No Questions.
Tertulis disana judul lagu yang Jeff tulis untuk Yewang.
"Lo paling benci 'kan kalo ditanya-tanyain?" tanya Jeff.
"Ah iya gue cuma mastiin, karena yang kaya gitu sebenernya ga perlu dipertanyakan lagi" ujar Jeff masih menatap nama Yewang yang terukir pada sebuah nisan.
"Ayden maafin Yewang yang ga selesai nulis lirik lagu untuk lo" ucap Jeff.
"It's okay, rest in peace Yewang" ujar Ayden lalu menyekat air matanya sebelum jatuh.
"Yewang mungkin emang yang fisiknya paling lemah diantara kita, tapi percaya deh dia punya mental yang lebih kuat dari yang kita kira" kata Ayden.
"Ini" Ayden menyerahkan selembar kertas pada Jeff sembari tersenyum.
Cyanide.
"Lo ga perlu berpura-pura kuat, ungkapin rasa sakit lo dan lo akan jadi lebih kuat kemudian."
"Dari gue yang pernah pura-pura kuat tapi malah kehilangan sahabat gue" final Ayden.
"Lo ga akan pernah kehilangan sahabat lo lagi" balas Jeff lalu seutas senyuman terukir di wajahnya.
"Ayden, gue juga minta maaf ya karena ga tau rasa sakit lo."
Setelah pulang dari pemakaman, di depan rumah Ayden sudah ada kak Seunghun yang menunggu.
"Loh kak kok ga bilang dateng jam segini, tau gitu tadi aku cepet-cepet pulang" kata Ayden bingung.
"Iya kakak sengaja ga bilang soalnya ga mau ganggu waktu kamu, tapi sebenernya kakak harus segera nyampein ini makanya kakak milih nunggu kamu" jelas Seunghun lalu menyerahkan sebuah surat pada Ayden.
"Itu Bunda kamu yang nitip ke kantor, kakak sendiri ga sempet liat Bunda kamu, orang-orang juga ga ada yang nyadar karena pagi tadi sibuk banget."
"Terimakasih Kak" ucap Ayden sembari memandangi surat itu.
"Kalo gitu kakak mau langsung balik ke kantor" pamit kak Seunghun.
Setelah kak Seunghun pergi, Ayden langsung masuk ke rumah dan membuka secarik kertas yang diketahui dari Bundanya.
Ayden, sebelumnya maaf. Tolong jangan cari Bunda lagi. Bunda sudah bertemu dengan keluarga Bunda yang sesungguhnya.
Dan maaf untuk mengatakan ini, tapi kamu dari awal memang bukan anak kandung Bunda. Waktu itu Bunda sedih dan stress sekali kehilangan anak Bunda, sampai pada akhirnya memutuskan untuk mengadopsi kamu. Sekarang Bunda sudah bertemu dengan anak kandung Bunda.
Bunda tidak pernah berniat meninggalkan kamu, tapi Bunda dihadapi dengan pilihan untuk memilih bersama kamu atau anak kandung Bunda yang selama ini Bunda cari. Kamu boleh marah atau benci dengan Bunda.
Sekali lagi maaf.
Jaga dirimu baik-baik.Terimakasih Ayden untuk pernah menjadi anak Bunda.
Ayden menekan tombol power pada ponselnya, menghubungi seseorang satu-satunya tujuan Ayden.
"Jeff, Yewang.. gue lagi ga baik-baik aja" ujar Ayden ditengah menahan isakannya.
—E N D—
terimakasih telah membaca work ini sampai selesai. terimakasih untuk yang sudah memberikan vote pada work ini. have a great day! 💗
maaf jika ada kata yang tidak sengaja menyinggung. maaf karena masih banyak kekurangan dalam work ini.
terakhir jangan lupa untuk selalu support epex!
selesai diketik: 25 Juni 2021
selesai dipublikasikan: 18 Juli 2021R.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast | EPEX ✔
FanfictionAyden hanya ingin Yewang dan Jeff tidak menjadi lebih sakit. Tapi pada akhirnya ia malah menjadi egois. [ EPEX's 05z//short chapter//semi baku ] jangan siders:( ©2O21, purpelink