-painting the memories

531 126 44
                                    

She is the type of womanyou never want to stopmaking memories with,the type of womanyour love should never run dry for

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

She is the type of woman
you never want to stop
making memories with,
the type of woman
your love should never run dry for

(Pierre Alex Jeanty)

***

SEBUAH senyuman terlukis di wajah Hyunjin begitu manik cokelat terang miliknya menangkap seseorang yang melangkah ke arahnya dari lobi hotel. Hyunjin yang sedang bersandar di pintu kemudi menegap dan melambai. Menyapa dengan binar cerah yang kentara. Sementara di seberang, Aurora membalas senyum sembari mempercepat langkah.

Gadis itu tampak mengagumkan. Mengenakan pakaian terusan berwarna hitam bermotif polkadot yang seatas lutut. Riasan sederhana di wajah dan polesan berwarna nude di bibir membuatnya tampak semakin bersinar.

Secerah cuaca di pertengahan musim semi saat ini, dan semanis bebungaan yang mekar di sudut-sudut kota.

"Hai," sapaan hangat mengalun ringan dari bibir Hyunjin ketika Aurora tinggal beberapa langkah di depannya, "kamu terlihat sangat menakjubkan, Ara," imbuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai," sapaan hangat mengalun ringan dari bibir Hyunjin ketika Aurora tinggal beberapa langkah di depannya, "kamu terlihat sangat menakjubkan, Ara," imbuhnya.

Senyum dan binar di mata masih melekat, menyalurkan perasaan tulus pada Aurora. Sejak awal, Hyunjin mengakui, Aurora seperti mempunyai daya magis tersendiri yang luar biasa hebat. Mampu menarik seluruh atensi Hyunjin hanya dengan satu senyum di bibir.

Hyunjin semakin jatuh dan sulit mengendalikan diri untuk tidak mengambil langkah mendekati Aurora ketika manik mereka bertemu. Bertubrukan dengan luar biasa, saling melepaskan pijar-pijar afeksi yang muncul tanpa diduga, tanpa bisa dicegah.

"Kenapa malah melamun?"

Tepukan pelan Aurora di lengan membuat Hyunjin melepaskan diri dari rengkuhan kekagumannya pada Aurora.

Tangannya bergerak, mengamit buku-buku jari Aurora dan menautkan dengan miliknya. Satu tangannya lagi terangkat untuk menyibak helaian rambut Aurora ke belakang telinga. Mengusak puncak kepalanya lembut. Membiarkan satu letupan afeksi dalam dirinya menguar supaya Aurora bisa merasakan.

[1] Ephemeral • HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang