13. I'M ALONE

822 95 218
                                    

13. I'M ALONE

"Didunia ini nggak ada orang yg mau hidup sendiri. Karna level tertinggi kehidupan menyakitkan itu saat lo ngerasa kesepian," - Logra untuk Anggia

"Hidup bagi gue kayak roda berputar. Tapi gue lupa, kalau roda juga bisa berhenti berputar," - Anggia Arsena

"Rasa kehilangan itu tidak memandang usia. Karna itu, tidak ada siapapun yg siap dengan namanya kehilangan. Karna kita. Sama-sama tidak bisa menerimanya," - From cerita Logra

Hening. Kata itu mewakili mereka semua disini.

Tidak ada suara apapun yg terdengar dilapangan sesaat setelah pengumuman Anggia beberapa detik lalu, hal itu juga yg membuat warga sekolah seolah-olah menjadi patung. Apalagi saat kedua orang yg membuat gempar satu sekolah itu benar-benar berhenti berkelahi dan berebut untuk turun kebawah. Anggia cewek itu juga ikut terdiam dengan tatapan kosong setelah beberapa detik ia mengatakan itu.

Magenta, dalang dari semua ini langsung saja menatap mereka dengan pandangan datar. "Lebay," kata Magenta melihat reaksi mereka semuanya yg menurutnya berlebihan.

"Lebay lo bilang?" Tomas menatap Magenta tak percaya. "Gen, kayaknya gue harus bawa lo ke RSJ deh," ucapan Tomas mengundang tatapan orang-orang disana.

"Karna lo lebih gila dibandingkan Logra sama Zero," ucap Tomas juga.

"Gue setuju," kata Ajura masih mempertahankan wajah tak percayanya.

"Karna bisa-bisanya dia ngasih ide ini ke Anggia, dan begonya Anggia malah terima," lanjut Ajura.

"Ini nggak lagi syuting kan?" celetuk Bastian bertanya dengan muka memelas.

"Kalau iya mana kamera? Gue mau lambaikan tangan! Sumpah nggak kuat," ucap Bastian juga.

"Bas, ini real. No hoax," ucap Jo pada Bastian.

"Kalau real gue bener-bener terserang virus mendadak Jo!" pekik Bastian panik. "BAYANGIN JO BAYANGIN KALAU MISALKAN BUKAN SI LOGRA YG DULUAN KESINI TAPI SI ZERO?" lagi Bastian heboh yg langsung membuat suasana dilapangan kembali ramai akan ucapannya yg memang memungkinkan sekali terjadi.

"BAYANGIN COBA BAYANGIN!" heboh Bastian pada Jo lagi.

"WOAH GILA SEHH!!! KALAU SI ZERO YG DULUAN TEMUIN ANGGIA GIMANA DONG?" teriak Jo heboh juga. "PUPUS DONG HARAPAN KITA BUAT JADIIN ANGGIA IBU KETUA?" teriak Jo panik.

"Jo, kenapa lo ngomong gitu Jo?" kata Ajura menatap Jo horor.

"Gue ngomong gini karna ini kemungkinan Paling buruknya. Gimana kalau misalkan-" Jo menatap Anggia. "ANGGIA KENAPA JUGA SIH LO MALAH DENGERIN SI MAGENTA SIH? HARUSNYA JANGAN NGGI! MAGENTA TUH GILA!" teriak Jo mengangetkan Anggia yg melamun.

"Semuanya gara-gara Magenta," Tomas, Ajura, Jo, Bandi dan juga Bastian menatap Magenta super tajam. Arlan menatap itu bergidik, teman-temannya kenapa terlihat menyeramkan sekarang?

"Kenapa lo malah saranin hal gituan ke si Anggia sih?!" marah Tomas itu. "Sia-sia tau nggak gue ngelist tempat-tempat bagus buat tempat pacaran Logra sama Anggia!!"

"Sia-sia gue!" ucap Tomas nelangsa.

"Lo bener-bener Gen, nggak ada harapan lagi gue, PUPUS SUDAH PUPUS!" dramatis Jo membuat Magenta menatap dingin Jo.

"Tolong para hadirin diharapkan putar lagu sedih supaya menjiwai keadaan," ucap Bastian pada mereka. "Soalanya bakal keren kalau ada lagu sedih keputer," kata Bastian lagi membuat salah satu siswi memutar lagu yg menurutnya sedih. Mendengar itu, Bastian langsung saja menenggelamkan wajahnya di bahu Tomas, lalu pura-pura menangis disana.

LOGRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang