-the north star

483 127 48
                                    

Magic exist

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Magic exist. Who can doubt it when there are rainbows and wildflowers, the music of the wind  and the silence of the stars.

(Nora Roberts)

***

MEMANDANGI langit malam yang dipenuhi taburan bintang dan bulan sabit yang bersembunyi di balik gerombolan awan, Aurora mendongakkan kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MEMANDANGI langit malam yang dipenuhi taburan bintang dan bulan sabit yang bersembunyi di balik gerombolan awan, Aurora mendongakkan kepala. Mengikuti arah jari Hyunjin, menunjuk pada sekumpulan bintang yang tampak berhubungan membentuk satu konfigurasi khusus.

Kepalanya bersandar nyaman pada bahu lebar Hyunjin. Seolah dia sudah menemukan satu-satunya yang terasa seperti rumah. Aurora memainkan tatapan lembut, bergantian dari wajah Hyunjin dan konstelasi bintang yang sedang coba disatukan oleh pria itu sementara tangannya menyandera tangan Hyunjin dalam pelukan.

Selain mempunyai pesona dan daya tarik yang mampu menjerat Aurora lewat mata dan senyuman. Satu hal baru yang Aurora yakini akan menjadi candu baginya. Raut wajah serius Hyunjin. Bagaimana pria itu mengamati objek dengan kening yang berkerut sembari mengigit bibir bawahnya sesekali.

Ketika mengamati tautan tangan mereka, tidak lama celetukan puas menguar dari mulut Hyunjin. Pria yang sudah menanggalkan jaket dan kemeja demi melindungi Aurora dari udara malam Tuscany. Membiarkan tubuh atletisnya hanya terbalut kaos putih tipis.

Hyunjin agak merunduk, menubrukan netranya bertemu dengan manik Aurora.

"Dapat! Kamu lihat yang paling terang itu?" Aurora mengangguk mengikuti Hyunjin yang menunjuk satu bintang, memang tampak paling terang di antara bintang lain di sekitarnya. "Itu si kuncinya, Polaris, The North Star. Bintang paling terang yang menjadi kunci untuk menemukan konstelasi Ursa Minor," lanjutnya, lebih terdengar seperti seorang bocah yang baru memamerkan temuan akan hal menakjubkan.

Berbanding terbalik dengan Aurora. Dia merosot, memberikan senyum masam dan lesu pada diri sendiri. Agaknya dia jadi menyesal tidak seantusias Felix ketika Mommynya berdongeng tentang perkonstelasian.

"Sebenarnya aku nggak terlalu bisa bedain antara bintang yang satu dengan yang lain. Meskipun yang kamu kasih tahu emang paling terang, tetap nggak bisa bikin aku paham gimana cara nyatuin dengan bintang lain sampai membentuk konstelasi... Ursa Minor?"

[1] Ephemeral • HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang