mendekat. Begitu mendekat ketiganya langsung membubarkan diri.

"Jancuk! anak e edy ki jan kabeh kok yo koyo wedus." kesal letkol ijat memilih putar balik kembali ke kantor

...

Pukul 3 sore, rayhan dan gama berjalan ke tempat laundry yang ada di bagian belakang dekat gerbang.

Ini jadwal mereka mengambil baju laundry yang sudah selesai juga memasukan beberapa yang kotor.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SIX SOLDIERS [New Season]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang