Ingkar
"Keluar kota?" Haruto membolakan kedua matanya dengan lebar, lalu beberapa menit kemudian manik matanya berangsur sendu. "Jauh banget Jae.." Sambungnya setengah mewek.Haruto lantas menoel-noel lengan kanan Jaehyuk dengan pelan. Kedua matanya terasa sangat panas dan hidungnya memerah seketika, membuat Jaehyuk merasa tidak enak dengan pacar manisnya tersebut.
"Kita udah pernah bahas ini Haru." Lirih Jaehyuk sambil menyibak rambut Haruto dengan lembut. "Tempat prakerin di kota sebelah jauh lebih bagus, jadi aku harus kesana.."
Jadi dikarenakan mereka sudah berada ditingkat kelas 11 SMK, maka salah satu program yang wajib mereka ikuti adalah prakerin atau praktik kerja industri. Atau yang biasa lebih dikenal dengan sebutan magang di suatu tempat. Dan kebetulan karena Jaehyuk menempuh pendidikan jurusan Multimedia, jadi kali ini Jaehyuk memutuskan untuk prakerin di salah satu universitas ternama yang ada diluar kota.
"Berarti kita bakal LDR?" Tanya Haruto yang kini mulai terisak.
Sebelumnya Haruto sudah diterima untuk prakerin disebuah restaurant bintang 5 disekitar tempat tinggalnya. Dan kebetulan pemilik restaurant tersebut adalah teman dekat sang Mama.
"Cuma tiga bulan aja sayang.." Kata Jaehyuk mencoba menenangkan Haruto. Karena memang benar masa prakerin mereka hanyalah selama 3 bulan lamanya.
"Tapi aku gak mau LDR Jae, nanti kalo ada yang godain kamu disana gimana?" Haruto tambah mewek dong. Yang deketan aja Haruto masih takut, gimana kalau jauhan?
Jaehyuk lantas terkekeh dan makin gemas ngusak surai hitam Haruto. "Ya ampun Haru, aku tuh udah bucin banget loh sama kamu." Ujarnya yang membuat Haruto mencebik sebal.
"Ya tetep aja godaan kan gak ada yang tau! Kamu juga gak bakal tau bakal terpikat atau enggak!"
Gak tau lah pokoknya Haruto mau ngambek aja sama Jaehyuk. Mana Jaehyuk ngasih kabar ini mendadak banget padahal minggu depan mereka udah mulai prakerin. Kan kalau bilang dari awal, Haruto bisa ikut nyari tempat prakerin di kota yang sama kaya Jaehyuk. Biarpun harus nge-kost, jauh dari orang tua, tapi gak papa asal sama Jaehyuk.
Jaehyuk mengusap kedua mata Haruto yang sudah basah karena air matanya. Ia tersenyum simpul dan menatap lekat tepat pada kedua manik mata Haruto yang kini membulat lucu. "Gimana kalo selama aku gak ada, malah kamu yang berpaling dari aku?"
.....
"Gimana?" Tanya Yoshi yang sedari tadi memerhatikan wajah gelisah Jaehyuk.
Jaehyuk menggeleng pelan, lalu kembali menatap layar ponselnya yang masih menampilkan roomchat-nya dengan Haruto. "Gue chat tapi centang satu doang. Gua telpon juga gak diangkat." Kata Jaehyuk sambil mencoba kembali men-dial nomor telpon Haruto.
Hari ini adalah hari minggu, dan kebetulan Jaehyuk, Haruto dan beberapa teman yang lain sudah berencana akan melakukan trip kecil-kecilan ke sebuah pantai terdekat. Mengingat minggu depan mereka sudah mulai prakerin dan pastinya akan jarang bertemu karena tempat prakerin yang berbeda.
"By, Haruto kemana sih?" Tanya Yoshi pada Asahi yang sedang berdiri disampingnya.
Asahi menggeleng, "Gak tau." Jawabnya singkat karena memang sejak tadi pagi Asahi sama sekali tidak bertukar pesan dengan Haruto.
Yoshi berdecak pelan. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi, sementara perjalanan mereka nantinya memakan waktu 2 jam lamanya. "Trus gimana ini? Mau tetep nunggu Haruto atau kita tinggal aja? Siapa tau Haruto lagi ada urusan keluarga." Kata Yoshi. Bukannya apa, hanya saja Yoshi juga merasa tak enak pada teman-temannya yang lain.
Jaehyuk tampak menimang sebentar. "Ya udah kalian duluan aja! Ntar gue nyusul sama Haruto." Finalnya kemudian.
Lalu setelahnya mereka berpisah. Yoshi, Asahi dan yang lain langsung berangkat menuju ke pantai yang sudah ditentukan. Sementara Jaehyuk langsung mengendarai motornya ke arah rumah Haruto untuk mengecek keadaan pacar manisnya tersebut. Satu sisi Jaehyuk juga merasa khawatir karena tidak biasanya Haruto mengabaikan pesan atau bahkan tidak menerima panggilan telpon darinya.
Beberapa menit kemudian, Jaehyuk sudah sampai didepan rumah Haruto yang tampak sepi. Yang bisa Jaehyuk simpulkan jika kedua orang tua Haruto sedang tidak berada di rumah karena mobil calon mertuanya tidak terparkir disana.
Tok.. Tok.. Tok..
"Haru?" Panggil Jaehyuk dengan suara yang sedikit ia kencangkan. Siapa tau Haruto memang sedang berada didalam rumah.
"Haruto?" Panggilnya lagi sambil terus mengetuk pintu. Karena tak ada jawaban dari sang pemilik rumah, membuat Jaehyuk berdecak dan dengan segera kembali menelpon Haruto.
"Kamu kemana sih ay?" Monolog Jaehyuk dengan ponsel yang ia letakkan ditelinga kanannya. Dalam hati ia terus berharap dan berdoa bahwa Haruto akan menerima panggilan telponnya kali ini.
Jaehyuk menyerah, sepertinya Haruto memang sedang tidak berada di rumah. Dan mungkin Haruto memang sedang sibuk hingga tidak memiliki waktu untuk sekedar mengabarinya. Ia hendak melangkah untuk keluar, namun suara pintu terbuka sudah lebih dulu menginterupsinya.
Ceklek..
"Siapa ya?" Tanya seorang wanita paruh baya yang membuka pintu rumah Haruto. "Loh Den Jaehyuk toh, aduh maaf Den tadi Bibi lagi nyapu halaman belakang jadi gak terlalu denger ada yang ketuk pintu.." Sambungnya saat mengenali Jaehyuk.
Jaehyuk mengangguk sopan pada wanita tersebut yang tidak lain adalah pekerja rumah tangga di rumah Haruto. "Iya Bi gapapa. Ngomong-ngomong Haruto mana ya Bi? Dari tadi saya telpon tapi gak diangkat.."
"Den Haru dari jam delapan pagi tadi udah keluar sama Den Yoonbin."
Jaehyuk lantas mengerutkan kedua alisnya. Entah kenapa ia merasa familiar dengan nama Yoonbin. Seperti pernah dengar, tapi dimana?
"Yoonbin siapa ya Bi? Trus perginya kemana?"
"Den Yoonbin itu mantan pacarnya Den Haru. Cuma Den Jaehyuk gak usah khawatir, karna tadi emang Nyonya besar yang nyuruh Den Yoonbin buat ngajak Den Haru ke restaurant tempat Den Haru prakerin."
Jaehyuk mengangguk paham meskipun jauh didalam lubuk hatinya ia masih penasaran. "Kenapa harus Yoonbin Bi? Kenapa Mama gak nyuruh saya aja buat nganterin Haru?" Satu sisi Jaehyuk gak terima karena gimana pun kan Jaehyuk pacarnya Haruto.
"Karna pemilik restaurant tempat Den Haru prakerin itu Ibunya Den Yoonbin.."
Jaehyuk terdiam, namun tetap saja Jaehyuk tidak bisa menepis pemikiran buruknya. Dan entah kenapa seketika Jaehyuk jadi merasa takut dan terancam. Bagaimana jika Haruto kembali kepincut pada mantan pacarnya itu? Terlebih sebentar lagi Jaehyuk akan berada jauh dari Haruto, sementara kemungkinan yang terjadi adalah Haruto yang kembali dekat dengan Yoonbin.
Makin kesini bahasa penulisanku makin amburadul, ya gak sih?