a

96 9 0
                                    

keduanya pergi, membeli bahan makanan untuk jev.

"kak jev, mama sama papa kapan pulang?"

"nggak tau rey. sibuk semua, jarang ngabarin. paling nanti aku yang kesana." jev tinggal sendiri dirumahnya, kedua orangtuanya sibuk kerja semenjak adik jev pergi meninggalkan mereka untuk selama-lamanya.

"aku kangen saka, besok mau ketemu saka nggak?" ajak rey.

"boleh. aku juga kangen saka, udah lama nggak ngunjungin saka."

"okay, can't wait for tomorrow!" ucap rey, jev mengacak rambutnya menahan gemas.

"kak, stop it! udah aku sisir tau! berantakan lagi nih huhuhu..." rey membuka kamera hpnya, mencoba merapikan rambutnya.

"nggak papa, tetep lucu kok." jev mencubit pipinya, "boleh aku gigit nggak sih?! gemes banget?!"

"nggak boleh! bolehnya dicium, hihi!" rey terkikik gemas, menghadap jev.

"oke, lihat nanti ya! aku cium pipi kamu sampe ilang!"

"gak boleh, nanti kamu nggak gemes lagi sama aku!"

"masih gemes dong. rey yang paling gemes!" jev mencium sekilas pipi rey, membuatnya terdiam.

"eh kenapa kok diem?" tanya jev setelah beberapa saat.

"KAK JEVVV! AKU MELTING NIH! CIUM-CIUM NGGAK BILANG DULU!"

jev kaget.

"eh ya maaf. nanti aku cium lagi deh, mau?"

"MAU! eh nggak!" rey memajukan bibirnya.

"malu tapi mau ya? atau mau tapi malu?"

"sama aja nggak sih?" tanya rey, berpikir.

"gak tau, udah sampe nih, turun yuk!"

"iya bentar lepas ini." jev turun lebih dulu, lalu membuka pintu untuk rey.

"thank you, kak jev." kata rey, dia keluar lalu mengecup pipi jev dan berlari meninggalkannya.

"HEY, REYSA!" kan jev jadi salting?!?!?!

"HAHA, LOVE YOU!"

(◍•ᴗ•◍)

"odol masih ada?"

"ada."

"sabun?"

"banyak."

"deterjen?"

"ngapain?"

"masa bajumu nggak dicuci?!"

"urusan kak nanat itu mah."

"oke, sampo?"

"ada sayangkuuu, bahan makanan aja yang nggak ada."

"nggak bilang! tau gitu ngapain kesini?!" gerutu rey, memutar balik trolinya ke bahan makanan.

"sabar, jev sabar disayang rey."

"kamu mau makan apa?"

"apa aja."

"kaos kaki mau?"

"ya nggak gitu juga." jev tertawa pelan.

"ayam goreng mau? sama nasi goreng biar nggak bosen."

"iya itu aja. jangan ribet-ribet."

"tinggal makan kok susah." gumam rey, yang didengar jev.

"iya-iya. udah, kurang apalagi?"

"snack? nanti nyemil, mau cuddle nggak?"

"AYO!"

rey tertawa, "semangat banget?"

"kangen rey. kalo diitung-itung udah seminggu lebih nggak ketemu huhu..." jev memajukan bibirnya.

"alay! tapi aku juga kangen sih huhuu..." rey mencubit pipi pacarnya, menangkupnya, "nanti cuddle, oke?"

"oke!" jev tersenyum, lalu menarik tangan rey.

"ayo cepet belanja, mau cuddle!"

"iya-iya."

nadir : 2

nadirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang