Bagian Kesembilan

138 40 4
                                    

Sepulang kantor, Vito, Jino, Jimmy, Jihop, dan Agus berkumpul di Rumah Jeka. Istri mereka juga ada di sana sepulang dari Rumah Yerina. Luna juga ikut duduk untuk membahas permasalahan yang sangat penting saat ini.

Jimmy menceritakan tentang dirinya ke Rumah Sakit Indah Permata kepada semua orang. Sedangkan Vito sedang melakukan pengecekan dengan saldo rekeningnya. Betapa terkejutnya ketika melihat ada pencairan dana dalam jumlah besar bersamaan dengan pesan dari Iren.

Ibu Viren

Jangan terkejut dengan dana dalam jumlah besar itu.
Aku membeli tas dan sepatu sesuai keinginan bayi kita.
Love you Vito💜

"Sial."

"Ada apa Kak?" tanya Luna melihat Vito menggeram kesal.

Vito menyandarkan kepalanya ke sofa dan terlihat lelah saat ini. Semua orang melihat iba kepada Vito namun ini semua jalan yang diinginkan Vito jadi mereka tak bisa memakluminya.

"Irina mencairkan saldo rekeningku dalam jumlah yang besar untuk membeli sepatu dan tas," ucap Vito kesal.

Jimmy mengeluarkan surat palsu dari Suster Seulgi. Vito pun ikut melihat dan mulai membahas mengenai permasalahannya bersama teman-temannya. Jimmy dibantu Vito menjelaskan kepada teman-temannya.

"Jadi Irina berpura-pura hamil agar kau tidak menceraikannya?" tanya Agus.

"Kurang lebih seperti itu. Sepertinya Yerina mulai curiga," balas Vito.

"Maafkan aku tetapi tadi aku mengatakan Jena anak ku bersama Jeka karena aku tidak tahu bahwa Kak Vito mengatakan pada Kak Yerina bahwa Viren anak kami." Luna melirik Vito yang sedang mengusap wajahnya kasar.

Mereka semua berkutat dengan pikirannya sendiri. Namun pada akhirnya Vito membuat sebuah keputusan bulat tentang permasalahannya saat ini.

"Aku harus menceraikan Irina."

"Lalu Yerina?" tanya Jihop.

Vito menghela napas dan berkata, "Aku rasa dia tidak perlu tahu tentang rahasia besar ini."

"Jangan lupakan Viren, Kak Vito. Viren pasti akan bilang dan cerita pada Kak Yerina tentang ibu kandungnya," balas Jeka.

Vito semakin pusing. Ia harus pulang dan beristirahat saat ini pasalnya dia sudah sangat lelah. Akhirnya mereka bubar dan kembali ke Rumah masing-masing.

****

Sojung, Yuna, Jiya, dan Eunbi telah pulang ke rumah masing-masing. Kini Yerina sedang dirundung oleh banyak pertanyaan di pikirannya. Tak terasa bulir matanya terjatuh kala berpikir hal-hal negatif tentang suaminya.

"Gak mungkin. Vito pasti punya alasan untuk menutupi semuanya. Tapi Viren anak siapa?" monolog Yerin lagi.

Karena sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri membuat Yerina tidak sadar jika bel rumahnya terus berbunyi hingga ia merasa ada ketukan dari luar. Segera Yerina berlari dan melihat suaminya dengan senyum hangat.

Vito memeluk Yerina dan mencium setiap inci dari wajah Yerina. Sedangkan Yerina hanya mampu tersenyum manis pada Vito. Ia mempersilahkan suaminya untuk masuk dan makan malam bersamanya. Tiba-tiba ponsel Vito berdering.

Yerina sempat melihat ke arah ponsel Vito dan tertulis 'Ibu Viren' Seketika pikiran Yerina kembali menyebar entah kemana. Vito sendiri terlihat kesal setelah mengangkat telepon tadi namun berusaha ia tutupi dari Yerina.

"Ada apa sayang?" tanya Yerina.

"Tidak apa-apa. Bagaimana hari ini?" tanya Vito.

"Seperti pada biasanya. Kak Sojung, Eunbi, Yuna, dan Jiya tadi ke sini dan kita membuat acara kecil-kecilan. Ohiya sayang, kamu kenal sama Ibu Irina yang tinggal di belakang lorong depan?"

KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang