Pagi yang cerah di selimuti dengan embun dingin begitu nikmat dijadikan waktu untuk tidur. Namun, tidak dengan ku. Aku Vivian Ce Georius harus terus berlari menyusuri taman untuk mencapai target agar berat badanku menyusut.
Sebenarnya aku bersama sahabatku, Andreas Asifka. Kita sudah berjanjian tadi malam, tapi sudah hampir setengah jam batang hidungnya belum juga terlihat.
Aku berhenti disebuah Indomaret untuk membeli air untuk ku minum. Suasana di Indomaret sangat enak, dingin, sejuk dan menyamankan badan untuk terus berada didalamnya.
Hal ini mengingatkan ku pada kebiasaan ku bersama sahabatku sewaktu masih duduk di bangku SMA. Ketika pulang sekolah kita mampir ke Indomaret hanya untuk 'ngadem' saja. Selepas itu keluar tanpa membeli apapun.
Setelah berhasil mengambil makanan dan minuman yang kucari dan ku minati. Aku pun segera berjalan ke arah kasir untuk membayar semuanya.
....
5 menit berlalu, sahabatku belum juga terlihat. Aku pun mengambil ponsel dan menelponnya
Berdering
"Halo Vi? Lo masih di taman kan??"
"Iya, gue masih disini. Lo jadi gak nih?? Kalo nggak gue mau lanjut jalan"
"Bentar gue lagi otewe, bentar lagi sampe ko. Wait"
"Iye"
Sambungan telepon pun terputus.
Aku berjalan menyusuri taman ini, taman nya indah. Banyak tanaman bunga disini. Bunganya pun bermacam-macam dengan warna yang berbeda.
Saat sedang asik mengamati bunga, aku melihat sosok yang sangat aku kenali sedang berlari ke arahku.
Aku pun ikut berjalan biasa ke arahnya.
"Hehe maaf ya gue lama"
"Iya gapapa, btw Lo ngapain si lama banget" pertanyaan ku kepada Andreas sembari berjalan santai.
"Tadi ada nenek-nenek yang mau nyebrang ke jalan, gue bantu dulu deh" jawabnya sambil menyeruput booba.
Belum juga lari, udah minum booba aja nih anak.
"Oh tumben wkwk"
"Dah yuk, jalan. Kita harus sampai ke target kita"
Kita pun segera berlari santai untuk merontokkan lemak yang menempel indah pada tubuh ku dan Andreas.
***
Aku sampai rumah tepat jam 10 pagi, sebenarnya tadi jam 9 sudah selesai. Namun Andreas mengajakku kerumahnya hanya untuk sekedar mampir.
Rumah ku sepi, hanya ada aku dan Bi Siti saja. Papa dan mama sedang pergi ke luar kota Karena urusan kerjanya.
Ting
Andreas
Cek Ig Lo.Vivian
Ada apaan??Andreas
Tinggal cek aja.Tak menunggu lama, aku segera membuka apk Instagram.
Tepat sekali saat apk sudah terbuka, terpampang foto seorang cowok mengenakan baju hitam dengan celana hitam, yang didominasi dengan jaket berwarna silver.
Entah mengapa, baru 1 detik melihatnya. Dada ini terasa sesak. Entahlah apa ini? Aku segera menjauhkan hp ku.
Tapi aku jujur, saat ini aku sedang senyum-senyum membayangkan wajah cowok itu.
"Non!" Terik bibi Siti tiba-tiba.
"Iya bi!? Ada apaa?" Tanya ku.
"Ada paket"
"Asiyappp" jawab ku dan langsung keluar kamar mengambil paket.
"Berapa mas?"
"Oh maaf kak, ini sudah dibayar jadi saya tinggal antar aja" jawab bang kurir ramah.
"Hah??"
"T-ttapi saya belum bayar" jawabku linglung.
Karena aku merasa aku melakukan pembayaran melalui cod.
"Sudah kak, saya pamit dulu"
Setelah kurir itu pergi, aku segera kembali ke kamar ku.
Aku merasa aneh dengan paketnya, kenapa tebel banget? Padahal aku hanya memesan jaket.
Betapa kagetnya aku ketika aku mendapati 2 paket, aku berpikir bahwa kurir itu salah kirim. Segeralah aku akan menelpon kurir tadi, tapi niat ku terurung setelah melihat surat kecil yg tertempel indah di paket satunya.
Dirimu pasti suka ini Vivian.
Pengagum Rahasiamu.
_________________________________________
Terimakasih sudah hadir.
Jangan lupa vote, commen, and share ya.
Ig : @vi.vialy01
KAMU SEDANG MEMBACA
the last five minutes
Novela JuvenilDia, sosok yang sangat aku cintai. Senyum dan tatapan matanya yang selalu membuat dadaku terasa begitu nyeri. Tunggu, bukan nyeri karena sakit, tetapi karena terlalu bahagia. Dia, ku harapkan menjadi milikku.