05. Perasaan buat Nay (?)

20 2 0
                                    

Bagian ini cukup panjang jadi aku harap kalian ga males bacanya yaa ;(

_amans mei_

"awas aja kalo sampe di tolak lagi gua ga mau deket Nay"
~ Rega

"halo?"

"Nay cayang ayo main"

"apasi Reg? cuyang cayang lu, kayang sekalian"

"ayo main ish"

"tumbenan banget ngajak main, ada apaan?"

"ada deh"

"jemput gua dong"

"yauda siap siap dulu gih"

"dah siap gua"

"ha? kan baru di telp-"

"abis dari luar gua jadi ya gitu"

"yauda gua siap siap dulu"

"iya sono cepetan"

tutt...

"huh, tumben banget tu anak alay ngajak main"

Nay yang tadinya ingin berganti baju tidak jadi akibat Rega mengajaknya bermain. Nay mengambil tasnya yang berada di atas meja rias, sambil mengaca sebentar takut ada yang kurang.

"oke cakep"

Nay pergi turun kebawah guna menunggu Rega menjemputnya. Baru kali ini seorang Nayla Glaretta gadis yang berparas cantik, rambut coklat, dan badan yang cukup indah diajak main oleh Rega Alaska Adelard yang ya hampir sempurna.

Tapi ini bukan yang pertama kalinya Nay diajak main oleh Rega. Ia pernah bermain bersama Rega saat masih SMP, dimana rumah mereka bertetanggaan. Dan pertama mereka kenal adalah saat mereka satu kelas di TK.

Saat pertama kali kenal Rega masih malu-malu kepada Nay. Ia seperti sedang berada di alam lain ketika bersama Nay karena jika diajak berbicara selalu tidak menyambung topiknya dan Rega suka tiba-tiba gelagapan.

Saat SMP mereka kembali bertemu saat sekolah di Bandung. Rumah mereka bertetanggaan dan kelas mereka pun bersebelahan. Nay ingat saat Nay dan Rega begitu dekat, pada saat kelulusan Rega mengajak Nay ke salah satu caffe dan Rega menyatakan perasaannya kepada Nay namun dengan lembut Nay menolaknya. Ah kasihan sekali curut satu itu.

Dengan hati yang hancur karena Nay menolaknya Rega hanya tersenyum namun Nay menenangkannya dengan mengucapkan "kita masih tetep bisa bareng sama deket terus kok Regaaa". Dan saat sebelum Rega pindah, tidak di Bandung lagi Rega mencoba untuk menyatakan lagi perasaannya kepada Nay namun lagi-lagi Nay menolaknya.

Nay terkekeh pelan ketika mengingat semua kenangan dirinya dan Rega, dimana Rega dulu begitu menggemaskan dan menurut Nay lucu. Apalagi disaat Rega menyatakan perasaannya dan Nay menolaknya, Nay begitu ingat bagaimana ekspresi wajah Rega saat itu.

"Nay?"

"eh ayam loncat dua lima" Nay terkejut ketika ada yang menepuk pipinya sambil memanggilnya "ish Rega apasih ngagetin mulu"

amans meiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang