Dibangku panjang tepatnya di pemberhentian bus atau disebut halte, terlihat Langit dan Bulan yg sedang diam, tak tau harus membicarakan apa karena kecanggungan yg sedang menyelimuti mereka berdua.
Sebenernya Bulan sedang menunggui Sopir nya, dan ntah Langit yg sedang apa dihalte itu mungkin menunggu bus, tetapi saat bus datang Langit tak kunjung berdiri dan pergi, membuat Bulan bingung, dan Bulan pun bertanya pada Langit.
"Lang kamu...ga pulang?" tanya Bulan hati hati.
Langit pun menggeleng perlahan, dan menolehkan kepala menghadap bulan sebentar, lalu mengahadap ke depan kembali.
"Saya nunggu kamu sampai dijemput."
Bulan pun yg tertegun mendengar nya hanya tersenyum tipis, tak menyangka Langit akan berbuat sagat manis sekali padanya.
"Hmm kalo begitu kita pulang bareng aja,gimana?." tawar Bulan dengan senyum nya yg terus memperhatikan Langit.
"Nggak usah, saya bisa pulang sendiri." tolak Langit.
Bukan Bulan jika ia tidak bisa melakukan nya, dia terus memaksa agar Langit menerima tawarannya.
"Udah gapapa pulang bareng gue aja, gapapa ko, nggak jauh juga kan?" Bulan terus memaksa Langit,Langit hanya diam tidak membalas ucapannya tapi hanya menggelengkan kepala nya sampai di perkataan Bulan yg terakhir, Bulan sedikit terkejut dibuat nya.
"Saya bilang tidak ya tidak, mengerti kan? saya hanya ingin menunggu sampai ada yg menjemput mu." jawab Langit dengan lembut namun sedikit tegas.
"Aku ngerti ko, tapi kan kondisi kamu lagi kaya gini lang, aku ga tega." jawab bulan sembari mengarahkan badannya ke arah langit
"Saya tidak perlu dikasihani, saya sudah terbiasa seperti ini." ujar Langit dan ia melihat ada mobil hitam yg berhenti tepat dibelakang Bulan.
"Sopir kamu udah dateng kamu harus pulang." kata Langit sembari membalikan badan Bulan dan menuntun Bulan kedalam mobil nya, Bulan pun hanya pasrah dan menuruti perkataan Langit.
######
Setelah bulan sudah hampir menjauhi area sekolah langit pun berjalan kaki untuk sampai kerumah nya, ia hanya tinggal dengan kakek nenek nya, tetapi sang kakek sudah tiada jadi hanya hidup berdua disebuah rumah kecil
Berjalan menyusuri jembatan dan lorong, hanya itu satu satu nya blok untuk sampai dirumah nya, tetapi di tengah perjalanan saat dilorong langit sempat berhenti ternyata didepan nya terlihat ada 3 orang yg sedang menghalangi langit untuk berjalan
"Eh si cupu, nggak ada kapok kapok nya ya lo dateng di kawasan gue, perlu gue hajar lagi?" tanya salah satu diantara mereka
"misi saya hanya ingin pulang" jawab langit denga nada dingin nya dan tatapan tajam kepada 3 pria itu
"wah wah sudah berani melawan ternyata"
"Mau jadi pahlawan huh?!" bentak salah satu diantara mereka lagi dan berjalan mendekati langit
Langit pun mundur, dan berhenti kembali disaat dibelakang nya ternyata sudah ada 2 orang lagi
"Saya tidak ingin berurusan dengan kalian, jadi biarkan saya jalan" nyali langit langsung menciut dan hendak melarikan diri, tapi tidak bisa karna sudah dikurung depa belakang
"SIAPA LO MERINTAH KITA HAH?!" orang itu langsung mengangkat kerah langit hingga langit sedikit berjinjit olehnya
BUKK..BUKK
2 Pukulan telak langit terima di rahang nya dan perut nya, membuat langit jatuh tersungkur kebelakang karena serangan itu
Tak hanya sampai disitu, yg lain pun ikut memukuli langit sampai babak belur
KAMU SEDANG MEMBACA
HRj - LANGIT DAN BULAN
Teen FictionKisah anak yang pendiam, kutu buku, yg sangat dingin dan cuek, tetapi ia siswa yg sangat pintar di SMA BINTANG ternyata dibalik semua itu ia memendam rasa sakit yg ia alami selama bertahun², ditinggalkan oleh kedua orang tua nya, menjadi anak broke...