POP ICE TARO

7 3 0
                                    

Kini aku tengah duduk di terras rumah sambil menikmati matahari terbenam, ingatanku melayang jauh menuju kenangan kenangan yang sudah lama sekali. Siapa sangka kejadian yang ada diingatanku ini sudah lembih dari tiga tahun berlalu.

Disini teras rumah ku lah saksinya, bibirku menampilkan senyuman yang luas. Dulu setiap pulang sekolah aku dan ketiga temanku selalu berkumpul disini, berbagi cerita ditemani pop ice taro yang kami beli di warung dekat sekolah dan tak lupa somay pedas yang akan membuat kita mulas setiap habis makan tapi kami berempat tak pernah jerah. Teras ini adalah saksi perbincangan kita tentang apapun itu, tawa, suka dan duka kita selalu kita bagi disini. Terkadang kita juga mengeluh karena matematika yang selalu membuat permasalahan namun kita yang harus menyelesaikan.

Saat itu kami tidak memegan ponsel jadi saat berkumpul kami selalu bercerita tidak seperti sekarang yang fokus pada telepon gengam masing masing. Saat kami berbagi cerita kita akan sampai lupa waktu pengingat kami untuk pulang adalah ketika langit sudah mulai gelap.

Setiap harinya kita selalu berada diteras ini jika tidak ada kepentingan lain. Ah iya satu hal yang sangat ku ingat sampai sekarang saat itu adalah bulan ramadhan saat masih di perjalanan tiba tiba salah satu dari kami memberhentikan motornya dan yang lain pun ikut berhenti termasuk aku, dengan wajah polosnya dia bilang "keknya ada yang ketinggalan deh" kurang lebih seperti itu yang dia bilang, kami bingun memangnya apa yang kurang, kita sudah beremapat, tas, sepatu sudah kami bawa dan sepertinya tidak ada yang kelupaan. "apaan yang ketinggalan?" tanyaku. "belum beli pop ice taro" ucapnya tanpa dosa.

Kami semua tertawa, kalau kalian berfikir dia lupa jika saat itu bulan puasa maka itu salah karena dia itu hanya bercanda, untuk menghibur kita karena sebentar lagi adalah pengumuman kelulusan.

Diteras ini juga kami berangan jika tentang cita cita kami jika sudah dewasa, seperti aku yang bekeinginan menjadi lowyer, yah pengacara adalah cita citaku supaya aku bisa membela para orang orang yang mendapatkan bullyan atau punya masalah tapi tidak punya uang aku bersedia menjadi pengacara mereka, sungguh mulia yah cita citaku dulu tapi setelah lulus sma aku tidak mengambil jurusan hukum karena beberapa pertimbangan.

Salah satu temanku namanya mayang dia gak punya cita cita khusus sepertiku tapi ia selalu bilang kalau dia itu keturunan raja salman yah gitu halunya, dia juga pernah bilang kalau mau jadi juragan kurma. Dan apapun itu kami dukung.

Untuk devika dia itu pengen banget jadi dosen karena ingin membagikan ilmunya, dia juga yang paling pintar dan paling rajin diantara kami.

Yang terakhir itu lia, setelah lulus smp dia mau lanjut ke pesantren, yah karena dia emang yang paling religius dari kami berempat. Dia pengen jadi ustazah dan juga istri solehah katanya.

Kami memang serandom ini, pop ice taro dan teras ini adalah saksi kita tentang banyak hal, tentang cara memahami satu sama lain, tentang rasa memiliki dan kehilangan.

Saat berkumpul kami juga selalu menceritakan tentang sifat aneh teman kami dikelas, namanya aji dia itu punya kepribadian yang aneh pernah beberapa kali kami mendapati ia berbicara dengan pohon, atau bertingkah seolah ia mengendalikan angin. Tapi itu mengemaskan dia pintar dan itu pesonanya, sudah sedikit saja tentang aji biarkan hal tentangnya menjadi rahasia.

Tanpa sadar air mata menetes dipipiku. Kenangan ini selalu ada dimemori pikiranku. Seiring berjalannya waktu, pengumuman kelulusan pun diumumkan dan kami dinyatakan lulus dari smp. Kami melanjutkan pendidikan menengah atas di tempat yang berbeda beda. Hanya aku yang masih setia di kota ini mereka semua pergi merantau ke kota orang yang cukup jauh. Seperti yang pernah seseorang ucapkan padaku setiap pertemuan itu berharga, tidak ada yang namanya selamanya. Dan aku baru menyadarinya sekarang.

Karena kami sibuk dengan urusan masing masing kami juga jarang berbagi kabar, teras ini sepi tapi aku tak pernah sadar karena aku jarang memiliki waktu luang. Sampai akhirnya sekarang ini aku duduk diteras yang biasanya beisi bising canda dan tawa kita berubah menjadi teras sepi dan sunyi tak ada lagi yang duduk lesehan disini lagi.

Bahkan penjual pop ice taro itu sudah tidak berjualan lagi.

Saat libur semester pertama mereka semua pulang ke kota ini, itu menjadi pertemuan kami yang pertama setelah berpisah kurang lebih enam bulan. dengan cerita kami masing masing di sma, kami membagikan cerita itu tapi tanpa pop ice taro. Kemudian salah satu dari kami bilang. "karena penjual pop icenya udah tutup, gimana kalau suatu saat kita jualan pop ice aja." Kami tertawa dengan ucapan itu tapi itu hal yang bagus akhirnya kami berjanji saat sudah lulus nanti untuk mewujudkan mimpi itu.

Hari hari berlalu, kita semakin sibuk dan jarang member kabar. Dulu kami yang selalu berjanji untuk tidak saling meninggalkan justru malah semakin jauh. Dua hari yang lalu sudah pengumuman kelulusan sma dan yah kami belum bertemu lagi sejak pertemuan diawal semester itu. Aku mendapat kabar jika mereka semua menjadi lulusan terbaik disekolah masing masing dan aku sangat bangga.

Rasanya aku benar benar ingin segera bertemu dengan mereka dan membagikan semua cerita yang sudah ku pendam selama ini. Aku juga mendapat kabar jika mayang menamam kurma dipot rumahnya katnya sebagai permulaan unuk usaha kurmanya nanti. Aku mendengar kabar jika lia akan mengabdi menjadi ustadzah di pesanterenya dan alhmdulilah bukan? Karena itu mimpinya. Kalau kalian Tanya bagaimana devika, dia baik sangat baik bahkan dia sudah diterima di universitas yang ia inginkan.

Andai saja aku bisa bersikap egois maka aku akan meminta mereka semua untuk selalu bersamaku, karena aku merasa mereka tidak pernah bisa digantikan walaupun aku sudah mencoba mencari sosok seperti mereka dikehidupanku sekarang. Sekrang entah mereka masih mengingat hal itu atau tidak aku tidak peduli, aku benar benar sedang digerogoti rindu yang mendalam.

Aku Rindu tawa kalian.

Rindu pop ice taro gratis dari devika.

Rindu ceramah dari lia karena aku melewatkan solat ashar.

Rindu pergi ke perpustakaan bersama mayang.

Aku benar benar rindu. Dan aku belum sempat berterimakasih pada kalian atas semuanya.

Maaf karena aku terlalu membosankan.

POP ICE TARO

hay aku kembali lagi dengan cerita baru, sebenarnya cerpen ini adalah sebuah cara aku melepaskan rasa bosanku dan dan curahan sedikit perasaan tak karuan. semoga cerita ini bisa menjadi teman kalian. tunggu part selanjutnya yah... bukan part tapi cerpen yang lain maksudku

 bukan part tapi cerpen yang lain maksudku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secarik cerita | NCT2020 |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang