-chapter 1(part.2)

20 8 2
                                    

 Aeri meletakkan tasnya di meja barisan kedua yang dekat dengan jendela.Ia menatap keluar jendela dan menghirup oksigen sebanyak yang ia bisa.Kelas aeri terletak di lantai dua sehingga ia dapat melihat seluruh kelas-kelas lain.Tampak dari dalam kelas banyak murid-murid sedang asyik berbincang-bincang,bermain bersama,dan ada juga yang sedang belajar bersama.Aeri sangat senang bersekolah di sini,ditambah lagi ia satu kelas dengan yunho,sahabat baiknya.Yunho belum memasuki kelas karena tadi keduanya berpisah di perempatan koridor,yunho ada keperluan di ruang kepala sekolah.

Gadis manis itu duduk dengan manis di kursinya,mengambil sebuah buku dari dalam tasnya dan menuliskan sesuatu di buku tersebut.Buku itu adalah buku diary aeri,gadis itu memang suka menulis kejadian penting dalam diary-nya.Dan hari pertama masuk sekolah adalah suatu kenangan yang penting,ia juga akan menambahkan wooyoung yang pindah sekolah tepat di depan sekolahnya,juga yunho yang akan menjadi teman satu kelasnya lagi.Sambil menulis,aeri tak sadar bibirnya menyunggingkan senyum manis.

Karena terlalu serius menulis diary miliknya,aeri tak menyadari ada yang datang dan memasuki kelas itu.Seorang laki-laki yang memasuki kelas dengan keadaan yang sangat berantakan.Rambut acak-acakan,kaki seragamnya keluar dan wajahnya lebam di tambah ada beberapa luka goresan.Sangat jelas,laki-laki itu pasti baru saja berkelahi.

Nama laki-laki itu adalah choi san.Wajahnya tampan berkarisma,tubuh tinggi tegap,bermata sipit tajam,berahang tegas dan berhidung mancung.San dikenal oleh banyak orang karena dia primadona,banyak yang mengidolakannya bahkan sejak ia masih duduk di sekolah dasar.San juga adalah seorang anak konglomerat terkaya kedua di korea selatan dan ayahnya adalah pemilik sekolah yang saat ini ia pijak.

Walau san hidup dalam segala kelimpahan,tapi keluarganya sangat hancur.Ayah san,choi jaebum adalah ayah yang kejam dan sangat egois di mata san.Saat san masih berumur 10 tahun,san mendengar cerita bahwa ayahnya menceraikan ibunya tanpa sebab dan mencelakai ibunya sampai buta.Itulah mengapa san sangat membenci ayahnya.Walau banyak yang menilai ayahnya sangat baik,tapi tak ada yang tau bahwa ayahnya sekejam itu hingga ia menikah lagi dengan seorang wanita yang telah memiliki seorang putra seumuran dengan san.San tak pernah peduli dengan ibu tirinya itu,apalagi putranya,san sangat membenci ketiganya.San sangat sering berkelahi hanya untuk menyalurkan semua dendam dan amarahnya.

San sedikit terkejut dengan adanya orang lain selain dirinya di kelas,namun ia tetap memasang tampang andalannya,tampang tak peduli.Dengan kedua tangan dalam saku celana,ia berjalan santai melewati meja-meja itu dan duduk di belakang meja aeri.Ia meletakkan tasnya lantas duduk.

San menatap gadis di hadapannya itu sejenak,gadis itu masih asyik menulis diary-nya.Ia pun mulai membenahi dirinya,merapikan rambut,seragam dan kemudian membersihkan seragamnya yang sedikit kotor.

Aeri telah usai menulis diary,ia mulai menyadari adanya seseorang yang duduk di belakangnya.Ia menoleh ke belakang dengan kedua bola matanya yang membulat polos,sementara san hanya menatap gadis itu dengan wajah datar.Kedua pasang mata itu kini bertemu.San terus menatap wajah gadis itu,rasanya san pernah bertemu dengan gadis berambut mullet ini,tapi ia benar-benar lupa,wajahnya sangat familiar.Begitu pula dengan aeri,ia juga merasa pernah bertemu dengan lelaki bermata sipit dan berahang tegas ini.

Sesaat kemudian,mata san melebar,merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya.Tubuhnya seakan tersengat listrik saat aeri tersenyum padanya.Kepala san seakan diguncang keras saat ia melihat senyum aeri.Senyuman itu,seperti sesuatu yang sangat memukul keras pikiran san.Ada apa ini?Apa yang telah terjadi padanya?Tersadar,san langsung mengalihkan pandangannya dari gadis itu.

Aeri mengenal laki-laki yang duduk di belakangnya itu.Ia tau kalau laki-laki itu adalah choi san dan san adalah teman yunho,ia masih ingat.Saat masih SMP,yunho adalah anak geng bernama geng dark legion dan ketua geng itu adalah san.Aeri tak tau kalau geng itu masih bertahan sampai sekarang.Dulu geng itu dibentuk dari sekolah lain,yunho masuk geng itu karena ia merupakan primadona sekolah.Geng dark legion hanya akan berkumpul setelah pulang sekolah.Karena itulah aeri merasa familiar dengan san.

Aeri tak mengerti,dahinya berkerut melihat tingkah lelaki bermata sipit itu.Awalnya wajahnya datar,namun kemudian berubah terkejut,lalu ia dengan cepat memalingkan wajahnya.Padahal aeri hanya tersenyum padanya,apa ada yang salah dengan senyumannya?Karena san adalah teman yunho,aeri ingin berteman dengannya,tapi aeri bingung harus melakukan apa.

Ia pun memutuskan untuk menyapa,"hai...Selamat pagi"sapa aeri,berusaha ramah pada san.

San agak tersentak.Dengan mata yang melebar sepenuhnya,ia menatap gadis berambut mullet itu.Kembali lagi kedua pasang mata itu bertemu,san pun kembali memalingkan wajahnya.San tak mengerti dengan dirinya sendiri,apa-apaan barusan?Apa san baru saja merasa gugup di depan seorang gadis bertubuh mungil?Tapi kenapa?Karena tak tau mau menjawab apa,san pun diam saja.

Walau tak di respon,aeri tak mudah putus asa.Gadis itu tersadar akan sesuatu.Setelah ia perhatikan,wajah san sedikit terluka.

"Wajahmu...Kenapa?"tanya aeri pelan.

Lelaki itu masih saja terdiam.Ia benar-benar tak memiliki niat untuk menjawab gadis ini.Menurutnya,gadis ini tampaknya baik,tapi ia tak bisa memberitahunya kalau ia baru saja berkelahi.Jika san memberitahunya,gadis ini pasti akan berlanjut menanyakan alasan mengapa ia berkelahi.Itu sama saja dengan memberitahu gadis ini tentang rusaknya keluarganya.San tak ingin ada yang tau hal ini selain anak-ana kgeng.Tak boleh ada yang tau juga bahwa ia adalah anak dari choi jabum,kepala sekolah di sekolah ini.Apalagi,ayahnya melarangnya untuk memanggilnya 'ayah' di sekolah dan bersikap seolah tidak saling mengenal.Tidak ada yang boleh tau tentang itu semua.

"Memangnya apa perdulimu?"nada suara san meninggi.

Aeri sangat bingung dengan berubah-ubahnya sikap san.Sekarang nada suaranya meninggi?Sepertinya tadi san terlihat baik tapi kenapa sekarang ia berubah kasar?Aeri membuka tasnya dan mengambil sebuah plester.Ia pun membuka bungkus plester itu.Aeri bangkit berdiri,berjalan mendekati lelaki yang tengah membuang wajah darinya itu.Aeri tau,pasti barusan sesuatu telah terjadi padanya.

"Ini,aku hanya ingin membantumu"dengan perlahan ia menempelkan plester bercorak emoticon lucu di pipi san yang terluka.

Terkejut,san kembali merasakan getaran itu lagi,seperti disengat listrik.Ia menatap gadis itu dengan tatapan yang tak dapat dijelaskan,yang ditatap hanya tersenyum padanya dengan lembut.Bukannya merasa berterimakasih,san malah merasa jijik.Ia tak butuh belas kasihan dari gadis itu.

San bangkit berdiri dari kursinya dan menatap gadis itu dengan tajam.Seketika senyum di bibir aeri menghilang."Kenapa kau peduli?!!!Aku tidak butuh dikasihani olehmu!!Menjijikkan!!Jangan dekati aku lagi!!"

Laki-laki itu mendorong aeri dengan keras hingga terjatuh.Aeri meringis kesakitan,merasakan bokongnya mendarat di atas lantai,keras sekali.Aeri menatap san dengan tatapan tak mengerti.San sedikit merasa bersalah telah mengasari gadis baik itu,tapi san sudah terlanjur melakukannya.Tak peduli lagi,san berlari keluar kelas,meninggalkan gadis itu.

Aeri hanya menatap lelaki itu pergi sambil menahan rasa sakit pada lututnya yang sepat ia gunakan sebagai tumpuan saat jatuh.Menjadi orang baik bukanlah hal yang mudah,harus terluka dan berkorban.Aeri tak mengerti dengan san,ia tak pernah bertemu lelaki sekasar dia.Bagaimana bisa seseorang sekasar itu?Apalagi aeri seorang perempuan,apa mengasari seorang perempuan adalah hal yang lumrah dilakukan oleh seorang laki-laki?


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SEQUOIAWhere stories live. Discover now