26. Miss

240 31 4
                                    




Satu tetes air mata mengalir di pipi kirinya lalu disusul di pipi kanannya. Yuki menunduk, menatap ujung kukunya.

"Bagaimana bisa kalian mengetahuinya?...." Tanya Yuki lirih.

"Recovery Girl yang menceritakan semuanya." Jawab Yaoyorozu.

Yuki menarik napas panjang lalu ia keluarkan dari mulut secara perlahan, isak tangisnya memenuhi ruangan yang sunyi itu. Fujiwara berjalan mendekat, mendudukkan dirinya di pinggiran brankar.

Tangan wanita itu terulur untuk menghapus air mata yang mengalir di wajah Yuki. "Kenapa menangis?" Tanya Fujiwara sambil mengangkat kepala Yuki.

Yuki menatap mata Fujiwara dalam. "Apakah kalian.... Tetap berteman denganku?" Suara Yuki bergetar.

Jirou yang sedang bersedekap dada mengernyitkan dahinya, "Tentu saja! Kenapa kau bertanya seperti itu?"

Yuki menolehkan kepalanya ke Jirou lalu mengalihkan pandangannya ke luar jendela. "Aku kan... Tidak mempunyai orangtua, hidupku saja menumpang dengan Kacchan. Aku ceroboh, memalukan, dan tidak bisa apa-apa memangnya kalian masih ingin tetap berteman denganku? Kalian mempunyai orangtua sementara aku tidak, kalian tidak malu?" Yuki tertawa hambar. Terdengar nada pasrah di dalam suaranya. Pasrah jika ia akan ditinggalkan teman-temannya lagi.

Bakugou yang mendengar perkataan Yuki berhasil membuat hatinya seperti teriris. Ia merasa bahwa apa yang ia lakukan selama ini belum berhasil membuat Yuki bahagia.

Semua orang terkejut dengan perkataan Yuki. Mereka tidak menyangka bahwa Yuki akan berpikiran seperti itu. Mina yang sejak tadi menahan air matanya supaya untuk tidak keluar pun gagal. Wanita itu berlari, berhambur memeluk Yuki.

"Takayo-san kau jangan lanjutkan ucapanmu! Aku tidak bisa menahan air mataku lagi...!" Mina berteriak di samping Yuki, agar wanita itu tidak melanjutkan ucapannya lagi.

Yaoyorozu mengusap air matanya dengan tangannya, "Benar itu Takayo-san. Kau jangan berpikiran seperti itu.... Kita semua di sini akan selalu ada untukmu, dan untuk apa kita malu? Hiks...." Sambung Yaoyorozu menyetujui ucapan Mina.

"Yuki-chan...." Panggil Uraraka sembari menggenggam tangan Yuki yang penuh dengan sayatan.

"Kau jangan--" perkataan Uraraka terhenti ketika Aizawa sensei masuk ke dalam ruangan, sehingga semua atensi langsung tertuju kepadanya.

"Semuanya ada di sini?" Tanya Aizawa sensei datar.

"Iya sensei! Semua murid 1A semuanya berada di sini." Jawab Iida selaku ketua kelas dari kelas 1A.

"Baiklah, karena semuanya sedang berkumpul di sisni, sekalian saja aku katakan di disini." Semua murid menatap fokus Aizawa, takut sebagian kata tidak terdengar karena tidak fokus mendengarkan.

"Sebenarnya pelatihan seperti ini itu tidak ada. Ini hanyalah pelatihan yang diminta keluarga Bakugou untuk Takayo. Untuk mengetes apakah Takayo masih terjebak dengan traumanya atau tidak. Jika aku hanya menguji Takayo, itu tidak adil! Dan itu pasti akan menganehkan. Jadi aku membuat kalian semua untuk mengikutinya." Ucapan Aizawa Sensei cukup membuat seisi ruangan kecuali Bakugou terkejut. Mereka tidak menyangka bahwa mereka mengikuti tes hanya agar Yuki tidak menerima tesnya sendiri.

Triangle? Maybe Not (Bakugou x OC x Uraraka) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang