Eighteen (His or not?)

3.3K 400 47
                                    

Jeno sudah berada di rumah orang tuanya, begitu juga dengan orang tua Donghyuck.

Sekarang mereka semua berkumpul di ruang tamu rumah keluarga Lee Junmyeon. Suasana terasa tegang, membuat Jeno yang sudah takut menjadi semakin ketakutan.

"Jadi, apa yang mau kau bicarakan, Jen?"

Itu adalah suara ayah Jeno. Ia memulai pembicaraan mereka dengan bertanya pada anak bungsunya.

"Begini.. Sebenarnya-sebenarnya aku dan Donghyuck-" Jeno menggantung kalimatnya, sehingga membuat yang ada di ruangan tersebut semakin dibuat penarasan terutama Hyuna.

"Sebenarnya ada apa, Jeno? Kau dan Donghyuck kenapa?"

Kali ini Hyuna-lah yang giliran bertanya. Sungguh ibu dari Donghyuck ini sangat penasaran serta cemas di saat yang bersamaan.

"Jeno, jangan diam saja, ayo jawab! Ada apa dengan kalian?"

Nyali Jeno semakin menciut karena ibunya sudah mulai angkat bicara. Jika seperti itu ia tidak bisa lagi mengelak.

"Sebenarnya aku dan Donghyuck sedang ada masalah," lirih Jeno, kepalanya menunduk tanda bahwa ia sangat takut.

"Masalah apa? Jelaskan agar kami semua tahu."

Pertanyaan sekaligus paksaan dari ibunya membuat Jeno seperti tersangka sebuah kasus berat. Ditambah lagi dirinya yang ditatap dengan tatapan mengintimidasi membuatnya semakin merasa kecil.

"Donghyuck.. dia pulang ke Jeju." Jeno memejamkan matanya. Takut jika tiba-tiba saja ibunya akan memukuli tubuhnya.

"Kenapa bisa Donghyuck pulang ke Jeju? Apa yang membuatnya pulang ke sana?" tanya Hyuna tak sabaran.

"Itu karena Donghyuck mengetahui kalau Renjun mengandung anakku."

Semua mendadak hening. Namun mata dari keempat orang lainnya tetap tertuju pada Jeno. Tapi tak berapa lama kemudian, Irene datang menghampiri anaknya dengan penuh amarah.

Plak!

Sebuah tamparan keras mendarat mulus di pipi tirus Jeno. Cap tangan bekas tamparan ibunya menempel sempurna di pipinya.

"Dasar anak kurang ajar! Kau sungguh tidak tahu diri, Lee Jeno! Eomma tidak pernah mengajarkanmu menjadi brengsek seperti ini. Sudah berkali-kali eomma ingatkan untuk memutuskan anak itu, tapi kau malah melakukan hal yang lebih dengan pria sialan itu!"

Sekali lagi tamparan keras mendarat di pipi Jeno. Irene berdiri di hadapannya dengan penuh amarah juga kecewa bercampur menjadi satu di raut wajah cantik itu.

Hyuna yang tadinya diam kini berjalan mendekati ibu dan anak tersebut. Ia mendudukkan dirinya di samping Jeno.

"Nak-Mama... mama kecewa denganmu."

BAMM!

Semua yang ia bayangkan terjadi. Ibunya yang memarahinya habis-habisan dan kekecawaan dari ibu mertuanya.

"Eomma, maaf-maafkan aku. Sungguh aku minta maaf atas semua ini. Aku... aku sebenarnya tidak yakin dengan fakta ini,"

Air mata Jeno ikut meleleh melihat kedua wanita paruh baya yang ada di hadapannya dan yang duduk di sebelahnya meneteskan air mata. Sungguh, ia tidak bermaksud menyakiti kedua orang ini.

"Eomma sejak dulu mengajarkanmu untuk menjadi anak yang baik, tapi kenapa kau jadi seperti ini. Kau bilang kau mencintai Donghyuck, tapi kenapa kau melakukan ini kepadanya?" Irene meremas kuat bahu anak laki-lakinya, menatap matanya dengan penuh kesedihan dan kekecewaan.

Secret || NohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang