Atas rekomendasi Jhon, mereka mengenal dr. Rick. Menurut cerita Jhon, Rick adalah dokter yang menangani Grace sejak hamil sampai melahirkan. Megan dan Tedd disambut senyum lebar saat memasuki ruangannya.
“Selamat datang, Tuan Tedd dan Nyonya Megan,” ucap dr. Rick membaca kertas registrasi.
“Selamat sore, Dok.” Tedd yang menyahut.
Kedua pria itu berbasa-basi sejenak, lalu Dokter Rick mulai memeriksa Megan. Air mukanya tampak serius, tetapi tidak menakutkan.
“Benar, ada kista di dinding rahim Anda.” Dokter Rick menunjukkan USG. “Apa keluhannya?”
“Seperti gejala haid, tapi nyerinya dua kali lipat. Sampai tak bisa jalan karena tak kuat menahan sakit. Keringat sampai banjir jika nyeri itu datang.” Megan meringis mengingat saat perut bagian bawahnya terasa seperti diiris sembilu.
“Anda ingin dioperasi?” tanya Dokter Rick setelah mereka duduk bersama Tedd lagi.
“Apakah ada pilihan lain?” Megan balik bertanya.
“Istriku mengalami tomofobia,” sambung Tedd.
“Kalau begitu bisa melakukan treatment dahulu. Nanti akan aku beri obat dan vitamin. Namun, kalian harus datang dua kali dalam tiap bulan. Agak mahal memang ….”
“Bukan masalah. Apa pun akan kulakukan untuknya.” Tedd menginterupsi.
“Baiklah.” Dokter Rick tersenyum.
“Kalau boleh tahu, berapa persen keberhasilannya?” Megan memandang ragu.
Dokter Rick megaitkan kesepuluh jarinya di meja dan merendahkan tatapannya. “Aku tak bisa memberi kepastian, Nyonya. Maaf.”
Megan mendesah kecewa. “Baiklah, tidak apa-apa.”
“Akan kutulis obat dan vitamin apa yang mesti ditebus di apotek.” Dokter Rick mencatat dengan cepat. “Semoga hasil tidak akan mengkhianati prosesnya, Nyonya.”
“Terima kasih dukungannya, Dok. Kami permisi.” Megan tersenyum dan berdiri setelah menerima resep.
“Hampir saja aku lupa, Jhon titip salam,” kata Tedd saat menjabat Dokter Rick.
“Jhon?” Alis Dokter Ric melengkung tinggi.
“Jhon Bachdim. Dia kakakku.”
“Suami Nyonya Grace? Wow!” Pupil Dokter Rick melebar takjub. “Sampaikan terima kasihku telah direkomendasikan. Terakhir kami minum kopi dua bulan lalu.”
Ada lima perempuan hamil menunggu di kursi pasien saat Megan keluar. Setangkup iri menelusup labirin hati saat memandang perut para wanita itu. Melihat mereka menaruh tangan di perut yang menonjol, Megan ikut menaruh tangan di perutnya yang rata, mengelusnya, seolah-olah ada penghuninya di sana. Bruntung Tedd cepat menebus obat sehingga ia tak lama merasakan tercekik iri.
“Masih sore, kau ingin langsung pulang?” tanya Tedd setelah mereka berada di mobil.
“Bagaimana kalau kita berburu panekuk?” usul Megan.
“Setelah itu menonton. Sudah lama kita tidak ke bioskop berdua.”
Megan tersenyum mengangguk. “Sepakat.”
***
Megan membiarkan Tedd menceritakan hasil pemeriksaan dari Dokter Rick kepada keluarganya saat mereka menikmati sarapan.
“Apakah cuma treatment dari dokter saja? Tidak boleh yang lain?” Gunter bertanya usai Tedd bercerita.
“Maksud Papa?” Tedd memandang penasaran ke Gunter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Kiss
Ficción GeneralSeorang istri yang memiliki kista. Jika ingin hamil, mesti dioperasi kistanya. Pada tahun kelima pernikahan, Megan akhirnya hamil, tetapi kebahagiaannya cuma sekejap karena ketika bayinya berusia tiga bulan, dibunuh ibu mertua.