baca notesnya yaaa<33
"jadi kak jendra udah punya pacar toh?"
jendra tersenyum, "bukan pacar rey. gebetan tapi udah jadi pacar orang, sedih ya?"
"iya, sedih. yang sabar ya kak."
"iya makasih."
"siapa tuh jen?"
"adadeh. kepo lo,"
"rey kenapa ngilang?" tanya jendra, menatap pemuda didepannya.
"ADUH ANJING!" jendra melotot pada jev, "APAAN?!" dia menginjak kaki jendra.
"apasih alay. makan dulu baru ngomong, kesedak mampus." kata jev, terus senyum ke rey, "makan dulu ya?"
rey ikut senyum terus ngangguk, "iya kak, mam dulu."
terus hening, ketiganya menghabiskan makanannya.
(◍•ᴗ•◍)
"makasih ya, rey! gua pamit, duluan bro!"
"iya sama-sama!"
"yoi, tiati!"
sampai akhirnya, sosok jendra menghilang dari pandangan keduanya.
"yuk masuk, dingin nih!"
"iya, ayo." jev menutup pagar rumahnya, membiarkan rey masuk terlebih dahulu.
"KAK!"
jev kaget, "APA?! KENAPA?!"
"AKU BELUM IZIN BUNDA MAU NGINEP!"
"ya ampun, ngagetin tau rey! aku udah izin, lihat aja hp aku."
"ah okayy, makasih kak jev sayang!" rey mencium pipi jev, lalu berlari masuk kedalam sambil terkikik.
"HEY!" ada-ada aja kelakuan?! kan jev jadi gemes?!?!
(◍•ᴗ•◍)
"kak, geseran ih!"
"kan mau cuddle? masa aku tidur dipojok?"
"cuddle sih cuddle, tapi nggak gini juga ih! ini namanya membunuh secara diam-diam!" ya gimana ya, jev meluk rey erat banget, kayak guling!
"hehe iya maaf, abis kamunya gemes banget! kakak kangen tau!" ucap jev, mengendus surai rey yang berbau stoberi.
"iya maaf ya nggak ngabarin kakak, aku kalut banget waktu itu, bingung harus gimana. kakak seminggu ini makannya nggak teratur ya? makan apa coba orang biasanya aku masakkin?"
"ya... iya. aku semalem makan mie, malem sebelumnya juga sama, sebelumnya juga. kalau siang aku delivery."
"IH NGGAK SEHAT! kakak kan bisa masak, kenapa nggak masak sih?! kulkas juga kosong, isinya mie doang!"
jev meringis, si mungilnya ini memang agak mengerikan saat mengomel, "males rey. mie paling gampang."
"TAU AH AKU NGAMBEK! badannya sendiri nggak dijaga, gimana aku!"
"kalau kamu kan prioritas sayang, pastinya aku jaga kamu dulu dong. jangan marah ya? lain kali aku jaga makananku deh." jev tersenyum teduh.
gimana rey mau marah, orang senyumnya manis banget?!?!
"iya. lain kali dijaga ya? soalnya aku juga nggak janji, bakalan bisa selalu disamping kamu dan jagain kamu." rey mengusap pipi pacarnya, tersenyum tipis.
"kenapa ngomongnya gitu? kamu bakalan selalu sama aku, disamping aku. jangan kemana-mana... aku nggak bisa..."
"iya-iya, ngomong doang ih!" rey tertawa, memeluk jev penuh sayang yang dibalas pelukkan juga olehnya, lebih erat.
jev meletakkan kepalanya diatas kepala rey, "ich liebe dich." katanya.
"too." rey menenggelamkan wajahnya di dada jev.
"besok jadi ke saka?"
"jadi. aku udah dua bulan nggak kesana, aduh saka maafin kakak ya..." gumam jev, meringis meminta maaf pada sang adik.
"hahaha! nggak papa kok, kamu bulan lalu juga sibuk. wajar lah, nggak bakal marah sakanya." balas rey, masih memeluk jev namun kepalanya mendongak menatap jev.
"iya deh, besok aku minta maaf lagi. yuk tidur?"
"iya, good night prince."
"good night, love."
hening, keduanya terlelap sembari memeluk satu sama lain.
nadir : 4
note:
well... nadir kurang satu chapt, lalu selesai, nih!
kira-kira, dilanjut saja atau selesai ya? jika dilanjut, ya endingnya tentu berbeda.
mohon dijawab ya jaemreniest! terimakasih!(つ≧▽≦)つ
KAMU SEDANG MEMBACA
nadir
Fanfictionsebagaimana keduanya saling mencinta. [ biasakan membaca tag terlebih dahulu! ]