"Nulis lirik lagu?" tanya Yewang pada Jeff ragu.
"Tapi gue ga bisa" lanjut Yewang.
"Ish lo belum nyoba, lagi pula nilai bahasa lo lebih bagus dari pada gue!" seru Jeff.
"Hngg oke deh buat Ayden gue coba" kata Yewang sebenarnya masih ragu.
"Oke siap, Ayden juga udah gue suruh bikin lagu buat gue, terus gue bikin lagu buat lo"
"Lagi lo kenapa bisa ngide gini sih Jeff" tanya Yewang.
"Gue kalo lagi sedih suka dengerin lagu terus penyemangatnya kata-kata dari kalian" jawab Jeff, senyuman manis terukir di bibirnya.
Yewang teringat seharian ini ia terlalu fokus dengan buku-bukunya sampai belum bertemu dengan Ayden, padahal ia berniat menanyakan perihal lagu.
Sampai akhirnya Ayden tiba di kelas menunjukkan batang hidungnya sendiri.
"Ayden!" seru Yewang bersemangat tapi tatapan Ayden terlihat dingin.
"Ayden lo kemana aja?" tanya Yewang menghampiri Ayden.
"Maaf gue sibuk" balas Ayden kemudian meninggalkan Yewang dengan membawa buku besar ditangannya.
Yewang menyadari, itu seperti bukan Ayden. Sesibuk apapun Ayden, seburuk apapun mood Ayden ia tidak akan sedingin itu pada Yewang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast | EPEX ✔
Fiksi PenggemarAyden hanya ingin Yewang dan Jeff tidak menjadi lebih sakit. Tapi pada akhirnya ia malah menjadi egois. [ EPEX's 05z//short chapter//semi baku ] jangan siders:( ©2O21, purpelink