15

1.8K 217 2
                                    

Ara sekarang sedang mempertimbangkan keputusan vivi

Jika dia menolak permintaan vivi dia takut akan menyesal di kemudian hari

Jika dia menerima keputusan vivi dia bingung ,bagaimana cara nya dia bisa membuat chika kembali sedangkan dia masih berkuliah di jogja

Bimbang , itu perasaan ara sekarang

Jujur ara adalah orang yang sangat teledor mengambil keputusan dan akan berhenti di tengah jalan

Tapi kali ini dia tidak ingin hal itu terulang lagi dia harus fokus dan bersungguh sungguh dengan tujuannya

Dengan menyesap sekotak susu stroberi di genggamanya ara bertekad di balkon hotelnya

" yessica tamara maafkan aku "
Ara meremas kotak susu yg sudah habis itu










" ekhm dah cakep nih kurang apa lagi ya " ucap ara melihat dirinya di kaca dekat lift

Hari ini ara ingin menemui chika di apartemen vivi , vivi dan chika dulu sudah sepakat untuk tinggal bersama . Ara pun sekarang sedang menunggu lift yang belum terbuka dari tadi

Tangan ara udh pegel bawa bunga segede gaban ini. Ara yang melihat petugas keamanan apart pun menghampiri bapak trsbut

"Permisi pak , itu lift nya mati yah" ara

" iya mbak ,maaf yah harus pake tangga dlu " security

" pak kalau saya boleh tanya , menurut bapak saya sudah cakep belum? " ara

Emang nih bocah gak ada malunya

" emang eneng mau ketemu siapa pacarnya , udah cakep kok neng " pak security itu memberikan kedua jempol ala azizi

" anjay makasih yah pak " ara







"Huft ahh anj capek gua " ara

" ayok ra kuat satu lantai lagi " ara sekarang menaiki tangga apartement

Padahal apartement vikuy cuma di lantai 6 tapi emang dasarnya ara alay dan lebay serasa kayak 20 lantai

" ih jadi berantakkaan gua nih " setelah sampai di lantai 6 dia mencari aprtemen nomor 437

Gugup pun mulai mendatangi ara saat mencari pintu aprt vikuy sekarang dia sudah menemukannya dan dia berdiri tepat di depan pintu aprt trsebut

" yok ra , yuk bisa yuk " itu adalah kebiasaan ara yang menyemangati diri sendiri, sembari memakai parfum lagi , ya maklum tadi keringetan

Saat ingin mengetuk pintu tiba2 pintu itu terbuka ke arah ara dan  langsung mencium dahi ara

" anjing " ara mengumpat

" eh cil dah dateng luh ?" vivi

"Belom gua masih di garut , aneh banget pertanyaan lu " ara

" basa basi anjr " vivi

" dah basi anjr " ara

" yodah kalau lu mau nemuin chika masuk aja kamarnya di ujung kiri jangan nyasar lu ke kamar sebelah kiri itu kamar gua " vivi

"Lah gua kira klean satu kasur " ara

"Kagak anjr chikanya kagak mau , gua pergi yah ra dan suruh chika makan pliss dri tadi pagi dia ngak mau makn bye ra " vivi

"Lah asal pergi aja tuh anak " ara

Ara sekarang sedang mengagumi interior apart vivi , sangat mewah wajar saja vivi holkay membuat dia sangat insyekur

Ara sebenarnya ingin pergi ke kamar chika tapi dia sungguh belum siap sekarang

Apa yang akan dia bicara kan jika bertemu chika?

" udah lah ra gosah di pikirin gass aja " ara bermonolog

Sekarang dia membuka pintu kamar chika , kamarnya sungguh rapi chika tidak mempunyai banyak barang alias kamar chika terasa kosong

Dia melihat bidadarinya sedang duduk di kasur menatap ke luar jendela dengan tatapan yang kosong

Ara merutuki dirinya , bisa bisanya dia membuat gadis ini hancur karnanya.

Ara mendekat ke chika secara perlahan

" kalau kamu nyuruh aku makan aku gak nafsu makan vi " ucap chika tanpa melihat ke belakang

Akhirnya ara mendengar suara itu suara yang dia rindukan selama ini

" siapa yang nyuruh kamu makan" ara

Chika langsung menoleh kebelakang

" ara " chika menatap ara sangat lama

Tidak ada percakapan di antara mereka , mereka hanya bertatap tatapan dengan sangat lama

Hingga akhirnya chika mengeluarkan air matanya

" eh kak kenapa nangis  " dengan gelabakan ara menghampiri chika

Dia ingin mengelap air mata itu namun chika menepis tangan ara

" kenapa kamu disini ra , kamu janji menghilang dari pandangan aku kan , pergi " chika

" hah , kak " ara

"Kamu yang memutuskan untuk ninggalin aku ra kenapa kamu datang lagi? , apa yang kamu mau dari aku " chika menangis kencang

" dengerin aku dlu chika " ara

" aku udah gak secantik dulu lagi ra , apa lagi yang kamu cari ra, pergi sekarang ra sebelum aku manggil petugas " chika

" dengerin aku yessica tamara ,stop bersikap ke kanak-kanakan kamu sudah dewasa chik , lanjutkan hidup kamu seperti aku yang melanjutkan hidup aku " ara
Meninggikan suaranya

" hiks ara " chika

" jangan nangis chik , semakin kamu menitikan air mata semakin juga aku ngerasa sakit" ara

" kalau kamu kesini cuma buat ceramahin aku mending kamu pergi " chika

" aku kesini bukan ceramahin kamu tapi menyadarkan mu chik , aku sama kamu udah selesai . Gada jalan yang lebih baik daripada berpisah " ara

" kenapa sih ra harus pisah ? " chika

" kita gak punya tempat disini chika " ara

" vivi bisa kok kamu gak bisa ? " chika

" aku sama vivi beda kak , keluarga dia mendukung sedangkan aku, yang ada ayah ngeluarin aku dari kk " ara

" kamu masih sayang gak sih ra sama aku? " chika masih mengeluarkan air matanya

Menatap mata ara berharap merasakan kehangatan yang dulu dia rasakan

"Dulu aku pernah bilang aku akan selalu mencintaimu chika bahkan sampai sekarang " ara

" lalu kenapa kamu gak mau memperjuangkan aku? " chika

" kak chika gak bakal ngerti " ara

" apa yang aku ngak ngerti ra ,kita berdua saling mencintai kan . Kita bisa bersama ra " chika

" gimana caranya chika " ara

" kalau kamu mau berjuang demi aku " chika

" bagaimana dengan ka vivi dia mencintai mu chika " ara

" semakin aku memaksa perasaan ku semakin tersiksa juga vivi ra " chika

" huft maukah kau berjanji padaku yessica , jika aku memperjuang kan mu , kamu tidak akan menjadi seperti ini lagi " ara

Chika menatap ara tersenyum namun masih menangis

" aku janji ra " chika



khaulah dan tamaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang