14 Mencoba Kabur

627 71 10
                                    

Satu bulan telah berlalu. Azel tidak tau apa yang harus dia lakukan agar dia bisa pergi dari rumah ini, walaupun dia belum dapat bukti apa-apa tentang Renjun.

"Kamu tidak bosan di dalam rumah terus?"

Azel yang sedang melamun dibalkon langsung menoleh mendengar suara Baby. Gadis itu ingin menyingkirkan Azel dari sini.

"Pake nanya lagi, keluar yuk!"

Baby hanya mengganguk lalu tersenyum jahat.

Mereka berdua pergi menggunakan mobil yang terparkir di belakang rumah, tidak ada yang tau mereka pergi. Kalau Renjun tau pasti dia akan marah besar melihat gadis yang dicintainya tidak ada dirumah.

"Mau kemana?" Tanya Azel yang masih tetap duduk santai padahal baby membawa mobil sambil ngebut.

"Terserah dirimu."

"Ya sudah antarkan aku pulang."

Baby tampak kaget mendengarnya, rencana dia ingin membunuh Azel gagal. Mobil berhenti.

"Aku tidak tau rumahmu."

"Biar aku yang nyetir."

"Emang kamu bisa nyetir mobil?ntar kalau lecet gimana?ntar Renjun marah."

"Berisik lo. Gue bisa nyetir mobil." Baby hendak protes tapi Azel sudah merebut kunci mobil dari tangannya.

Dan keduanya pindah posisi. Azel menyetir mobil dengan kecepatan tinggi. Baby hampir jantungan. Ini lebih ngebut dari yang ia bayangkan. Mereka masih diwilayah rumah Renjun, memang tempat ini sangat luas tapi mereka berhasil keluar dari pekarangan rumah Renjun.

Siapa sangka bahwa mobil yang dipakai mereka ada alat pelacak di dalamnya. Renjun sendiri yang menaruhnya.

Renjun yang masih berkerja di perusahaannya dan kembali lagi ke sekolah menjadi guru bk tapi itu hanya sementara. Renjun masih berkutat dengan laptopnya dan mendapati notif dari ponselnya.

Tentu saja Renjun marah. Mobil yang tidak pernah dipakai itu dibawa pergi tanpa seizinnya. Renjun menghubungi bodyguard tetapi tidak ada satupun yang melihat mobil itu keluar dari perkarangan rumah.

Dan saat tau bahwa Azel tidak ada di rumah dia sangat marah. Renjun membuka GPS yang tertera di layar ponselnya.

#

Renjun masih dalam perjalanan dan melihat mobil sedan bewarna hitam melaju kencang di hadapannya.

Kedua mobil itu melaju, jalanan yang mereka lalui sepi. Renjun langsung memghadang mereka dan saat itu juga Azel ngerem. Renjun keluar dari mobil dengan ekspresi marah.

Keduanya ketakutan. Azel membuka pintu mobil lalu Renjun mencengkeram erat tangan Azel.

"SIAPA YANG MENGIZINKAN KALIAN KELUAR!"

"Ayo jawab!" Renjun berusaha tenang.
Azel merintih kesakitan karena ulah Renjun.

"G..gue bosen dirumah Ren." Ucapan Azel membuat Renjun diam, dia tau gadisnya ini suka pergi-pergi.

"Harusnya kamu izin dulu sama saya." Tegas Renjun.

'Boro-boro mau izin, gue pergi dari kamar aja lo langsung ngamuk.' Batin Azel.

"Tadi aku mau ngajakin Azel main ke taman tapi dia ngajakin aku kabur dari rumah."

"Eh nggak, gitu..."

Baby memutar balikan fakta padahal dia yang mengajak Azel keluar.

"Udah stop, baby pulang kerumah sekarang!" Perintah Renjun dan Baby menjalankan mobilnya melihat ekspresi Renjun yang sangat marah.

Psychopath Teacher [Huang Renjun] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang