Di sini lah Jovanka berada sekarang,Jovanka sedang terbaring di atas kasur nya, dengan mata yang sudah mulai terbuka.
"Akhh, kepala ku" Erang Jovanka seraya memegang kepala nya yang masih terasa sangat pusing, kejadian terakhir kali yang ia ingat hanya lah Jovanka yang tenggelam dan Jaehyun tidak membantu sama sekali dan sekilas bayangan pria yang melompat ke dalam kolam renang.
"Kau sudah bangun nona?" Tanya seorang pria berbadan tinggi yang baru muncul dari balik pintu kamar seraya membawa nampan berisi makanan dan obat.
"Heum siapa kau? Mengapa kau bisa berada di sini?" Bukan nya menjawab pertanyaan pria tersebut,Jovanka malah balik bertanya.
"Perkenalan aku Lee Taeyong,kau bisa memanggilku Taeyong,aku pria yang menyelamatkan mu tadi nona" Ujar Taeyong seraya tersenyum tipis dan menjulurkan tangannya ke arah Jovanka.
Jovanka memandangi pria tersebut lalu membalas uluran tangan nya lalu ia menjawab "Aku Lim Jovanka" .
"Nama yang indah,ini aku membawakan mu sup hangat dan vitamin untuk mu" Ujar Taeyong menyerahkan nampan tersebut ke hadapan Jovanka.
"Aku tidak nafsu untuk makan,kau bawa saja makanan itu aku tidak membutuhkan nya,aku hanya ingin keluar dari neraka ini" Ujar Jovanka menolak nampan tersebut dan mengarahkan pandangannya ke arah jendela besar yang berada di kamar tersebut.
Taeyong terkekeh kecil,seraya meletakkan nampan tersebut ke nakas di dekat ranjang Jovanka dan ia mendudukkan tubuhnya di sofa kamar tersebut
"Ku rasa akan sulit keluar dari tempat ini, terlebih dari yang Jaehyun ceritakan dia membeli mu dari bar" Balas Taeyong menatap ke arah Jovanka.
"Hei kau jangan asal bicara,aku ini wanita baik baik,aku pun tidak tau mengapa aku bisa berada di negara ini,aku di culik dan di bius,saat aku sadar aku sudah berada di tempat terkutuk itu dan aku hampir di lecehkan oleh pria pira kejam itu" Ujar Jovanka yang sudah mengeluarkan air mata nya dan memeluk lutut nya.
Taeyong yang mendengar hal tersebut beringsut mendekati nya.
"Bukan begitu maksud ku,maaf kan aku jika perkataan ku melukai perasaan mu nona,aku tidak bermaksud" Ujar Taeyong yang merasa bersalah atas perkataan nya."Tidak apa apa kau tidak salah,aku saja yang terlalu sensitif" Ujar Jovanka seraya menghapus air mata nya.
"Lebih baik kau makan dulu lalu minum obat mu, istirahat yang cukup,kau tau sendiri kan bagaimana kejam nya seorang Jung Jaehyun?Jika kau ingin melawan nya kau harus memiliki stamina yang cukup" Jelas Taeyong panjang lebar.
Jovanka tersenyum tipis mendengar kan penjelasan dari Taeyong, Jovanka berpikir setidaknya ada satu orang yang mengerti akan keadaan Jovanka saat ini.
"Baik lah terimakasih Tae" Ujar Jovanka lalu mengambil nampan yang berisi makanan tersebut,dan mulai memakan nya.Taeyong yang melihat Jovanka sudah mulai mau makan pun tersenyum tipis, Taeyong terus memandangi wajah cantik Jovanka sambil duduk di sofa kamar tersebut.
Jovanka yang merasa dipandangi pun melihat ke arah Taeyong.
"Heum kau mau sup ini??" Tanya Jovanka basa basi karena Taeyong terus memperhatikan nya."Tidak" Jawab Taeyong
"Heum baiklah kalau begitu" Jawab Jovanka.
Suapan terakhir masuk ke dalam mulut Jovanka,lalu Jovanka meminum vitamin yang tadi di berikan Taeyong.
"Bagaimana Jovanka? Apakah kau sudah merasa lebih baik?" Tanya Taeyong mendekati Jovanka.
"Iya aku sudah merasa lebih baik" Jawab Jovanka,lalu Taeyong menggangguk paham,mereka terdiam selama beberapa menit lalu Jovanka berdeham.
"Ekhem, terimakasihnya Taeyong" Ujar Jovanka.
"For?" Tanya Taeyong.
"Because you saved me earlier in the ry pool" Ujar Jovanka.
"Oh itu,iya tidak masalah, tolong maafkan Jaehyun dia memang seperti itu,mudah tersulut emosi,aku juga kaget saat memasuki mansion melihat keributan dan melihat mu sudah tenggelam.
Flashback on
Taeyong baru saja memasuki mansion Jaehyun sebenarnya hari ini harus nya hari libur bagi nya, tetapi pekerjaan kantor mendadak mengharuskan nya pergi ke mansion Jaehyun.
Lee Taeyong adalah sahabat dari kecil sekaligus orang kepercayaan Jaehyun di kantor.
"Morning Mrs.Sheren" Sapaan ramah keluar dari mulut Taeyong kepada Sheren sang kepala maid di mansion ini.
"Morning too tuan muda" Jawab Sheren dengan raut wajah yang aneh,dan Jaehyun menyadari gerak gerik mencurigakan Sheren.
"What happen?" Tanya Taeyong yang menyadari kelakuan aneh Sheren.
"Begini tuan,tuan Jaehyun saat ini sedang marah besar,dan menganiaya nona Jovanka di pinggir kolam renang" Ujar Sheren menjelaskan kepada Taeyong.
"What? Jovanka?siapa itu?" Tanya Taeyong bingung.
"Nanti saja ku jelaskan tuan,yang terpenting kau harus membantu nya jika tidak tuan Jaehyun akan membunuh nya" Papar Sheren yang sudah sangat cemas.
"Baik lah" Ujar Taeyong dan mulai berlari ke arah kolam renang dan apa yang dilihat nya Jaehyun sedang memukuli seorang gadis,dan mengangkat nya lalu menceburkan nya ke dalam kolam renang tanpa ada niat membantu.
"WHAT THE HECK?!" Teriak Taeyong dan langsung melompat ke dalam kolam renang lalu menolong Jovanka yang sudah tidak sadarkan diri,dan membawa nya naik ke atas.
"Apa apaan ini Jae?kau mau membunuh nya?!" Tanya Taeyong.
"Tidak,aku hanya ingin memberi nya pelajaran" Ujar Jaehyun santai tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Are you crazy?! Ujar Taeyong dan Jaehyun hanya diam saja tanpa berniat membalas perkataan Taeyong.
"Bawa dia naik ke atas aku akan memanggil kan dokter" Ujar Jaehyun seraya berjalan dan menelepon dokter.
"Baik lah,cepat panggil dokter nya,wajah gadis ini sudah pucat" Dengan sigap Taeyong langsung menggendong Jovanka naik ke atas".
Flashback off
"Sekali lagi,aku mengucapkan terimakasih Taeyong,jika tidak ada kau mungkin aku sudah mati sekarang" Ujar Jovanka dengan tulus,dan perasaan kesal terhadap Jaehyun.
"Santai saja Jovanka,kau harus memaklumi sikap Jaehyun mulai sekarang, apalagi dia sudah meng klaim mu sebagai milik nya" Papar Taeyong menjelaskan.
"WHAT?!Pria itu benar benar gila" Ujar Jovanka kesal.
Taeyong terkekeh gemas melihat wajah Jovanka yang sudah merah padam "Sudah lah sebaiknya kau beristirahat,aku akan keluar mengganti baju lalu pulang" Ujar Taeyong.
"Baiklah, take care" Ujar Jovanka seraya tersenyum tipis.
"Aku pergi dulu see you Jovanka" Ujar Taeyong yang kini punggung nya sudah hilang di balik pintu,dan semua interaksi mereka tidak lepas dari pengawasan seorang Jung Jaehyun.
"Saat ini kau bisa tertawa Lim Jovanka,kita lihat saja nanti,kau sudah menantang ku bukan?" Monolog Jaehyun seraya menampilkan smirk liciknya.
•
•
•
•
Hai haii aku up lagi nih,aku bakal sering up, tapi yang vote masih sedikit :(,bantu share lagi dunk biar makin rajin up nyaa okee,see you ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Mafia is my husband [Jung Jaehyun]
Fanfiction~Budayakan follow sebelum membaca~ ******** • • Apa yang kalian lakukan jika kalian di culik oleh segerombolan pria yang tak kalian kenal sama sekali,lalu di bawa pergi ke luar negeri tanpa sepengetahuan keluarga atau...