Sebenarnya setelah izin ke Ibunda Ratu itu, Ibunda Ratu tentu saja menolak permohonan izin dari Heeseung. Bunda bilang, meskipun niatnya bagus pengen bikin Putri seneng, tapi tetep aja tujuannya berbahaya. Apalagi di situasi yang seperti ini.
Tetapi, kalian tau lah ya yang namanya anak muda kayak Putri Winter, setelah mendapat usulan Heeseung dia seneng gak karuan, menggebu-gebu pengen keluar dari istana soalnya bosen katanya.
Maka dari itu Putri Winter malah ngusulin sendiri pengen keluar diem-diem. Carly yang bertanggung jawab melayani sekaligus menjaga tuan Putri menolak, tapi pada akhirnya dia ikut gas agar Putri tidak bersedih.
Heeseung? Tentu saja ikut gas.
Meskipun ketar-ketir takut dipecat kalau ketahuan, tapi demi tuan Putri, Heeseung bakal gas ae lah. Disini juga Ksatria Lee minta bantuan Sang Duke buat ikut. Jake mah hayu aja.
Setiap kali mereka ke-gep mau keluar diem-diem, disana juga ada pengawal dan pelayan yang luluh karena puppy eyes look dari Putri Winter. MEREKA MANA BISA NOLAK.
Mereka mengganti baju mereka dengan pakaian yang menyesuaikan dengan pakaian yang biasa rakyat pakai agar tidak terlihat terlalu mencolok.
"Kak Carly, sini!" panggil Winter dengan penuh semangat, meminta Carly untuk datang dan melihat benda didepannya.
Carly menghampiri Winter yang antusias liat mainan yang baru dia liat.
Kebetulan hari ini sedang didakan festival, makanya keadaan kota penuh dan ramai. Disana banyak sekali pameran-pameran berjejer, dan itu tentu saja membuat tuan Putri makin senang.
Disisi lain, Heeseung menghembus napas pelan. Padahal rencananya bawa Jake itu biar ada yang jagain Winter, dan dia bisa berduaan dengan Carly.
Tapi ini malah jadinya Heeseung yang berduaan sama Jake, mana sekarang Jake menepuk-nepuk bahu Heeseung terus senyum ke dia.
Heeseung kesel soalnya kayak yang NGELEDEK GITU MUKANYA. Tapi harus tetap sabar seperti Jarwo.
"Ksatria Demian, tolong pegang ini," sahut Winter terus ngasih makanan yang dibelinya ke Heeseung.
Terus Winter ngibrit ke tempat lain yang lebih menarik perhatiannya.
Itu keluarga cemara terus aja ngintilin Winter yang kesana-kemari nyoba permainan ataupun beli makanan dan barang yang disukanya. Serasa babysitting, ya.
"Tuan Putri, hari sudah sangat larut." Jake berbisik mengingatkan Winter yang lagi asik mainin permainan panah.
Raut muka Winter berubah, "Satu ronde lagi, ya?"
"Baik Tuan Putri," balas Jake yang tidak kuat dengan Winter yang memelas.
Meskipun disini mereka sudah pada lowbatt, tapi demi kebahagiaan Tuan Putri mereka rapopo.
"Sekali lagi deh, janji," kata Winter sambil nyengir setelah kalah.
Tiga orang itu mengangguk bersamaan dengan lemas kayak orang tipes.
"Terimakasih, kakak-kakak!"
Bilangnya sih satu ronde, tapi ujung-ujungnya tetep aja gak berhenti dan malah menjelajahi penjuru festival. Udah kayak Dora the Explorer aja.
"Tolong! Tolong!" teriak salah satu warga.
Lalu terdengar beberapa jeritan warga setelah teriakan minta tolong itu yang memancing atensi banyak orang, termasuk Heeseung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Rose | LHS
Fiksi Penggemar"Jika ingin tahu tentang kabarku, tuan hanya perlu melihat bunga ini." Black Rose ft. Lee Heeseung