Cek... Cekkk
Ini aku bawa cerita baru, cerita ini sudah tamat di KBM APP.Username : aniswiji
SELAMAT MEMBACA
Sudah dua minggu Rio menghilang, aku sangat sulit menghubunginya. Sudah aku coba menelepon nomor yang biasanya dipakai tetapi tidak aktif, bahkan Wa-nya saja selalu centang satu saat aku coba hubungi. Sebenarnya hubungan kami baik-baik saja, tidak ada permasalahan apapun.
Disini aku mencoba berpikiran positif mungkin Rio disuruh kembali ke rumah dan dia harus memegang perusahaan keluarganya. Karena waktunya bertepatan dengan libur semester.
Sore ini aku termangu di depan jendela ruang tamu rumah. Di rumah memang sepi, sejak tiga tahun lalu aku resmi menjadi anak yatim piatu, Papa dan Ibu harus pergi meninggalkan kami menghadap Tuhan karena sebuah kecelakaan pesawat. Dion, kakakku sibuk mengurus sebuah firma hukum peninggalan Papa.
Suara ketukan pintu aku dengar, aku berharap itu Rio. Senyuman terbit membingkai wajahku, tetapi saat membuka pintu aku tidak melihat Rio tapi Niko, sahabatku.
"Niko? Ayo masuk." Ajakku mempersilakan masuk. Niko adalah sahabat yang menemaniku dari bangku SMP.
"Aku kesini mau memberi sesuatu ke kamu, Nuri." Katanya, aku melihat dari raut wajahnya ada sesuatu yang berat yang ingin dia sampaikan.
"Apa Nik, soal Rio?"
Niko menghela nafas berat, "sebenarnya ini berat buat aku. Tapi ini harus. Ini ada undangan buat kamu."
Aku meremas bagian bawah baju, menatap sebuah undangan yang terbingkai cantik dengan nama orang yang aku kenal dekat, Rio Dewantara.
"Besok acaranya, kalau nggak mau datang nggak apa. Kalau mau datang aku temani." Ucap Niko saat menyerahkan undangan itu kepadaku. Ternyata selama dua minggu menghilang, dia sedang mempersiapkan pernikahannya. Tak terasa air mataku luruh, "nangis aja, jangan dipendam. Aku tahu kamu pasti kecewa atas kejadian ini. Aku saja sebagai sahabat kamu juga merasakan hal yang sama."
Aku menangis sejadi-jadinya membayangkan kehidupanku kelak. Bukan aku, tapi janin yang hidup di rahimku yang baru saja aku ketahui.
Maafkan Ibu, Nak. Ibu tidak bisa memberikan figur keluarga yang utuh buatmu.
***
Kalau kalian baca cerita ini di platform lain kecuali KBM APP, hati-hati ya gaes. Soalnya sekarang itu ada miror web yang dimana karya kita di copy tanpa pertujuan kita, dan akan berisi malware yang bisa ngrusak ponsel atau laptop. So, bijaklah dalam menghadapi hama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembaran Kedua ✔ (KBM)
General FictionAku meremas bagian bawah baju, menatap sebuah undangan yang terbingkai cantik dengan nama orang yang aku kenal dekat, Rio Dewantara. "Besok acaranya, kalau nggak mau datang nggak apa. Kalau mau datang aku temani." Ucap Niko saat menyerahkan undanga...